Penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan tidak selalu mendapatkan hasil yang sama setiap kali. Jumlah ikan yang berhasil ditangkap berbeda-beda tergantung pada waktu, meskipun usaha dan tempat penangkapan tetap sama. Nelayan umumnya menggunakan jaring insang di perairan dekat pantai atau di tengah laut untuk menangkap ikan kecil atau ikan besar yang hidup di laut lepas. Ikan akan menyenangi daerah yang kondisi perairan sesuai dengan daya adaptasi tubuhnya, banyak makanan, dan aman dari predator. tujuan adalah: menganalisis keragaman jenis tangkapan dengan jaring insang dasar , dan membandingkan hasil tangkapan jaring insang dasar berdasarkan air pasang dan air surut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental fishing atau percobaan penangkapan, observasi dan wawancara. Jenis hasil tangkapan bottom gill net selam 15 trip penangkapan diperoleh jumlah 115 ekor yang paling banyak tertangkap yakni jenis ikan Selangat (chacunda Gizzard Shad) dengan jumlah 55 ekor (47,8 %) dan paling sedikit tertangkap adalah jenis ikan Kerong kerong (Terapon jarbua) dan ikan Sebelah (Pleuronectiformes) (0,9 %), serta jumlah total hasil tangkapan pada saat air pasang 33 ekor (28,70 %%), sedangkan pada saat surut sebanyak 82 ekor (71,30 %). Hasil nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) yang diperoleh untuk penangkapan pada waktu air pasang sebesar 1,52, untuk penangkapan pada waktu air surut nilai (H’) sebesar 1,38, Menurut kriteria nilai indeks keanekaragaman yang ditetapkan oleh Shannon - Wiener yaitu H’ lebih kecil 1 maka nilai indeks keanekaragaman termasuk keanekaragaman rendah. Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test dapat diketahui, bahwa nilai sig 2 tailed yaitu sebesar 0,337>0,,05 yang berarti Ho diterima, H1 ditolak artinya tidak ada perbedaan antara operasi penangkapan saat air pasang dan air surut.