Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Estimating dynamic cattle population on palm oil plantation area in South Kalimantan Province) Adinata, Yudi; Pamungkas, Dicky; Krishna, Noor Hudhia; Aryogi, Aryogi
Jurnal Sains Dasar Vol 3, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.298 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v3i2.4166

Abstract

Integration between beef cattle and palm oil plantation (animal plantation integration) should be supportedand developed. This study was carried out to estimate the dynamic cattle population managed by PT KAL.Estimating dynamic cattle population was counted by simulation base on population data, animal physiologicalstatus, and forage carrying capacity under palm oil plantation. The carrying capacity of available space is 2.066 ±199 animal unit (AU) and naturally would be reached in 2029-2030. Optimal capacity would be reached faster byintroducing new cattle in the population.Key words: integration, beef cattle, palm oil, dynamic cattle population
Evaluasi kualitas semen pejantan sapi PO Kebumen di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Lukman Affandhy; Yudi Adinata; Aryogi '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3299

Abstract

Abstrak Usaha pembibitan sapi potong di kondisi peternakan rakyat memerlukan bakalan atau bibit yang berkualitas untuk menghasilkan sapi unggul. Salah satu persyaratan usaha pembibitan memerlukan sapi bibit jantan atau betina yang baik secara genetik maupun fenotipik, diantaranya dengan memanfaatkan keberadaan sapi-sapi jantan di usaha peternakan rakyat seperti sapi-sapi PO Kebumen yang memiliki penampilan fenotipik unggul sebagi bangsa sapi-sapi lokal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi performans tubuh dan kualitas semen dari pejantan-pejantan sapi PO Kebumen yang berada di usaha perbibitan peternakan rakyat sebagai penyedia bakalan dan bibit sapi potong mendukung PSDSK 2014. Penelitian ini merupakan kegiatan secara padu padan dan terintegrasi bersama berbagai pihak (Loka Penelitian Sapi Potong, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kebumen, serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah). Penelitian dilaksanakan secara survey berkala mulai bulan April 2012 sampai dengan Januari  2013 dengan melakukan pengukuran linear tubuh, pengamatan tatalaksana pemeliharaan, serta pemeriksaan libido, volume dan kualitas semen pejantan-pejantan yang digunakan sebagai pemacek di sentra utama budidaya sapi PO Kebumen. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur sapi, dihitung rata-ratanya dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pejantan sapi PO Kebumen yang digunakan sebagai pemacek (kawin secara alami) di peternak rakyat, secara eksterior sudah bagus ditunjukkan dengan ukuran tubuh yang tinggi, ukuran linear tubuh dan SKT pejantan-pejantan sapi PO Kebumen cukup tinggi, hingga mencapai 154 cm dan nilai skor kondisi tubuh 7  (tujuh) pada skala 1-9. Hasil evaluasi libido dan kualitas semen pejantan PO Kebumen pada ketika lokasi kecamatan di Kabupaten Kebumen tampak memiliki kesamaan dan berfluktuatif, kecuali di desa Brencong berada di kecamatan Bulus Pesantren memilki nilai libido (waktu menaiki betina) lebih cepat, yaitu kisaran 4-14 detik per ejakulat daripada di Kec. Klirong dan Surumadu, yaitu masing-masing dengan kisaran 70-180 dan 30-47 detik per ejakulat. Volume semen, gerakan masa dan konsentarsi sperma sapi pejantan PO Kebumen juga bervariasi antara ketika lokasi kecamatan, kecuali di Kec. Surumadu menunjukkan bahwa volume semen, gerakan masa dan konsentrasi sperma, masing-masing adalah 2-4 ml/ejakulat, 1+ s.d 2+ dan 700-1700 juta/cc semen daripada di wilayah Kec. Klirong dan Bulus Pesantren. pH semen sapi–sapi jantan PO Kebumen yang digunakan sebagai pejantan pemacek di ketika lokasi menunjukkan nilai  pH normal, yaitu kisaran 7,0-7,5, sehingga akan menghasilkan kualitas semen yang baik pula, kecuali konsistensi tampak berfluktuatif antara encer – kental. Disimpulkan bahwa semua pejantan sapi PO Kebumen di kondisi peternakan rakyat pada ketiga kecamatan Kab. Kebumen layak digunakan untuk kawin alam karena menunjukkan libido, gerakan masa, pH  dan konsentrasi sperma masih normal. Kata Kunci: sapi PO Kebumen, pejantan, kualitas semen,  
MODEL PEMBIBITAN SAPI BALI DI KABUPATEN BARRU PROPINSI SULAWESI SELATAN Yudi Adinata; Lukman Affandhy; Ainur Rasyid
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 1, No 1 (2016): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.881 KB)

Abstract

Makalah ini berupa suatu gagasan pada kegiatan model pembibitan Sapi Bali di Instalasi Pembibitan Rakyat di Dusun Langkap, Desa Pau-Pau Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru dalam rangka rencana pembuatan rancang bangun pembibitan Sapi Bali di usaha pembibitan sapi potong rakyat sebagai penyedia bakalan sapi potong, khususnya di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Sapi Bali merupakan salah satu aset nasional dibidang peternakan yang mempunyai potensi yang besar sehingga keberadaannya perlu dilestarikan dan populasi serta produktivitasnya perlu ditingkatkan serta mempunyai peranan sosial ekonomi yang penting bagi masyarakat peternak maupun pemerintah Kabupaten Barru. Namun dalam usaha pembibitan Sapi Bali terutama di wilayah Sulawesi Selatan mengalami permasalahan, yaitu Sapi Bali telah mengalami penurunan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh yang diduga disebabkan oleh seleksi negatif, dan inbreeding sehingga menimbulkan masalah seperti biaya produksi dapat meningkat, menimbulkan keadaan tidak efisien dari sistem produksi Sapi Bali secara keseluruhan. Diperlukan suatu pola pembibitan Sapi Bali yang sesuai dengan kondisi agroekosistem di Kabupaten Barru, dengan harapan dapat diperoleh setelah pelaksanaan model pembibitan Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan berupa a) pejantan unggul untuk memperbaiki mutu Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan, b) sapi dara bibit unggul untuk replacement (pengganti) Sapi Bali di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan, dan c) peningkatan populasi dan produktivitas Sapi Bali secara umum di masa mendatang. Kegiatan model pembibitan Sapi Bali dapat dilakukan melalui a) mempelajari karakteristik Sapi Bali, b) meningkatkan mutu genetik populasi sapi melalui program seleksi dan sapi bibit harus memenuhi standar ukuran statistik vital tertentu, c) perlu mempelajari teori dasar peningkatan mutu genetik d) pola teknis pembibitan dengan menggunakan sistemOpen Nucleus Breeding Scheme dan e) rekording dan manajemen pemeliharaan sapi. Disimpulkan bahwa kualitas bibit ternak yang baik dapat dihasilkan melalui prosedur seleksi dan pengaturan perkawinan yang mengikuti prosedur Ilmu Pemuliaan Ternak.