Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Optimalisasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Kasus Tuberkulosis Paru untuk Peningkatan Derajat Kesehatan di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan Evi Kurniawaty; Winda Trijayanthi Utama; Nuriah Nuriah; Suharyani Suharyani; Silvia Andriani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.753 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1096

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan dilatar belakangi oleh adanya data permasalahan TB sebagai potensi desa. Kasus Tuberkulosis di Kecamatan Baradatu cukup banyak, tetapi yang menjalani pengobatan sangat sedikit. Untuk menurunkan angka kejadian Tuberkulosis Paru, diperlukan peran serta aktif dari berbagai pihak yang terkait seperti Puskesmas dan kader kesehatan. Kader kesehatan perlu memiliki kemampuan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan rujukan. Tujuan diadakannya pelatihan kader kesehatan tentang deteksi dini Tuberkulosis Paru adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader memberikan pendidikan kesehatan tentang Tuberkulosis Paru maka perlu diadakan pelatihan. Salah satu pelatihan yang penting diberikan adalah deteksi dini Tuberkulosis Paru sesuai dengan potensi yang ada di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan sebagai daerah mitra Kerjasama Desa Binaaan Universitas Lampung. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan terhitung Bulan Maret sampai dengan Septemberr 2020, bertempat di Kecamatan Baradtu Kabupaten Way Kanan dengan sasaran para kader kesehatan. Pelatihan dimulai dengan pendataan kader, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan PKM ini sangat bermanfaat untuk para kader kesehatan karena menambah pengetahuan mereka mengenai penyakit Tuberkulosis Paru, khususnya kemampuan melakukan deteksi dini untuk meneruskan program tersebut disarankan pihak Puskesmas untuk dapat menindaklanjuti data baru penderita Tuberkulosis Paru yang telah diperoleh oleh para kader.