Dewi R. Bancin
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penyuluhan tentang Pemberian Imunisasi Lanjutan Pentavalen Pada Ibu yang Memiliki Anak Usia 18 Bulan di Desa Tembung Deli Serdang: Penyuluhan tentang Pemberian Imunisasi Lanjutan Pentavalen Pada Ibu yang Memiliki Anak Usia 18 Bulan di Desa Tembung Deli Serdang Surya Anita; Dewi R. Bancin; Friska Sitorus
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.679 KB) | DOI: 10.53770/amjpm.v1i1.39

Abstract

Pentavalent immunization (DPT-HB-Hib) is a combination of DPT, HB, and Hib vaccines. The DPT vaccine to reduce the risk of diphtheria, pertussis (100-day cough) and tetanus, the HB vaccine to reduce the risk of hepatitis B and the Hib vaccine to reduce the risk of diseases such as meningitis and arthritis. In DPT immunization, it will be more effective if given 3 times and additionally at 18 months of age to increase antibody titers in children. Provision of advanced pentavalent immunization in the village of Tembung Deli Serdang is still lacking. The lack of advanced pentavalent immunization in Tembung Deli Serdang Village is related to mother's knowledge. This activity aims to increase the knowledge of mothers who have children aged 18 months about pentavalent immunization. This activity was carried out in Tembung Village, Deli Serdang Regency, North Sumatra with 20 counseling participants using the ship system due to the pandemic period and this activity was carried out with health protocols strict. This system of outreach activities is preceded by a pre-test using a questionnaire that has been designed related to pentavalent immunization and after that counseling is carried out, the participants' knowledge will be re-evaluated using a questionnaire that was used before the counseling. The results of this outreach activity showed an increase in good knowledge (score 61-100) from 20% before counseling to 73%. We suggest that there are further activities to increase the coverage of pentavalent immunization so that it can be assessed whether this activity is useful or not in increasing immunization coverage. Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari) dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis. Pada imunisasi DPT, akan lebih efektif bila diberikan 3 kali dan tambahan pada usia 18 bulan untuk meningatkan titer antibodi pada anak-anak. Pemberian imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tembung Deli Serdang masih kurang. Kurangnya imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tembung Deli Serdang terkait dengan pengetahuan ibu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 18 bulan tentang imuisasi pentavalen. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tembung Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dengan jumlah peserta penyuluhan 30 orang dengan menggunakan sistem shift (bergantian) dikarenakan masa pandemik dan kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sistem kegiatan penyuluhan ini didahului dengan pretest dengan menggunakan kuesioner yang sudah didesain terkait tentang imunisasai pentavalen dan setelah itu dilaksakan penyuluhan maka akan dievaluasi kembali pengetahuan peserta dengan menggunakan kuesioner yang dipergunakan pada saat sebelum penyuluhan. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang baik (skor 61-100) dari 20% sebelum penyuluhan menjadi 73%. Kami menyarankan ada kegiatan lanjutan untuk mengevaluasi peningkatan cakupan imunisai pentavalent sehingga bisa dinilai apakah kegiatan ini bermanfaat atau tidak dalam meningkatkan cakupan imunisasi.