Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ASPEK HUKUM MENGENAI KOMPENSASI BAGI WARGA YANG MENDUDUKI LAHAN NEGARA DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN YANG TERKENA PROYEK Hendrakusumah, Ernawati; Muliya, Liya Sukma
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 11, No 2 (2011): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.553 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v11i2.1379

Abstract

In Indonesia, there many cases of the existence of the state/government of land use by the public people. Problems arise when there is a decision-rights community's land is used by the government for public purposes, such as project water dams for hydroelectric power. This problem often creates polemic on the issue of compensation for people who take advantage of the country's land. The question: Should people be compensated? What kind of compensation like? And how it can be done? This paper aims to examine the legal aspects of the compensation for the people who occupy state land (government) in the District of West Bandung regency cavity affected Upper Cisokan Pumped Starage of West Java Province. Keywords: land use state compensation law
ASPEK HUKUM MENGENAI KOMPENSASI BAGI WARGA YANG MENDUDUKI LAHAN NEGARA DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN YANG TERKENA PROYEK HENDRAKUSUMAH, ERNAWATI; MULIYA, LIYA SUKMA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 11 No. 2 (2011)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.553 KB)

Abstract

In Indonesia, there many cases of the existence of the state/government of land use by the public people. Problems arise when there is a decision-rights community's land is used by the government for public purposes, such as project water dams for hydroelectric power. This problem often creates polemic on the issue of compensation for people who take advantage of the country's land. The question: Should people be compensated? What kind of compensation like? And how it can be done? This paper aims to examine the legal aspects of the compensation for the people who occupy state land (government) in the District of West Bandung regency cavity affected Upper Cisokan Pumped Starage of West Java Province.
Pengelolaan Penjernihan Air Sederhana Secara Mandiri Di Level Komunitas Teori Dan Praktik Ernawati Hendrakusumah
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 5 No.1 (Januari, 2017) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.2253

Abstract

PKM activity is based on the phenomenon of many people who do not get access to drinking water services (SPAM) in standard quality. The PKM Objects is a community in Cikole village Lembang district, Bandung Barat regency whose predominantly work as farmers and use raw water sources to fulfil their needs and even for drinking water direct from the surface water comes from mountain spring water, without the appropriate water treatment standards. The water from the source  accommodated through the water reservoirs and then distributed by gravity directly to each home with simple piping systems, without going through the process of screening and testing the water quality in advance. Regarding quality, the water requires the filtering, especially during the rainy season. Therefore through the PKM activity of "The Training of Environmental Sanitation Management: Water Treatment” hopes that the people, besides the understanding the standard criteria of water quality, are also able to do the water treatment through screening models / simple water purification that can be done independently by the community. The PKM activity has involved several related institutions, starting at the level community such as RT, RW, Kadus, water management, Cikole village officials and Lembang district, Bandung Barat regency.
Pengaruh Alih Fungsi Lahan Perkebunan terhadap Ekosistem Lingkungan Agus Mubarokah; Ernawati Hendrakusumah
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.805 KB) | DOI: 10.29313/jrpwk.v2i1.754

Abstract

Abstract. The pace of development that causes changes in land use in Cipetir Village damages the environment because plantation land becomes built up land for the housing, industry, tourism and agriculture sectors. The lands in Cipetir Village, especially for plantations, used to be tea, rubber, lemongrass, and teak plantations, but with the shifting of land changes from year to year there has been a change in land function from 2000 until now the land has turned into vacant land, livestock, housing, boarding schools and recreational areas. Therefore, this study was conducted to examine and analyze the causal factors of land use changes that occurred in the Cibeber District, Cipetir Village based on the existing physical conditions. To find out the factors that influence land use change and recommend prevention efforts from land conversion, this research uses explanative quantitative methods. Methods such as physical analysis, and land use shift are used as analytical methods. Based on the results obtained, Cipetir Village is located in a conversion production forest area where the land can change its function. This is a factor that causes natural disasters. In addition, due to the lack of public understanding of environmentally sound development and lack of understanding of environmentally sound land use and management. Abstrak. Laju pembangunan yang menyebabkan perubahan tata guna lahan di Desa Cipetir merusak lingkungan karena lahan perkebunan menjadi lahan terbangun untuk sektor perumahan, industri, pariwisata dan pertanian. Lahan-lahan di Desa Cipetir khususnya untuk perkebunan dulunya itu adalah perkebunan teh, karet, sereh wangi, dan kayu jati, tetapi dengan bergesernya perubahan lahan dari tahun ke tahun terjadilah perubahan fungsi lahan dari mulai tahun 2000 sampai sekarang lahan itu berubah menjadi lahan kosong, perternakan, perumahan, pesantren dan tempat rekreasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis faktor penyebab dari perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah Kecamatan Cibeber, Desa Cipetir berdasarkan kondisi fisik eksisting. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan dan merekomendasikan upaya pencegahan dari alih fungsi lahan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Metode seperti analisis fisik, dan pergeseran guna lahan digunakan sebagai metode analisis. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa Desa Cipetir terdapat di kawasan hutan produksi konversi dimana lahannya dapat berubah fungsi. Hal ini, yang menjadi faktor penyebab terjadinya bencan alam. Selain itu, karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pembangunan yang berwawasan lingkungan dan belum memahami mengenai pemanfaatan, dan pengelolaan lahan berwawasan lingkungan.
Implikasi Pengembangan Perumahan "Pola Cluster" Terhadap Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Kawasan di Kecamatan Katapang Evy Sofiaty; Ernawati Hendrakusumah; Ernadi Syaodih
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 17 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v17i2.1641

Abstract

Di Jawa Barat persentase penduduk semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS 2020, diprediksi pada tahun 2025 penduduk perkotaan akan mencapai 83,1%, tahun 2030 mencapai 86,6% dan pada tahun 2035 persentase penduduk perkotaan di Jawa Barat mencapai 89,3%. Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk perkotaan, maka pemenuhan kebutuhan perumahan mengalami peningkatan. Didalam pemenuhan pembangunan perumahan berkaitan erat dengan pertimbangan akses terhadap fasilitas. Akan tetapi disisi lain pembangunan perumahan baru yang ada, tidak selalu di imbangi dengan adanya penyediaan infrastruktur PSU yang sesuai dan hal tersebut dapat dijumpai pada perumahan pola cluster < 10.000. Salah satu kawasan yang banyak terdapat sebaran perumahan pola cluster < 10.000 yakni Kecamatan Katapang di Kabupaten Bandung. Didalam studi dilakukan untuk melihat keterpaduan PSU di sekitar kawasan perumahan pola cluster. Pendekatan yang dilakukan yaitu campuran, agar memberi pemahaman dan hasil akhir yang lebih baik dalam mengetahui implikasi pengembangan perumahan pola cluster terhadap keterpaduan prasarana, sarana dan utilitas umum. Analisis yang digunakan yaitu Analisis Perkiraan Kebutuhan Pengembangan Sarana Fasilitas, Cakupan Pelayanan Fasilitas, Customer Satisfaction Index (CSI), Deskriptif Evaluatif dan Triangulasi. Dari hasil Analisa didapatkan bahwa terdapat beberapa kebutuhan penambahan PSU di beberapa perumahan pola cluster, serta kurang terpadunya PSU wilayah yang ada karena berada di luar kriteria cakupan pelayanan yang ditetapkan oleh SNI 03-1733-2004.
Evaluasi Kinerja Kawasan Agrowisata Ciwidey di Kabupaten Bandung Hilman Dirapratama; Ernawati Hendrakusumah; Bambang Pranggono
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1680

Abstract

Perkembangan Kabupaten Bandung memperlihatkan kecenderungan pariwisata untuk menjadi andalan khususnya dalam menghasilkan pendapatan daerah. Pada kurun waktu 2014-2017 terjadi peningkatan jumlah wisatawan kurang lebih sebesar 1,1 juta wisatawan tiap tahunnya. Ini menandakan bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu potensi wisata di Kabupaten Bandung adalah Kawasan Agrowisata Ciwidey. Namun kawasan tersebut belum tergarap potensi wisatanya secara optimal, sehingga belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi kinerja pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey, untuk mengevaluasi penerapan konsep ideal agrowisata yang dapat mendukung pengembangan Kabupaten Bandung, dan untuk mengidentifikasi kendala apa saja yang mempengaruhi pengembangan kawasan Agrowisata Ciwidey. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung sudah berupaya dengan optimal dan telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya, meskipun tidak secara spesifik menyasar pada pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey. Terlihat dari prosentase tingkat pencapaian target sasaran dengan nilai melebihi apa yang telah di targetkan.
Implikasi Pengembangan Perumahan "Pola Cluster" Terhadap Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Kawasan di Kecamatan Katapang Evy Sofiaty; Ernawati Hendrakusumah; Ernadi Syaodih
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 17 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v17i2.1641

Abstract

Di Jawa Barat persentase penduduk semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS 2020, diprediksi pada tahun 2025 penduduk perkotaan akan mencapai 83,1%, tahun 2030 mencapai 86,6% dan pada tahun 2035 persentase penduduk perkotaan di Jawa Barat mencapai 89,3%. Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk perkotaan, maka pemenuhan kebutuhan perumahan mengalami peningkatan. Didalam pemenuhan pembangunan perumahan berkaitan erat dengan pertimbangan akses terhadap fasilitas. Akan tetapi disisi lain pembangunan perumahan baru yang ada, tidak selalu di imbangi dengan adanya penyediaan infrastruktur PSU yang sesuai dan hal tersebut dapat dijumpai pada perumahan pola cluster < 10.000. Salah satu kawasan yang banyak terdapat sebaran perumahan pola cluster < 10.000 yakni Kecamatan Katapang di Kabupaten Bandung. Didalam studi dilakukan untuk melihat keterpaduan PSU di sekitar kawasan perumahan pola cluster. Pendekatan yang dilakukan yaitu campuran, agar memberi pemahaman dan hasil akhir yang lebih baik dalam mengetahui implikasi pengembangan perumahan pola cluster terhadap keterpaduan prasarana, sarana dan utilitas umum. Analisis yang digunakan yaitu Analisis Perkiraan Kebutuhan Pengembangan Sarana Fasilitas, Cakupan Pelayanan Fasilitas, Customer Satisfaction Index (CSI), Deskriptif Evaluatif dan Triangulasi. Dari hasil Analisa didapatkan bahwa terdapat beberapa kebutuhan penambahan PSU di beberapa perumahan pola cluster, serta kurang terpadunya PSU wilayah yang ada karena berada di luar kriteria cakupan pelayanan yang ditetapkan oleh SNI 03-1733-2004.
Evaluasi Kinerja Kawasan Agrowisata Ciwidey di Kabupaten Bandung Hilman Dirapratama; Ernawati Hendrakusumah; Bambang Pranggono
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1680

Abstract

Perkembangan Kabupaten Bandung memperlihatkan kecenderungan pariwisata untuk menjadi andalan khususnya dalam menghasilkan pendapatan daerah. Pada kurun waktu 2014-2017 terjadi peningkatan jumlah wisatawan kurang lebih sebesar 1,1 juta wisatawan tiap tahunnya. Ini menandakan bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu potensi wisata di Kabupaten Bandung adalah Kawasan Agrowisata Ciwidey. Namun kawasan tersebut belum tergarap potensi wisatanya secara optimal, sehingga belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi kinerja pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey, untuk mengevaluasi penerapan konsep ideal agrowisata yang dapat mendukung pengembangan Kabupaten Bandung, dan untuk mengidentifikasi kendala apa saja yang mempengaruhi pengembangan kawasan Agrowisata Ciwidey. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung sudah berupaya dengan optimal dan telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya, meskipun tidak secara spesifik menyasar pada pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey. Terlihat dari prosentase tingkat pencapaian target sasaran dengan nilai melebihi apa yang telah di targetkan.
Evaluasi Kualitas Alun-alun Purwokerto sebagai Ruang Terbuka Publik Adlya Azuura; Hani Burhanudin; Ernawati Hendrakusumah
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.9040

Abstract

Abstract. The development of an urban area often affects the quality of urban public open space. As happened in Purwokerto Square. The high public enthusiasm for Purwokerto Square was a supporting factor for conducting this study. The community's need for public open space needs to be supported by adequate quality public open space. Public open space should be able to provide a sense of comfort and safety to its users and be able to become a place for users to carry out activities. The problems that occur in Purwokerto Square have physical problems related to the many facilities that do not meet user needs. So the purpose of this study is to determine the quality of the square as a public open space based on the criteria of public open space. The types of data used in this research are secondary data and primary data. This study uses a descriptive quantitative approach by calculating the Importance Performance Analysis method from the results of a questionnaire for 100 users of Purwokerto Square. The results of this study can be concluded that overall Purwokerto Square has moderate quality with a suitability value of 79.9%. The aspect of rights is the aspect that has the highest conformity value of 88.37% followed by the aspect of meaning with an average conformity score of 86.54% and the conformity level with the smallest score, namely the aspect of needs with a score of 77.96%. The higher the suitability value, the higher the level of user satisfaction. Abstrak. Berkembangnya suatu perkotaan sering kali mempengaruhi kualitas ruang terbuka publik diperkotaan. Seperti yang terjadi pada Alun-alun Purwokerto. Tingginya antusiasme masyarakat terhadap Alun-alun Purwokerto menjadi faktor pendukung dilakukannya kajian ini. Kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka publik perlu didukung dengan kualitas ruang terbuka publik yang memadai. Sudah sepatutnya ruang terbuka publik dapat memberikan rasa nyaman dan aman kepada penggunanya serta mampu menjadi wadah bagi penggunanya dalam melakukan kegiatan. Permasalahan yang terjadi pada Alun-alun Purwokerto memiliki permasalahan secara fisik terkait dengan banyaknya fasilitas yang belum memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas alun-alun sebagai ruang terbuka publik berdasarkan kriteria ruang terbuka publik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Studi ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif dengan cara melakukan perhitungan dngan metode Importance Performance Analysis dari hasil kuesioner 100 pengguna Alun-alun Purwokerto. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Alun-alun Purwokerto memiliki kualitas sedang dengan nilai kesesuaian mencapai 79,9%. Aspek hak menjadi aspek yang memiliki nilai kesesuaian tertinggi yaitu sebesar 88,37% diikuti oleh aspek makna dengan skor rata-rata kesesuaian sebesar 86,54% dan tingkat kesesuaian dengan skor terkecil yaitu aspek kebutuhan dengan skor 77,96%. Semakin tinggi nilai kesesuaian maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna.
ASPEK HUKUM MENGENAI KOMPENSASI BAGI WARGA YANG MENDUDUKI LAHAN NEGARA DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN YANG TERKENA PROYEK ERNAWATI HENDRAKUSUMAH; LIYA SUKMA MULIYA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 11 No. 2 (2011)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v11i2.254

Abstract

In Indonesia, there many cases of the existence of the state/government of land use by the public people. Problems arise when there is a decision-rights community's land is used by the government for public purposes, such as project water dams for hydroelectric power. This problem often creates polemic on the issue of compensation for people who take advantage of the country's land. The question: Should people be compensated? What kind of compensation like? And how it can be done? This paper aims to examine the legal aspects of the compensation for the people who occupy state land (government) in the District of West Bandung regency cavity affected Upper Cisokan Pumped Starage of West Java Province.