Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Dengue Hemorargic Fever (DHF) Pada Masyarakat Kelurahan Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung Evi Kurniawaty; Syazili Mustofa; Suharyani Suharyani; Soraya Rahmanisa; Nuriah Nuriah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.732 KB)

Abstract

Sebagian besar Masyarakat Kelurahan Sumur Putri memiliki tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Mengingat tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat pengetahuan yang sangat terbatas maka mendorong kami selaku pelaksana kesehatan untuk dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan tentang Dengue Hemorargic Fever (DHF) yang angka kejadian dan kematiannya meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penyuluhan ini untuk menekan angka kejadian terjadinya DHF di wilayah Kelurahan Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Metode yang digunakan dengan penyuluhan melalui ceramah dan tanya jawab (diskusi). Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan pertanyaan melalui kuesioner berupa pre test dan post test untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pengetahuan dengan adanya penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh 32 orang yang terdiri dari sebagian besar ibu – ibu dan sebagian kecil bapak-bapak. Berdasarkan data hasil pengamatan pre test, diketahui bahwa sekitar 53,1% peserta kurang paham mengenai DHF dan 46,9% telah mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai DHF. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Masyarakat yang paham mengenai DHF sebanyak 32% dan yang sangat paham sebanyak 68%. Setelah mendapatkan penyuluhan, pengetahuan masyarakat kelurahan Sumur Putri tentang DHF meningkat.
Optimalisasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Kasus Tuberkulosis Paru untuk Peningkatan Derajat Kesehatan di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan Evi Kurniawaty; Winda Trijayanthi Utama; Nuriah Nuriah; Suharyani Suharyani; Silvia Andriani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.753 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1096

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan dilatar belakangi oleh adanya data permasalahan TB sebagai potensi desa. Kasus Tuberkulosis di Kecamatan Baradatu cukup banyak, tetapi yang menjalani pengobatan sangat sedikit. Untuk menurunkan angka kejadian Tuberkulosis Paru, diperlukan peran serta aktif dari berbagai pihak yang terkait seperti Puskesmas dan kader kesehatan. Kader kesehatan perlu memiliki kemampuan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan rujukan. Tujuan diadakannya pelatihan kader kesehatan tentang deteksi dini Tuberkulosis Paru adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader memberikan pendidikan kesehatan tentang Tuberkulosis Paru maka perlu diadakan pelatihan. Salah satu pelatihan yang penting diberikan adalah deteksi dini Tuberkulosis Paru sesuai dengan potensi yang ada di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan sebagai daerah mitra Kerjasama Desa Binaaan Universitas Lampung. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan terhitung Bulan Maret sampai dengan Septemberr 2020, bertempat di Kecamatan Baradtu Kabupaten Way Kanan dengan sasaran para kader kesehatan. Pelatihan dimulai dengan pendataan kader, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan PKM ini sangat bermanfaat untuk para kader kesehatan karena menambah pengetahuan mereka mengenai penyakit Tuberkulosis Paru, khususnya kemampuan melakukan deteksi dini untuk meneruskan program tersebut disarankan pihak Puskesmas untuk dapat menindaklanjuti data baru penderita Tuberkulosis Paru yang telah diperoleh oleh para kader.