Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENATAAN DESTINASI DAN STRATEGI PROMOSI GUNA MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN DI KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG KARANG MATARAM Muhamad Alfian Yunanmalifah; Tri Mulyaningsih; Ali Aqif Rabbani Fadholi; Atika Choirunissa; Baiq Medina; Baiq Puji Hendrawati; Choirul Umam; Dian Tri Wahyuni; Peti Arita Les Sumbawati; Rizka Yulia Ashari; Shintya Putri Anggriani; Suripto Suripto; Nuning Juniarsih; Lalu Wiresapta Karyadi; Taufiq Ramdani
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i2.403

Abstract

Salah satu potensi wisata yang ada di Kota Mataram yang menarik perhatian banyak wisatawan antara lain: Pantai Gading, Pantai Long Baloq, Pantai Ampenan dan Pantai Tanjung Karang. Diantara empat destinasi pantai, Pantai Tanjung Karanglah yang paling natural, belum tertata dengan rapih, tetapi yang menarik disini adalah tempat ini merupakan kampung nelayan, dimana nelayan sering pulang dari berlayar dengan bawaan ikan segarnya. Hal ini menarik para pengunjung untuk sekedar melihat jenis-jenis ikan yang diperoleh atau mau beli untuk oleh-oleh. Pantai Tanjung Karang terletak di Lingkungan Bangsal Kecamatan Sekarbela. Potensi alam dan budaya yang beragam di Lingkungan Bangsal, membuat Lingkungan ini ditetapkan menjadi salah satu dari 4 Desa Wisata di Kota Mataram. memilih Lokasi Pantai Tanjung Karang dipilih sebagai program kerja yang direncanakan dapat terlaksana dengan optimal. Tujuan dari program ini adalah penataan Pantai Tanjung karang dan proposi tempat destinasi wisata pantai, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dimasa pandeni COVID 19, dengan melengkapi tempat cuci tangan. Metode yang digunakan adalah education and action partisipation bersama masyarakat dengan membuat program pembersihan pantai, pembuatan bak sampah, sosialisasi sadar wisata, pembuatan papan informasi dan denah wilayah, pembuatan spot foto, pembenahan taman bermain, pembuatan papan nama ilmiah, promosi digital, event lomba anak-anak dan penerapan protokol Kesehatan serta strategi promosi. Hasil kegiatan ini ternyata dapat menaikkan kunjungan wisata domestic dan dapat menyadarkan masyarakan akan penerapan protocol Kesehatan di masa pandemic CAVID 19.
TEKNIK PENGANGKUTAN BIBIT POHON GYRINOPS VERSTEEGII ANTAR PULAU DENGAN SELAMAT Tri Mulyaningsih; Aida Muspiah; Sri Puji Astuti; Madani Madani; Erni Yuhana; Bq. Zulifa Hemidia; Maulia Sustiana; Gita Qolby Ummatullah; Moh Andi S
Jurnal Pepadu Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2657

Abstract

Pohon gaharu yang tersebar di pulau Lombok adalah jenis Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke, yang termasuk ke dalam suku Thymelaeaceae, keberadaan di alam semakin terancam. Hal ini disebabkan tidak hanya perburuan liar tetapi juga terjadinya alih fungsi hutan alam menjadi ladang, kebun, jalan, pertambangan dan lain-lainnya. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu adanya upaya penyelamatan (konservasi) secara Ex situ pohon gaharu untuk berbagai macam provenan yang tersebar di NTB. Konservasi ex situ pohon Gaharu, telah dimulai tahun 2019 dengan menanam pohon ketimunan provenan Soyun, Pantai dan Madu yang berasal dari wilayah Pulau Lombok. Dalam pengangkutan dan pemindahan bibit gaharu antar pulau (seperti dari pulau Sumbawa ke Lombok, atau sebaliknya) sering terjadi kegagalan, sebagian bibit mengalami kematian. Kegiatan ini diperlukan teknik pengangkutan bibit gaharu dari satu pulau ke pulau lainnya dengan selamat dan bibit tetap hidup. Tujuan kegiatan ini bersama mitra Kelompok Wanatani Pusuk Lestari, yang sekaligus sebagai pesanggem HKM desa Pusuk Lestari, Lombok Barat, adalah pelatihan pengangkutan bibit pohon gaharu atar pulau agar bibit tetap segar dan hidup. Hasil kegiatan pengabdian adalah dimulai dari pemesanan bibit dari desa Maria, Bima, Sumbawa, pengambilan bibit dari tempat pembibitan secara benar, pengangkutan bibit yang baik dan benar, pengadaptasian bibit sebelum tanam. Setelah bibit beradaptasi dan mengalami pertumbuhan yang optimal, selanjutnya diberi perlakuan hardening (diletakkan pada areal dengan intensitas yang lebih tinggi), sebagai persiapan untuk penanaman di lapangan.