Suyatno Suyatno
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL 5E LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA Herra Risdiana; Suyatno Suyatno; Sri Poedjiastuti
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p367-375

Abstract

The purposes of this study were to describe students concept mastery, creative thinking ability, profile of creative attitudes, and the correlation between creative thinking ability and concept mastery after implementing 5E Learning Cycle model. This research was the mixing of the quasy experiment with one group pre test-post test design and correlational study, which initiated by teaching materials development using the Dick & Carey model. The research was conducted at SMAN 1 Mojosari involving students of IPA-2 grade XI as subject. Instruments used in the research were teaching materials validation sheets, leson plan activity observation sheet, mastery concept sheet, creative thinking ability sheet, creative attitude observation sheet, and studentsresponse questionaire. The data analyses of students concept mastery, creative thinking ability, and profile of creative attitudes were descriptively done, while analysis of correlation between creative thinking ability and concept mastery were using Pearsons product moment correlation technique. Based on the data analysis, it could be described that results of the reasearch were (1) the students concept mastery and creative thinking ability on the salt hydrolysis topic after implementing 5E Learning Cycle model had reached high gains, (2) the creative attitudes appeared during the implementation of 5E Learning Cycle model including curiosity in engagement phase, complexity in exploration phase, curiosity in explanation phase, risk-taking in elaboration phase, and risk-taking in evaluation phase were good, each had frequency more than 75%, and (3)  there was a very strong and significant correlation between creative thinking ability and concept mastery. The conclusion of the research was chemistry learning on the salt hydrolysis topic using 5E Learning Cycle model had improved the students concept mastery and creative thinking ability. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan konsep, kemampuan berpikir kreatif, profil sikap kreatif dan hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa setelah implementasi model 5E Learning Cycle. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian eksperimen semu jenis one group pre test-post test design dan penelitian korelasional, yang diawali pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Dick & Carey. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Mojosari dengan subyek siswa kelas XI IPA-2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, lembar penilaian penguasaan konsep (LPPK), lembar penilaian kemampuan berpikir kreatif (LPKBK), lembar pengamatan sikap kreatif, dan angket respon siswa. Analisis data tentang penguasaan konsep, kemampuan berpikir kreatif, dan profil sikap kreatif siswa dilakukan secara deskriptif, sedangkan analisis hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat dipaparkan hasil penelitian ini yaitu (1) penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa pada topik hidrolisis garam setelah mengimplikasikan model 5E Learning Cycle telah mencapai gain tinggi, (2) sikap kreatif siswa pada implementasi model 5E Learning Cycle yaitu curiosity pada fase engagement, complexity pada fase exploration, curiosity pada fase explanation, risk-taking pada fase elaboration dan risk-taking pada fase evaluation adalah baik, masing-masing mempunyai frekuensi lebih dari 75%, (3) ada hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara berpikir kreatif dan penguasaan konsep. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran kimia pada materi pokok hidrolisis garam dengan model 5E Learning Cycle telah meningkatkan penguasaan konsep dan berpikir kreatif siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI Erie Verawati; Suyatno Suyatno; Wahono Widodo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p376-386

Abstract

The aim of this research is to describe the feasibility of learning materials based on 5E learning cycle model to improve student concept mastery and critical thinking skills of grade XI even semester SMKN 2 Tarakan on rate of reaction topic. This research is development research using 4D models as instructional design. The test design of the implementation of the teaching materials use one group pretest-posttest design. The result of this research is Lesson Plan (RPP), Handout, and Student Worksheets (LKS) categorized good. Concept Mastery Test and Critical Thinking Skills Test categorized valid. Handouts and student worksheets have high legibility. Implementation of RPP is good. Prominent student activity in learning based on 5E learning cycle model are reading (looking for information, etc.) (15%), do an experiment to test the hypothesis in groups (13%), and express opinions or communicate information in discussion (13%). Students response to learning were very good. Classical completeness concept mastery is 91% with an average score 79.61 and improvement average score (gain) is 0.8 (high category). The average score of critical thinking skills is 82.44 and improvement average score (gain) is 0.8 (high category). Obstacles in the learning based 5E learning cycle model are the number of students are many and less effective of classroom management so there are students who are less attention; lack of lab tools; and obstacles in the learning time, because the number of students are many so it take a lot of time to divide lab tools, lab materials, handouts, worksheets, test questions, and questionnaires. Based on the result of the analysis data can be concluded that learning materials based on 5E learning cycle model produced is feasible so it can be used in learning to improve student concept mastery and critical thinking skills.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran berbasis model learning cycle 5E untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI semester genap SMKN 2 Tarakan pada materi pokok laju reaksi. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Model pengembangan perangkat yang digunakan adalah model 4D, tetapi hanya sampai tahap pengembangan (develop).  Uji coba perangkat pembelajaran di dalam kelas menggunakan rancangan one group pretest-postest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPP, Handout, dan LKS berkategori baik. Tes penguasaan konsep dan tes keterampilan berpikir kritis berkategori valid. Keterbacaan handout dan LKS tergolong baik. Keterlaksanaan RPP tergolong baik. Aktivitas siswa yang menonjol adalah membaca (mencari informasi dan sebagainya) (15%), melakukan percobaan untuk menguji hipotesis secara berkelompok (13%), dan menyampaikan pendapat atau mengkomunikasikan informasi kepada kelas dan guru dalam diskusi kelas (13%). Respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik. Ketuntasan klasikal penguasaan konsep adalah 91% dengan skor rata-rata 79,61 dan skor rata-rata peningkatan (gain) 0,8 (kategori tinggi). Rata-rata skor keterampilan berpikir kritis sebesar 82,44 dengan skor peningkatan 0,8 (kategori tinggi). Kendala dalam pembelajaran berbasis learning cycle 5E adalah jumlah siswa yang cukup besar dan pengelolaan kelas kurang efektif sehingga masih ada siswa yang kurang terperhatikan, kurangnya alat-alat praktikum yang dibutuhkan, serta kendala dalam waktu pembelajaran, dengan cukup banyaknya siswa sehingga waktu yang diperlukan menjadi lebih banyak untuk membagi alat, bahan praktikum, handout, LKS, soal tes, serta angket. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis model learning cycle 5E yang dihasilkan telah layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa.
IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E PADA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Weny Indrawati; Suyatno Suyatno; Yuni Sri Yuanita
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n1.p788-794

Abstract

This research aimed to describe efectivity of 7E learning cycle model on improvement studentsconcept mastery and critical thinking skills. This research was conducted by three phases, namely: (1) prepation phase to develop teaching materials, (2) validation and revision phase, and (3) learning implementation phase on class using one group pretest-posttest design. The results of research showed that: (1) Realization of lesson plan with mean score of 4.68 as very good category; (2) Frequency of the dominant studentsactivity namely teamwork was 28% with mean reliability of 80%; (3) Students positively respond to the learning model with main score of 3.2; (4) The concepts classical mastery was 94% and the indicator mastery was 79%; (5) The critical thinking skills classical mastery was 97%, the indicator mastery was 88%, and supported by high gain scores to students concept mastery and critical thinking skills. Based on the results, it was concluded that the implementation of 7E learning cycle model on the solubility and solubility product topic was effective to improve students the concepts mastery and critical thinking skills. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran learning cycle 7E terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: (1) tahap penyusunan perangkat pembelajaran, (2) tahap validasi dan revisi, dan (3) tahap implementasi pembelajaran di kelas dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keterlaksanaan RPP dengan nilai rata-rata 4,68 dengan kategori sangat baik; (2) Frekuensi aktivitas siswa yang menonjol adalah bekerja sama dengan tim sekelompok sebesar 28% dengan reliabilitas rata-rata 80%; (3) Respon positif siswa terhadap model pembelajaran dengan nilai rata-rata 3,2; (4) Ketuntasan klasikal penguasaan konsep 94% dan ketuntasan indikator 79%; (5) Ketuntasan klasikal keterampilan berpikir kritis 97%, ketuntasan indikator 88%, dan didukung dengan skor peningkatan yang tinggi terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa implementasi model pembelajaran learning cycle 7E pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa.
IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIKAL DEDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA Wahdatun Nisa Khoirunah; Suyatno Suyatno; Muslimin Ibrahim
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n1.p795-801

Abstract

This study aimed to describe the feasibility, student activities, student response, student mastery of concepts, creative thinking skills, and the relationship between creative thinking skills with concept mastery, and obstacles after implementation of the Hypothetical Deductive learning cycle model on buffer solution topic. This study was conducted in three stages, namely preparation of teaching materials, validation and revision stages of teaching materials, and  implementation the Hypothetical Deductive learning cycle model using the one group pretest-posttest design. Results of research showed that the feasibility of the lesson plan included in the excellent category, the dominant activity of students were to discuss with their group, students indicated a positive response to learning, the average gain score of concept mastery was 0.78 (high gain) and those of creative thinking skill was 0.62 (moderate gain), and there was a strong and significant correlation between creative thinking skill and student concept mastery with correlation value of 0.905, and the main obstacles found at the first meeting was students difficulties in designing experiments and still not familiar with the learning model that applied. Based on the data analysis, it had been concluded that the hypothetical Deductive learning cycle model could increased students creative thinking skills and students concept mastery. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan, aktivitas siswa, respons siswa, penguasaan konsep siswa, keterampilan berpikir kreatif, hubungan antara keterampilan berpikir kreatif dengan penguasaan konsep siswa, dan hambatan-hambatan setelah implementasi model siklus belajar Hipotetikal Deduktif pada pokok bahasan larutan penyangga. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pembuatan perangkat pembelajaran, tahap validasi dan revisi perangkat pembelajaran, serta tahap implementasi model pembelajaran siklus belajar Hipotetikal Deduktif menggunakan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP termasuk dalam kategori sangat baik, aktivitas siswa yang dominan adalah berdiskusi dengan teman sekelompok, siswa menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran, skor peningkatan penguasaan konsep siswa rata-rata sebesar 0,78 (gain tinggi) sedangkan skor peningkatan keterampilan berpikir kreatif rata-rata sebesar 0,62 (gain sedang), serta terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa, dengan harga koefisien korelasi sebesar 0,905, dan hambatan utama yang ditemukan pada pertemuan pertama yaitu siswa kesulitan dalam merancang eksperimen serta masih canggung dengan model pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model siklus belajar Hipotetikal Deduktif dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS REPRESENTASI MAJEMUK (MULTIPLE REPRESENTASI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Mahmudah Mahmudah; Suyatno Suyatno; Wahono Widodo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p1077-1083

Abstract

The purpose of research is to know feasibility of chemistry teaching materials using  cooperative learning model NHT-based multiple representations to improve student learning outcomes based on the aspect of validity, practicability, and effectiveness. The teaching materials were developed using the 4-D model while the trial of teaching materials used one group pretest-posttest design. The Teaching materials developed in this research included the lesson plan, students book, students worksheet, and achievement test. It were tested to students at class X IPA 3 SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan. The results showed that: (1) the validity of the developed learning tools valid category included the lesson plan, students book, students worksheet, and achievement test; (2) practicability based on readability of student book and student worksheet are good category,  feasibility of implementation of the lesson plan are good category, the activity of the students showed that student-centered learning, students responded positively to the learning process; (3) effectiveness based on the results of student learning both from the aspect of attitudes, knowledge, and skills achieve mastery. Based on the above results it can be concluded that the chemistry teaching materials using cooperative learning model NHT-based multiple representations to improve learning outcomes have been valid, practical, and effective, so that feasible to be used in learning process. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis representasi majemuk untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan aspek validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Pengembangan perangkat pembelajaran mengikuti model 4-D dengan uji coba menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Ajar Siswa (BAS), Lembar Kerja Siswa (LKS), tes hasil belajar. Perangkat pembelajaran tersebut diujicobakan pada siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid meliputi RPP, BAS, LKS dan tes hasil belajar; (2) kepraktisan  ditinjau dari   keterbacaan BAS dan LKS digolongkan baik,  keterlaksanaan Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) berkategori baik, aktivitas siswa menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa, siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran; (3) keefektifan ditinjau dari hasil belajar siswa baik dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis representasi majemuk untuk meningkatkan hasil belajar sudah valid, praktis, dan efektif, sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DENGAN STRATEGI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK Wahyudi Wahyudi; Z. A. Imam Supardi; Suyatno Suyatno
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p1084-1089

Abstract

This research aims to produce physics learning material based on cooperative learning model type of Think-Pair-Share with mind map strategy that valid, practical, and effective to improve students learning achievement on optical instrument material. The development of learning material used the 4-D model and was tested in class VIII of islamics junior high school Mambaul Ulum Bata-Bata in academic year 2015-2016 with One-Group Pretest-Posttest Design. The result of this research are: 1) Learning material developed has a valid category an average score 3,51; (2) Learning material in terms of a practical category in feasibility of lesson plans and the students activities in accordance with steps of cooperative model; (3) The learning material effective to improve students learning achievement; it were supported by the results of positive response of students toward learning as much as 83%; mastery study results showed an increase in the attitude aspect with high category, n-gain of knowledge aspect 0,81 with high category, n-gain of skill aspect 0,66 with medium category, and n-gain of mind map skill 0,67 with medium category. Based on the data analysis it had been concluded that the learning material cooperative learning model type of Think-Pair-Share with mind map strategy were feasible to be used in learning process to improve students learning achievement on science. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran model kooperatif tipe TPS dengan strategi mind map yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi alat-alat optik. Pengembangan perangkat menggunakan model 4-D dan diujicobakan di kelas VIII MTs Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan tahun ajaran 2015/2016 dengan one-group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan: 1) perangkat yang dikembangkan berkategori valid dengan skor rata-rata 3,51; 2) Perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori praktis dengan skor rata-rata 3,61 dan aktivitas siswa sesuai dengan tahapan-tahapan pada pembelajaran kooperatif tipe TPS; 3) Perangkat yang dikembangkan berkategori efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung oleh hasil respon siswa positif terhadap pembelajaran sebesar 83%; ketuntasan hasil belajar pada aspek sikap dengan kategori sangat baik, ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan menunjukkan peningkatan dengan N-gain 0,81, kategori tinggi, ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan proses sains menunjukkan peningkatan dengan N-gain 0,66, kategori sedang; dan ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan membuat mind map menunjukkan peningkatan dengan N-gain 0,67, kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan strategi mind map layak digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Alat-alat Optik.
DESAIN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA POKOK MATERI TITRASI ASAM BASA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Khasanah Khasanah; Mohamad Nur; Suyatno Suyatno
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 6 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v6n1.p1184-1195

Abstract

This study aimes to describe the validity, practicality and effectiveness of the device learning inquiry models that are integrated with the concept maps strategy in an effort to improve aspects of knowledge and science process skills of students SMAN 1 North Sangatta on titration acid base topic. Learning materials developed include: lesson plans, student worksheet, student book, and achievement test. This  design research is developmented research using Dick & Carey with the tryout of the teaching materials used one group pre test and post test design. The analysis technique used is descriptive quantitative and qualitative descriptive. the results showed that (1) validation leson plans quite well category, student worksheet , and student book good enough  category, item test is generally valid, and legibility of student book 76% responded positively legibility, student worksheet 82% responded positively (2) lesson plans category quite well, student activities categorized well, and constraints experienced during the study include: the implementation of the Teaching and learning Activities require a long time, there are students who break the tool and less active at the meeting to two, (3) student response categorized excellent learning, mastery of the knowledge aspect of 89.47%, completeness aspect of science process skills 86.84%. Students experiencing learning outcome aspects of knowledge 84,21% higher category. Based on the result of the development of chemistry learning package main material acid base titration using the inquiry model integrated with concept maps strategy produced was feasible so it can be used in learning to improve student learning outcomes. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran model pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan strategi peta konsep dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan proses sains siswa SMAN 1 Sangatta Utara pada materi pokok titrasi asam basa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian  desain perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang didesainkan, meliputi:  RPP, LKS, BAS, danTHB, dengan menggunakan model desain perangkat Dick & Carey serta rancangan uji coba perangkat yang digunakan adalah One  Group Pre-test  and Post-test Design. Teknik analisis yang dikembangkan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) validasi RPP berkategori sangat baik, validasi LKS dan BAS berkategori baik, serta validasi soal tes berkategori valid, keterbacaan BAS 82% merespon positif dan keterbacaan LKS 76% merespon positif (2) Keterlaksanaan  RPP berkategori sangat baik, aktivitas siswa berkategori sangat baik, kendala-kendala yang dialami pada saat penelitian, meliputi: pelaksanaan KBM memerlukan waktu yang lama, ada siswa yang memecahkan alat, dan kurang aktif dalam praktek pada pertemuan ke dua (3) respon siswa terhadap pembelajaran  berkategori sangat baik, ketuntasan aspek pengetahuan 89,47% dan ketuntasan aspek keterampilan proses sains 86,84%. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar aspek pengetahuan 84,21% berkategori tinggi, dan 15,79% berkategori sedang, sedangkan untuk aspek keterampilan proses sains 42,11% berkategori tinggi dan 57,89% berkategori sedang. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kimia materi pokok titrasi asam basa menggunakan model pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan strategi peta konsep layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA DI SMA Wihdati Suryani; Suyatno Suyatno; Erman Erman
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 6 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v6n1.p1224-1229

Abstract

This study purposed to produce a teaching materials with hypothetical deductive learning cycle model in the material acid solution decent base to improve the mastery of concepts. Development of the teaching materials using the Research & Development (R & D). The teaching materials developed consisting of lesson plan, students book, worksheets and test of concept mastery. The teaching materials were tested to the students of class XI SMA Muhammadiyah 5 Gresik in the first semester of the academic year 2015/2016. The design of trials using One Group Pre-test and Post-test Design. The results showed that (1) The validity of the teaching materials respectively acquire the criteria very valid; (2) Practicality teaching materials seen from feasibility study learning implementation lesson plan got practice criteria with an average of 3.48, legibility students book scored an average legibility level of 58% so that the legibility level appropriate teaching materials, student activity increased toward centered learning on students; and (3) the effectiveness of the teaching materials that consists of responses students received a positive response from the students so that students feel interested in learning process using hypothetical deductive learning cycle model, score improvement of students' concepts mastery, the average value of n-gain by 0.71 by category high. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the learning device with hypothetical deductive learning cycle model feasible for use in learning process. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetik deduktif pada materi larutan asam basa yang layak untuk meningkatkan penguasaan konsep. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model Research &Development (R&D). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari RPP, BAS, LKS, dan tes penguasaan konsep. Perangkat pembelajaran di uji cobakan terhadap siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 5 Gresik pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Rancangan uji coba menggunakan One Group Pre-test and Post-test Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validitas perangkat pembelajaran masing-masing memperoleh kriteria sangat valid/valid; (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan RPP mendapat kriteria baik dengan rata-rata 3,48, keterbacaan BAS mendapat nilai rata-rata tingkat keterbacaan sebesar 58% sehingga tingkat keterbacaannya materi tepat untuk pembelajaran, aktivitas siswa mengalami peningkatan ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa; dan (3) keefektifan perangkat pembelajaran yang terdiri dari respon siswa mendapat respon positif dari siswa sehingga siswa merasa tertarik pada proses pembelajaran menggunakan model siklus belajar hipotetik deduktif, skor peningkatan penguasaan konsep siswa, rata-rata nilai  n-gain sebesar 0,71 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetik deduktif layak digunakan dalam pembelajaran