Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI NEGERI AMAHAI Ely, Achmad J; Tuhumena, Lolita; Sopaheluwakan, Juanita; Pattinaja, Yvonne
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 17 No 1 (2021): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.324 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol17issue1page57-67

Abstract

Mangrove forest is a very productive and beneficial ecosystem. Mangrove forest resources in Amahai Village will be increasingly exploited along with the increasing population and economic pressure. The aim of this research is to identify the forms of use by the community in the mangrove area, and to recommend mangrove ecosystem management strategies in Amahai Village. This research was conducted in the mangrove forest area of ​​Amahai Village, Central Maluku Regency from September to November 2018. Sampling was carried out by purposive sampling technique of 36 respondents. The analytical method used is data analysis of descriptive qualitative to identify forms of utilization by the community. SWOT analysis is used to analyze the management strategies of mangrove ecosystem on Amahai Village by identifying internal strengths and weaknesses as well as opportunities external threats. The results obtained five forms of utilization carried out in the mangrove area of ​​Amahai Village, those are fishing, collecting sea cucumbers, gleaning shellfish (bameti), tourism (recreation), and research. There are eight management strategies produced, namely 1) implementing government policies to maintain the potential of mangrove ecosystem resources in order to meet community needs and regional income; 2) utilizing the potential of mangrove ecosystem resources for ecotourism activities and support science and technology; 3) revitalization of customary institutions as an effort to manage mangrove ecosystem areas; 4) organizing resource processing activities in the mangrove ecosystem to meet nutritional needs and increase community income; 5) development of mangrove areas with an environmental insight; 6) improving MCS (Monitoring, Controling and Surveillance); 7) improving coordination among stakeholders; and 8) increasing community knowledge and awareness about the function of mangrove ecosystems and the skills of the communities around the mangrove area. ABSTRAK Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang sangat produktif dan memberikan manfaat. Sumberdaya hutan mangrove di Negeri Amahai akan semakin tereksploitasi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan desakan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan mangrove, serta merekomendasikan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Negeri Amahai. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Negeri Amahai, Kabupaten Maluku Tengah pada bulan September hingga November 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap responden sebanyak 36 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan yang dilakukan masyarakat. Analisa SWOT digunakan untuk menganalisis strategi pengelolaan ekosistem mangrove Negeri Amahai dengan mengideintifikasi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. Hasil penelitian diperoleh lima bentuk pemanfaatan yang dilakukan pada kawasan mangrove Negeri Amahai yaitu penangkapan ikan, pengumpulan teripang, bameti, wisata (rekreasi), serta penelitian. Terdapat delapan strategi pengelolaan yang dihasilkan yaitu 1) mengimplementasikan kebijakan pemerintah untuk menjaga potensi sumberdaya ekosistem mangrove guna pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pendapatan daerah; 2) memanfaatkan potensi sumberdaya ekosistem mangrove untuk kegiatan ekowisata serta mendukung ilmu pengetahuan dan terknologi; 3) revitalisasi kelembagaan adat sebagai upaya mengelola kawasan eksoistem mangrove; 4) menyelenggarakan kegiatan pengolahan sumberdaya pada ekosistem mangrove untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan pendapatan masyarakat; 5) pengembangan kawasan mangrove yang berwawasan lingkungan; 6) peningkatan monitoring, controling and surveilance; 7) meningkatkan koordinasi antar stakeholder; dan 8) meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang fungsi ekosistem mangrove serta keterampilan masyarakat sekitar daerah mangrove Kata Kunci: Strategi pengelolaan, ekosistem mangrove, SWOT, keberlanjutan, Negeri Amahai
STRATEGI PENGEMBANGAN MINAWISATA DI TELUK SAWAI KABUPATEN MALUKU TENGAH Lolita Tuhumena; Sara Umbekna; Parina Sella; Yvonne I. Pattinaja; Leopold A. Tomasila
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1 (2022): PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/papalele.2022.6.1.30

Abstract

The waters of the bay are known among domestic and foreign tourists as a tourist destination. Various tourist objects and attractions that offer beautiful beaches, underwater diving, waterfalls and natural cave holes are in this region. With the increasing activity of tourism and local community activities, it is certain that in the next few years almost all of the land will be used for various development activities, so the need for efficient utilization of coastal and marine resources, especially the utilization of fisheries and tourism potentials by developing the concept of minawisata in the area. The research purpose was formulating the development strategy of minatourism in Sawai Bay. The study was conducted for 3 months from September to November 2020. The data collection used primary and secondary data as well as purposive sampling. The data analysis method SWOT and AHP. The results showed that The priority strategies for developing minatourism in Sawai Bay, Central Maluku Regency; Development of quality human resources in the community; Increasing public awareness around the Sawai Bay area of ​​the importance of protecting fisheries and marine environmental resources; Developing local community expertise to support minatourism activities; Increasing tourism facilities and infrastructure; Increase the promotion of online/offline minawisata; Increase cooperation between managers and investors; and Improve MCS (monitoring, controling, survellance) (0.0058).
KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN EKOWISATA KEBUN KIMA NEGERI MORELLA, KABUPATEN MALUKU TENGAH Lolita Tuhumena; Afrizal I Umarella; Leopold A Tomasila; Yvonne I Pattinaja; Lalu P I Agamawan; Daniel Z K Wambrauw; Jeremias R Tuhumena
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 19 No 1 (2023): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol19issue1page9-19

Abstract

Tihlepuai Bay in Morella Village has a protected area called Kebun Kima, which has been developed to become a location for marine ecotourism. An increase in visitor numbers is thought to disrupt conservation activities due to the lack of understanding of local people and tourists regarding the importance of developing marine conservation and tourism. This study aims to analyze the suitability and carrying capacity of the Kebun Kima ecotourism area. The research was conducted in Kebun Kima ecotourism area in Tihlepuai Bay from April to June 2020. Data collection on the suitability of the location designated for the snorkeling and diving categories was obtained from the results of measuring the suitability parameters of the area. Carrying capacity data is intended to determine the number of tourists who can occupy the area. Community social data collection in the form of support for the development of marine ecotourism in the Kebun Kima and tourists' assessment of the coral reef's beauty was obtained from interview results, field observation, and questionnaires. The data obtained were then analyzed descriptively. Based on the study's results, diving and snorkeling activities are suitable for development with a carrying capacity of 4 people per day, both snorkeling and diving. The proportion of people who do not know about the impact of coral reef damage is about 55%, while the proportion of tourists evaluating the coral reef's attractiveness is 60% for the 'very good' category. ABSTRAK Pantai Teluk Tihlepuai di Negeri Morella memiliki sebuah kawasan yang dilindungi bernama Kebun Kima yang dikembangkan menjadi lokasi ekowisata bahari. Peningkatan jumlah pengunjung di kawasan konservasi Kebun Kima diduga dapat mengganggu kegiatan konservasi. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat lokal maupun wisatawan tentang pentingnya pengembangan konservasi dan wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan ekowisata kebun kima. Penelitian dilakukan di kawasan ekowisata Kebun Kima di Pantai Teluk Tihlepuai, Negeri Morella, Kabupaten Maluku Tengah pada April-Juni 2020. Pengambilan data kesesuaian lokasi yang diperuntukkan untuk kategori snorkeling dan selam diperoleh dari hasil pengukuran parameter kesesuaian kawasan. Pengambilan data daya dukung diperuntukkan untuk mengetahui jumlah wisatawan yang dapat menempati kawasan tersebut. Pengambilan data sosial masyarakat berupa dukungan terhadap pengembangan ekowisata bahari kebun kima dan penilaian wisatawan terhadap keindahan terumbu karang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan lapangan, dan penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan selam dan snorkeling sesuai untuk dikembangkan serta snorkeling dengan daya dukung mampu melayani 4 orang/hari, dan kategori selam dengan tingkat pelayanan 4 orang wisatawan/hari. Persepsi masyarakat kategori tidak tahu tentang dampak kerusakan terumbu karang sebesar 55%, sedangkan penialian wisatawan terhadap keindangan terumbu karang di kebun kima kategori sangat bagus sebesar 60%. Kata kunci: Ekowisata, kebun kima, kesesuaian, daya dukung, Negeri Morella
Pengenalan Alat Navigasi, Keselamatan dan Kesehatan pada Kapal Penangkap Ikan Enterprise di Perairan Selat Makassar Leopold A. Tomasila; Lolita C. Tuhumena; Silvester Sinau; Yvonne I. Pattinaja; Sara Umbekna
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 12 No 2 (2023): AMANISAL: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv12i2p102-117

Abstract

On voyage fishing vessel should be equipped with proper navigation equipment. Cadets who will be working onboard of a fishing vessel should understanding and aware of navigational equipment, safety equipment and healthy equipment. Because ,it could cause accident and awareness on navigational equipment. One of the ways for cadets to understand about navigation equipment are Maps, Campasses, Global Positioning System, Radia and Automatic Identification System. Each of these navigation equipment are hhaving their own function and operating system. So, it is a mandatory for every cadets to understand and aware in operating sthes navigation and know about safety equipment and healthy equipment on Enterprise fishing vessel .