Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potret Masalah Perubahan di Indonesia Pasca Reformasi Tahun 1998 Argo Pambudi
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi No. 2, Volume IV, Agustus 2004
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1789.435 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v4i2.3901

Abstract

Masih tingginya angka pengangguran korban PHK, banyaknya aksi unjuk rasa kaum buruh dan munculnya berbagai bentuk pergolakan buruh di Indonesia pasca reformasi tahun 1998 mengindikasikan belum terselesaikannya persoalan-persoalan perburuhan di Indonesia secara tuntas. Ada 2 kelompok penyebab masih terus exist-nya masalah perburuhan ltu dilndonesla, Pertama adalah faktor peningkatan kuantitas tenaga kerja yang terus-menerus tanpa diimbangi peningkatan daya serap lapangan kerja yang cukup. Kedua, tidak mampunya institusi pemerintah. melalui kebijakan yang dikeluarkannya menangani permasalahan yang terus berkembang tersebut. Tulisan ini mencoba memaparkan potret masalah perburuhan di Indonesia yang masih mengemuka pada beberapa dekade terakhir, khususnya pada masa pasca reformasi politik di Indonesia tahun 1998
Efisiensi vs Idealisme dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi Argo Pambudi
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi No. 1, Volume I, Agustus 2001
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2379.85 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v1i1.3749

Abstract

Masalah pengelolaan Pendidikan Tinggi di Indonesia masih tetap bergerak diantara 2 pokok persoalan, yaitu masalah manajemen dan masalah akademik. Kedua masalah ini saling berkaitan. Disatu sisi pengelolaan pendidikan tinggi dituntut untuk meningkatkan efisiensi demi memenangkan kompetensi, namun karena lembaga tersebut juga mengemban nilai-nilai idealisme pendidikan maka efisiensi pengelolaan pendidikan tinggi tidak boleh mendominasi pengukuran keberhasilannya. Implementasi nilai-nilai efisiensi sering tidak sejalan bahkan berkontradiksi dengan nilai-nilai idealisme yang harus dikembangkan. Maka dari itu masih banyak ukuran-ukuran lain yang harus dipertimbangkan secara lebih seksama dalam pengelolaan PT tersebut. Tulisan ini berusaha mendeskripsikan struktur permasalahan pengelolaan pendidikan tinggi yang mengandung kontradiksi tersebut.