Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BRAND INTERNAL COMMUNICATIONS CULTURE (BICCU) KOTA MALANG Widayati, Sri; Naha, Rambu
Jurnal Nomosleca Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v2i2.624

Abstract

Abstract Malang is a city that has a very heterogeneous population, because immigrants not only came from the city on the island of Java, but from outside of Java Island. Many impacts would arise as a result of the influx of immigrants from all parts of the ground water. The negative impact is most likely to occur is the cultural frictions due to different understandings. Multicultural education that had been made by various parties apparently not able to reduce the cultural misunderstandings. Especially during the activities undertaken to harmonize inter-ethnic conducted by various social organizations partially, has not been well integrated and focused, therefore, the government should be able to make such programs have become a government program ongoing to establish Brand Internal Communications Culture (BICCU). The future is expected BICCU able to form a positive image of Malang as the City Multi ethnic harmonious and hamonis. This activity should be done in an integrated manner by all areas of the City Government of Malang who continue to coordinate with the social institutions, which is already capable of conducting union of multiculture significantly.DOI : https://doi.org/10.26905/nomosleca.v2i2.624
Disonansi Makna Cantik Remaja di Kota Waingapu Rambu Naha
Jurnal Nomosleca Vol 7, No 1 (2021): April, 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v7i1.5485

Abstract

Beauty is defined through the process of social interaction and the use of symbols. Social interaction could define distinct meaning about reality. Youths in Waingapu, East Timor, interact within cultural context that is filled with values passed from generation to generation, and that includes how to define the meaning of beauty. As youths who live in an era of fast development of conventional and social media, youths are interacting with both cultural and social – constructed by media – values. This research aims to describe how the meaning of beauty is defined in Waingapu. To accomplish its objective, the research uses descriptive qualitative approach by conducting interview with ten youths from Waingapu. The result shows that youths in Waingapu define meaning of beauty from two opposite sides. They are facing a dissonance in which two values are going to two different directions. They however realize that the meaning of beauty is mainly defined by character – in accordance with the culture of people in Sumba – but they are unable to set aside the ideas that are constructed by media on the definition of beauty. Keywords: Meaning of Beauty, Symbolic Interactionism, Youths in Waingapu DOI: https://doi.org/10.26905/nomosleca.v7i1.5485
Literasi Media Di Yayasan Perguruan Markus Tangerang Rambu Naha; Rosse Mince Hutapea
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.625 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.373

Abstract

Kehadiran media baik itu media mainstream maupun media baru tidak saja memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Hadirnya informasi hoaks, kesalahan menafsirkan informasi, serta informasi tidak yang disampaikan dalam ruang publik merupakan bukti bahwa masyarakat sesungguhnya perlu diberikan edukasi mengenai literasi media. Literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi dan menghasilkan pesan melalui berbagai konteks (Livingstone, 2004). Edukasi mengenai literasi media berarti bahwa memberikan wawasan dan pengetahuan untuk cerdas dalam bermedia. Melihat adanya kebutuhan masyarakat untuk memperoleh edukasi mengenai literasi media, maka Universitas Pelita Harapan melalui Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi turut berkontribusi melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa edukasi literasi media di Yayasan Perguruan Markus Tangerang. Kegiatan edukasi ini berfokus kepada siswa dan orang tua murid yang materinya dikemas secara komprehensif sehingga setiap peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Edukasi literasi media diawali dengan kelas workshop untuk memberikan gambaran umum mengenai literasi media, kemudian peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan dua orang fasilitator dari dosen dan mahasiswa untuk membantu peserta memahami lebih dalam lagi mengenai literasi media. Dalam diskusi yang bersifat dua arah ini, peserta diajak memahami literasi media menggunakan games yang dikemas secara menarik. Melalui edukasi literasi media, setiap peserta diharapkan untuk tidak saja memahami bagaimana pemanfataan media, tetapi juga mampu untuk menjadi agen untuk melakukan sosialisasi literasi media kepada teman, keluarga dan kelompok masyarakat dimana mereka terlibat didalamnya. Kata Kunci: literasi media, dampak media, edukasi literasi media
Pelatihan Pembuatan Materi Ajar Digital Bagi Tenaga Pendidik Di Masa Pandemi Rambu Naha; Christa Olivia Geraldine; Chrisindo Reformanda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.406 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.863

Abstract

Pembatasan sosial berskala besar selama pandemi CoVID-19 menyebabkan proses belajar-mengajar tidak lagi memungkinkan untuk diadakan secara tatap muka. Proses belajar-mengajar dalam ruang kelas fisik harus beralih ke ruang kelas virtual. Dalam banyak kasus, tenaga pendidik cenderung tidak siap menghadapi perubahan yang sangat cepat ini karena minimnya keterampilan dan wawasan mengenai sistem pembelajaran daring, khususnya keterampilan dalam pembuatan materi ajar digital dan pemahaman untuk dapat mengemas materi ajar yang sesuai dengan konteks pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan kondisi ini, maka Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan merasa perlu untuk mengadakan pelatihan pembuatan materi ajar digital. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlengkapi tenaga pendidik di seluruh Indonesia untuk dapat memanfaatkan teknologi sehingga mampu menghasilkan materi pembelajaran digital yang dapat diakses kapan dan dari mana saja. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner sebelum pelaksanaan kegiatan, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap pembuatan materi ajar digital, serta dapat menjadi landasan dalam membuat materi pelatihan. Pada saat pelatihan berlangsung, peserta juga diberikan kesempatan untuk secara langsung mempraktikkan materi yang sudah mereka peroleh. Hasil pelaksanaan pelatihan ini menunjukkan bahwa 99% peserta (tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia) dapat memahami materi yang diberikan