Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Proceedings Series on Physical

Pola Pendapatan Petani Kelapa Sawit Swadaya Pasca Peremajaan Sistem Underplanting di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi Gina Fauzia; Ernawati Hamid; Mirawati Yanita
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v5i.739

Abstract

Komoditas kelapa sawit merupakan komoditi yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, disamping merupakan wilayah pertama pengembangan budidaya kelapa sawit juga memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan petani kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani kelapa sawit swadaya pasca peremajaan sistem underplanting di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 42 petani pasca peremajaan sistem underplanting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani pasca melakukan peremajaan sistem underplanting sebesar Rp 24.813.711/tahun. Pola pendapatan petani terdiri dari pola I usahatani kelapa sawit sebesar Rp 53.273.933/petani/tahun, Pola II usahatani kelapa sawit+ ternak sapi Rp 49.612.100/tahun, Pola III usahatani kelapa sawit + buruh tani sebesar Rp 45.254.210/tahun, Pola IV usahatani kelapa sawit + pedagang sebesar Rp 44.053.140/tahun dan Pola V usahatani kelapa sawit + pegawai sebesar Rp 51.086.368/tahun. Pendapatan petani kelapa sawit swadaya pasca peremajaan dengan sistem underplanting memberikan gambaran bahwa petani kelapa sawit swadaya harus mempunyai sumber sumber pendapatan lain dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga petani dan mampu melakukan saving untuk menghadapi peremajaan berikutnya. selain itu dari pola yang terbentuk pendapatan petani dari pola I yang bersumber hanya dari usahatani kelapa sawit memiliki pendapatan terbesar, hal ini ditenggarai dengan pilihan sistem underplanting petani masih memiliki pendapatan dari tanaman tua yang belum ditumbang. hal ini masih menjadi pilihan sebagaian petani swadaya terutama yang hanya memiliki 1 hamparan lahan kelapa sawit. Meskipun sistem underplanting juga memiliki kelemahan disisi hama penyakit tanaman.