Nur Hidayah *
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG ASONGAN DI STASIUN LEMPUYANGAN YOGYAKARTA DAN BALAPAN SOLO Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.072 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3404

Abstract

Pembengkakan jumlah pekerja di sektor informal disebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang antara pedesaan dan perkotaan, serta penggunaan teknologi padat modal telah menyebabkan lapangan kerja relatif lebih mahal dan melumpuhkan industri-industri yang berproduktivitas rendah. Pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta  dan stasiun Balapan  Solo merupakah salah satu alternatif pekerjaan di sektor informal. Dimana dalam dimensi ketenagakerjaan, sektor informal mampu menampung tenaga kerja tanpa proses seleksi yang berbelit-belit, dan tidak membutuhkan modal yang besar besar serta keterampilan yang tinggi. Penelitian yang berjudul  “Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan Stasiun Balapan Solo”:  ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh para pedagang asongan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menekankan pada aspek kedalaman informasi yang diperoleh melalui wawancara, didukung pula oleh observasi dan dokumentasi di lapangan. Informan yang diambil dalam penelitian ini sebanyak    5  orang yang terdiri dari 3 orang pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan 2 orang pedagang asongan di stasiun Balapan Solo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pedagang asongan yang berjualan di sekitar stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan stasiun Balapan Solo mempunyai strategi bertahan hidup yang bervariasi, diantaranya adalah dengan menjalankan kelangsungan perekonomian keluarga, diantaranya dengan pengelolaan keuangan keluarga dengan memprioritaskan kebutuhan yang penting serta mengelola agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan, pendistribusian alokasi keuangan untuk pendidikan, makan sehari-hari dan lainnya,  melalui pinjaman, ada pula dengan menabung. Kondisi ini ditemukan baik pada pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta maupun di stasiun Balapan Solo. Apabila ditinjau lebih jauh lagi, kondisi ekonomi para pedagang asongan ini relative stagnan, hal ini ditunjukkan dengan lamanya mereka bekerja sebagai pedagang asongan, serta sedikitnya variasi strategi yang mereka jalankan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam hal ini mengindikasikan bahwa kurang adanya peningkatan yang signifikan pada kondisi perekonomian keluarga para pedagang asongan tersebut.   Kata kunci : strategi, pedagang asongan, stasiun
EKSISTENSI BURUH GENDONG SEBAGAI PILIHAN PEKERJAAN DI SEKTOR INFORMAL ( Studi Kasus di Pasar Giwangan, Yogyakarta ) Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 1 (2009): Vol 3, No 1, Maret 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.593 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i1.3406

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : mengetahui kerja buruh gendong, mengetahui intensitas kerja buruh gendong, mengetahui pekerjaan buruh gendong sebagai profesi pokok atau sekedar pekerjaan sambilan, dan mengetahui alasan pemilihan pekerjaan sebagai buruh gendong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi) secara kualitatif. Setting penelitian di pasar Giwangan Yogyakarta dan lingkungan di sekitarnya. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1.) Ketiga belas informan yang menjadi subyek penelitian, berasal dari dua daerah yang berbeda yaitu Sukoharjo dan Bantul.  2.) Alasan memilih bekerja sebagai buruh gendong karena penghasilan suami tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari dan tidak adanya biaya sekolah anak-anak, tidak mempunyai pendidikan yang cukup untuk mendukung bekerja di sektor formal, dan tidak memerlukan modal besar karena bisa dengan mengandalkan tenaga.3.) Ada yang menekuni profesi buruh gendong sebagai pekerjaan pokok, ada pula yang hanya sebagai sambilan ketika di desa sedang tidak panen. 4.) Rata-rata informan menekuni profesi sebagai buruh gendong sudah cukup lama bahkan sampai puluhan tahun. 5.) Rata-rata penghasilan mereka per hari berkisar 25.000.67.) Para informan ada yang mempunyai hubungan darah seperti kakak-adik, ibu-anak, bibi-keponakan dan sebagainya. 8.) Sebagian besar informan menginginkan anak-anaknya tidak mengikuti jejak mereka bekerja sebagai buruh gendong.   Kata kunci : buruh gendong, sektor informal
LAYANAN PADA ANAK USIA DINI ( Studi Kasus di TPA Beringharjo Yogyakarta ) Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 1 (2008): Vol 2, No 1, Maret 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.445 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i1.3397

Abstract

The aim of this research is to learn about the profile of Beringharjo Childcare, service offered for early-age child at Beringharjo Childcare, early-age child model of service, the application process of early-age child service program, supporting factors and the obstacles in applying the early-age child service program. Moreover, the research also learns about the viewpoint of the people running the childcare on precise education urgency for early-age child, quality of employees, professionalism in running the early-age child service program, proportion of early-age child development aspects service, and people’s responses in making use of the service offered. This research is using the qualitative approach where data are collected by using the methods of interview, observation, and documentation. Data is analyzed by using data reduction where the data then served and concluded (verified) qualitatively. The research took place at Beringharjo Childcare, Yogyakarta. The results of this research, which took place at Beringharjo Childcare, are as follow: 1) It offers not only baby/child-sitting but also routine health check-up and guidance in corporation with Gondomanan Sub district’s Health Service Center. 2) The model of service offered is given in defined time however extra time will also be considered. 3) The process of applying the program is based on the same schedule for all children. Every child has the opportunity to draw, to color, learn numbers and alphabets. Children are allowed to play only in certain time. 4) The supporting factors on running this childcare still need to be improved whereas the obstacles still need to be evaluated for a better service. 5) More efforts are still needed in order to maintain the supporting factors and overcome the obstacles. 6) The viewpoint of persons running this childcare on precise education urgency for early-age child is still lack. 7) The proportion of service given by the childcare is considered still lack due to only emphasize on the motoric aspect where the child-minder do not aware on the urgency. 8) The response on the service offered by the childcare is good which can be seen on the number of children entrusted by parents in this childcare and how parents are helped. Keywords: service, early-age child, childcare
PENINGKATAN KETERAMPILAN CARE GIVER DI POS PAUD WONOSARI GUNUNG KIDUL MELALUI METODE DEMONSTRASI Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.661 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3425

Abstract

Kondisi yang memprihatinkan muncul di POS PAUD Ngerboh I Wonosari  adalah kurangnya keterampilan care giver dalam memberikan layanan pada anak usia dini. Sebagaimana yang terdapat di PAUD Gunung Kidul, para care giver berasal dari ibu rumah tangga yang mempunyai waktu luang dan bekerja secara suka rela tanpa mempunyai ketrampilan dan latar belakang pendidikan di bidang anak usia dini. Oleh karena itu pendidikan dan layanan perawatan anak-anak di PAUD perlu ditingkatkan lewat penambahan dan perluasan pengetahuan para pengasuh (care giver) dalam rangka meningkatkan kualitas layanan PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan care giver dalam penggunaan APE melalui metode demonstrasi, yang dilihat dari proses maupun hasil. Penelitian tindakan ini mengambil subyek penelitian para care giver di POS PAUD Ngerboh I Wonosari yang berjumlah 6 orang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis McTaggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus selama 8 bulan keseluruhan. Kedua siklus memberikan tindakan penerapan metode demonstrasi dalam penggunaan APE selama pembelajaran di PAUD dengan beberapa variasi kegiatan yang terdapat di dalamnya. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara  pengamatan, wawancara, dan tes kemampuan care giver. Instrumen yang digunakan adalah human instrument, catatan lapangan, lembar observasi, tes,  dan lembar refleksi. Validitas dalam penelitian ini adalah validitas demokrasi, validitas proses, dan validitas dialogis. Temuan yang diperoleh dari penelitian tindakan ini adalah suatu realita yang terdapat di pembelajaran PAUD Ngerboh I Wonosari menunjukkan adanya peningkatan keterampilan care giver dalam menggunakan APE melalui metode demonstrasi. Hal ini dibuktikan dengan Sebagian besar care giver (80 persen dari total jumlah care giver) bahkan mampu memilih APE sesuai tema yang ingin disampaikan, serta membimbing anak mengembangkan kreatifitas (berpikir divergen) dalam menggunakan APE. Selain itu temuan lain yang muncul dalam penelitian ini adalah dengan diterapkannya metode demonstrasi dalam penggunaan APE, ternyata kualitas pembelajaran di POS PAUD Ngerboh I Wonosari menjadi semakin baik. Kegiatan anak semakin bervariasi dalam memilih dan memainkan berbagai jenis APE, sehingga suasana pembelajaran menjadi semakin menyenangkan.   Kata kunci : Keterampilan, Care Giver, APE