Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengelolaan Sampah Home Industry Berbasis Partisipatif Di Kelurahan Keranggan Deasy Olivia; Ade Firmansyah; Harianto Hardjasaputera; Ida Ayu Sawitri Dian Mawarni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.526 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.475

Abstract

Kualitas lingkungan merupakan hal yang sedang digalakan untuk mewujudkan lingkungan yang ramah sehat. Namun, dalam penerapannya hal tersebut belum tercapai.Salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan adalah sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik mengakibatkan berbagai permasalahan bagi masyarakat dan lingkungan, yakni mengganggu kesehatan masyarakat, pencemaran lingkungan dan tanah, dan berpotensi menimbulkan bencana. Sampah yang tidak dikelola dengan baik disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola sampah,dan kurangnya perhatian dari pihak pemangku kepentingan mengenai sistem manajemen pengelolaan sampah. Kelurahan Keranggan merupakan kawasan permukiman desa yang memiliki potensi home industry dan cukup bertahan. Namun, kawasan permukiman ini belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola sampah mengakibatkan banyaknya sampah yang berserakan di kawasan permukiman ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mengelola sampah yang baik, menambah nilai guna sampah,dan membangun perilaku peduli lingkungan, menggunakan metode sosialisasi berbasis partisipatif dan media tepat guna yang informatif. Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah home industry dapat dilakukan apabila telah memahami jenis sampah,cara memilah sampah berdasarkan jenis sampah, sistem pengelolaan sampah, dan manfaat sampah menjadi barang yang tepat guna.
Design Thinking Sebagai Metode Edukasi Kreatif Anak Usia Remaja Ida Ayu Sawitri Dian Mawarni; Rendy Akbar; Andi M. Ahsan Mukhlis
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.379 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.611

Abstract

Anak usia remaja memiliki pola pemikiran spontan yang cenderung melompat-lompat dan belum terstruktur. Seringkali keputusan-keputusan yang diambil oleh anak usia remaja adalah keputusan yang belum matang. Pendidikan kreatif tidak melulu didapatkan dari sekolah. Kreativitas dimulai dari kemampuan afektif yang mempengaruhi kecerdasan psikomotorik anak. Selain itu, pendidikan kreatif sangat langka diajarkan dalam kurikulum dasar sekolah pada umumnya, padahal kemampuan ini merupakan bekal yang penting bagi anak remaja agar memiliki daya saing yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi tentang design thinking kepada anak usia remaja yang akan menjajaki masa perkuliahan. Metode yang dilakukan adalah dengan membagi pengetahuan dasar di kelas mengenai creative thinking dan melakukan kegiatan kolektif berkelompok untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sekaligus pola berpikir kreatif bagi anak-anak usia remaja serta menyiapkan anak-anak pada usia muda untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah SMAK Penabur Harapan Indah yang terletak di Kota Bekasi. Tingkat keberhasilan dari kegiatan ini dinilai dari kemampuan anak untuk mengungkapkan hasil karya pemikirannya secara terstruktur dengan peraga dan benda-benda yang disediakan. Hasil pemikirannya merupakan pemikiran kritis dan memberikan alternatif solusi bagi permasalahan yang diberikan.
Pemetaan Zonasi Potensi Pariwisata Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Cikolelet Rendy Akbar; Deasy Olivia; Ade Firmansyah; Ida Ayu Sawitri Dian Mawarni; Rachmat Taufick Hardi; M. Ahsan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.617 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1198

Abstract

Desa Cikolelet merupakan desa wisata yang berada pada Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Desa Cikolelet menawarkan wisata pedesaaan yang terdiri dari curug, lahan persawahan, peternakan kambing etawa, perkebunan dan perikanan darat, serta desa ini juga kaya akan seni dan budaya warisan leluhur yang masih terpelihara hingga saat ini seperti tradisi mamaca, tarian rampak bedug, debus, festival tahunan ngagurah dano, upacara prah-prahan, dan sebagainya.Namun, belum terarahnya arahan pengembangan Pariwisata Desa Cikolelet yang statusnya sebagai Desa Wisata. Kurang jelasnya arahan pengembangan Desa Cikolelet sebagai desa wisata terlihat pada kondisi infrastruktur seperti akses jalan menuju obyek – obyek wisata masih berupa jalan tanah dan kondisinya yang menyulitkan untuk pengembangan pariwisata. Oleh karena itu, untuk membantu pengembangan potensi Desa Cikolelet sebagai Desa wisata maka disusun PKM berupa pemetaan zonasi potensi pariwisata berbasis masyarakat di Desa Cikolelet. Dengan adanya kegiatan PkM ini diharapkan dapat membantu para pembuat kebijakan pada Desa Cikolelet dalam membuat arahan pengembangan pariwisata Desa Cikolelet yang lebih terarah dan terstruktur dengan melibatkan masyarakat dalam proses pelaksanaanya. Tahapan inti dalam kegiatan PkM ini adalah mengidentifikasi potensi pariwisata Desa cikolelet dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya dan dilanjutkan dengan tahapan Pembuatan peta zonasi potensi Pariwisata Desa Cikolelet. Kegiatan PkM ini diharapkan juga dapat meningkatan kualitas tata kelola pembangunan masyarakat desa khususnya pada sektor pariwisata.
EDUKASI TENTANG PENINGKATAN PEMAHAMAN RUANG KOTA DAN KOTA HIJAU BAGI GURU GEOGRAFI DI INDONESIA Ade Firmansyah; Ida Ayu Sawitri Dian Mawarni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1800

Abstract

Kota adalah perwujudan peradaban manusia. Pengaruh budaya dan adanya peningkatan populasi perkotaan di seluruh dunia telah menjadi fakta sejarah manusia. Kota-kota saat ini menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan banyak hal baru pendekatan untuk perencanaan kota sedang digunakan untuk membantu kota, termasuk peningkatan populasi, degradasi lingkungan, penurunan kualitas kawasan industri dan bahkan bencana alam. Kondisi di atas dapat dipengaruhi lebih parah dengan kondisi ketidakpahaman masyarakat umum terkait dengan kota dan bagaimana kota tersebut bertumbuh dengan segala bentuk tantangannya. Hal ini juga menjadi pemicu terjadinya degradasi kualitas lingkungan akibat kualitas masyarakatnya. Pada saat ini, yang menjadi tantangan adalah bagaimana generasi muda mendapatkan nilai-nilai penting sebuah kota dan proses tumbuhnya kota sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi pada sebuah upaya peningkatan kualitas kota secara umum dan kualitas tempat tinggalnya secara khusus. Guru adalah pendidik sekaligus sebagai agen pembelajaran terdekat dengan generasi muda yang saat ini duduk di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Menjadi penting dan relevan untuk membekali guru dengan pemahaman terhadap objek kota dan aspek terkaitnya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka peningkatan pemahaman guru, khususnya guru geografi, tentang kota, bagaimana kota itu dikembangkan dan bagaimana kota itu tumbuh menjadi sangat penting dan relevan untuk dilaksanakan. Peningkatan pemahaman guru ini dilakukan dalam bentuk seminar aktif yang menempatkan peserta untuk berinteraksi secara langsung dengan narasumber. Diharapkan dari adanya peningkatan pemahaman ini, guru-guru dapat meneruskan pemahamannya dalam pembelajaran di masing-masing sekolah melalui mata pelajaran yang diajarkan.