Meme (dibaca: mim) dikenal sebagai wacana humor kekinian yang tercipta dan tersebar melalui media-media sosial. Interpretasi humor meme tentu berbeda dengan interpretasi humor verbal mengingat meme berbentuk item digital berupa foto dengan perpaduan aspek verbal dan visual. Studi ini merupakan studi lanjutan dari Floranti dan Saifullah (2016) yang diharapkan mampu melengkapi strategi penciptaan humor meme melalui perspektif teori relevansi Sperber dan Wilson (1986) serta bantuan dari teori multimodalitas Kress dan Van Leeweun (2006). Model ingcongruity – resolution dan teori relevansi menempatkan peranan kognisi pembaca sebagai modal utama dalam menemukan intensi komunikatif kreator dan meraih efek humor. Pembaca harus menggali efek kontekstual dan berusaha menyelesaikan ketidaksejajaran interpretasi sehingga implikasinya ialah usaha pemrosesan akan semakin besar. Berkaitan dengan konsep teori relevansi, meme dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara dan tingkatan oleh setiap pembaca yang berbeda.