Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN GERAK LURUS PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA Muhammad Nurkhalis Agriawan; Muhammad Saldi; Muh. Ridwan Kadir
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2020): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.019 KB) | DOI: 10.31605/phy.v2i2.1492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dari instrumen tes yang disusun. Adapun subjek dari penelitian ini adalah peserta didik SMA kelas X sebanyak 20 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Tahapan hasil dari penelitian ini adalah hasil pengembangan dan hasil uji coba. Hasil pengembangan yang diperoleh adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda. Untuk hasil uji coba, diperoleh data pada uji validitas adalah rendah. Uji coba reliabilitas r11 = -0,023072486, r11< 0,20 menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen tes sangat rendah. Uji tingkat kesukaran soal mudah 60%, sangat sukar 25%, dan sedang 15%. Ini menujukkan bawa tingkat kesukaran instrumen tes sedang. Uji daya beda diperoleh data tidak baik 85%, baik dan sangat baik masing-masing adalah 10% dan 5%. Ini menujukkan bahwa daya beda soal pada instrumen tes yang disusun memenuhi kategori tidak baik.
Prototype Bel Cerdas Cermat Berbasis Arduino Uno Hardi Hamzah; Ardiansah Hasin; Sutrisnawati Mehora; Muh. Ridwan Kadir; Muhammad Nurkhalis Agriawan
SAINTIFIK Vol 9 No 1 (2023): Saintifik: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v9i1.414

Abstract

Permasalahan dalam lomba cerdas cermat yang sering ditemukan adalah keputusan juri yang kurang tepat dalam menetapkan peserta yang mengangkat tangan atau bendera terlebih dahulu dalam babak rebutan. Tempat penyewaan bel lomba juga masih jarang ditemukan. Kegiatan cerdas cermat dapat menjadi sarana sosialisasi sekolah atau program studi dalam meningkatkan jumlah peminat. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan pembuatan prototype bel cerdas cermat otomatis berbasis arduino uno. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan bel cerdas cermat yang dapat bekerja secara otomatis. Prototype ini menggunakan buzzer sebagai penghasil suara dan beberapa lampu LED dengan warna berbeda merepresentasikan masing-masing kelompok. Kelebihan dari prototype ini adalah hanya satu lampu indikator LED dapat menyala menunjukkan bahwa peserta tersebutlah yang menekan tombol bel terlebih dahulu. Kelebihan lainnya adalah, sumber tegangan yang dibutuhkan hanya sebesar 5 V-9 V. Digunakan model Plomp dalam pengembangannya. Tahapan model ini meliputi preliminary research, prototyping or development phase, dan assessment phase. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototype bel cerdas cermat berbasis arduino uno berfungsi dengan baik dan siap digunakan dalam perlombaan. Prototype ini sangat membantu para juri dalam mengambil keputusan tepat khususnya dalam babak rebutan.
Seawater Lamp: Utilization of Seawater as an Alternative Energy Source to Generate Electricity Muh. Ridwan Kadir; Nurul Afiqah Arsyad; Syarifah Nuraeni Alaydrus; Wenny Puspita; Sahrul Sahrul; Muhammad Nurkhalis Agriawan; Hardi Hamzah
Indonesian Review of Physics Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/irip.v6i1.7070

Abstract

Fishermen are the main livelihood for coastal communities in West Sulawesi. In fishing activities, especially at night, fishermen use lights to attract fish for a greater chance of catching fish. However, fishermen need a supply of electricity to turn on their lights when at sea. Fishermen usually use batteries. This is a significant problem for fishermen because batteries require a relatively high operational level. Researchers found the idea by developing a battery replacement tool to reduce high operating costs. This study aims to utilize seawater as an alternative energy source to overcome the problem of high operational costs for fishermen. The tool developed in this study uses two electrodes (Zn and Cu) placed vertically in a container and then filled with seawater. The two electrodes are connected in series, producing a high output voltage to light an LED. After the initial measurement, the resulting output voltage is 5V and can turn on the LED with a bright enough light. In periodic measurements for 96 hours with data collection every 4 hours, the voltage, current, and power do not decrease significantly, so the seawater lamp is suitable for coastal communities and fishermen's use as lighting when going to sea at night. Series and parallel combinations must be developed to achieve higher voltage and power values ​​and obtain brighter light. The results of this research can be an alternative and renewable energy source that can be widely used.
Analisis Tingkat Kebisingan Menggunakan Sound Level Meter Berbasis Mikrokontroler Hardi Hamzah; Muhammad Nurkhalis Agriawan; Muh. Ridwan Kadir
Jurnal Fisika Papua Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Fisika Papua
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jfp.v1i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan di Kabupaten Polewali Mandar. Alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan yaitu Sound Level Meter (SLM) berbasis mikrokontroler. Jenis mikrokontroler yang digunakan adalah arduino uno. Pengambilan data dilakukan pada kondisi pada saat ramainya penduduk sedang beraktivitas. Pengukuran dilakukan pada siang dengan kondisi cuaca cerah 330C, kelajuan angin STG 5 km/jam, kelembapan 72% dan sesuai dengan tingkat keramaian jalan raya. Hal ini dimaksudkan agar proses pengukuran dapat memperoleh hasil yang akurat. Pengukuran dilakukan di tempat terbuka untuk menghindari pantulan suara. Ketinggian sound level meter sekitar 1,2 meter dari atas permukaan tanah. Jarak pengamat ke sound level meter diatur sekitar 0,5 meter untuk menghindari efek pemantulan bunyi. Penelitian dilakukan di sepuluh titik pada kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar. Diperoleh hasil bahwa sembilan titik kecamatan memiliki rata-rata tingkat kebisingan di bawah nilai ambang batas kebisingan 85 dB dan satu titik yaitu Kecamatan Wonomulyo memiliki rata-rata tingkat kebisingan 86 dB melampaui nilai ambang batas kebisingan.