Salman Salman
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Kota Gorontalo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN MP-ASI PADA ANAK BALITA Syafitri Talibo; Salman Salman; Sofyawati Talibo; M. Anas Anasiru; Anna Y. Pomalingo
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 5, No 1 (2019): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v5i1.450

Abstract

Breast milk (ASI) is the best food for babies aged 0-6 months and breastfeeding is given until the baby is 6 months old. Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia is still relatively low. This study aims to describe the pattern of breastfeeding and complementary feeding for children under five in Iyok Village, West Bolangitang District, North Bolaang Mongondow Regency. The research method is descriptive survey method. The research sample was 31 children under five. The research variable is the pattern of breastfeeding and complementary feeding. The results showed that 13 children under five who were exclusively breastfed (41.9%) and those who did not receive exclusive breastfeeding were 18 (58.1%). There were 8 children under five who were given complementary foods according to the stages of giving it (25.8%). The conclusion of the study shows that the pattern of exclusive breastfeeding and complementary feeding is still lacking.  Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan dan pemberian ASI diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui gambaran pola pemberian ASI dan makanan pendamping ASI pada anak balita di Desa Iyok Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode penelitian yaitu metode survey deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 31 anak balita. Variabel penelitian yaitu pola pemberian ASI dan makanan pendamping ASI. Hasil penelitian menunjukaan bahwa anak balita yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 13 anak balita (41,9%) dan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 18 anak balita (58,1%). Anak balita yang diberikan makanan pendamping sesuai dengan tahap-tahap pemberiannya sebanyak 8 anak (25,8%). Kesimpulan penelitian menunjukkan pola pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI masih tergolong kurang. 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 6-36 BULAN Salman Salman; Rahma Labatjo; Sri Yupita Apriyani Puko
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 5, No 2 (2019): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v5i2.459

Abstract

 Exclusive breastfeeding is the practice of giving breast milk from a mother to the infants aged 0-6 months without supplementary food or drink, except medicine for therapy (treatment of disease). Breastfeeding is a kind of food which has sufficient elements of the baby's needs. Breastfeeding can form emotional development as during breastfeeding, the baby is in the mother's arms, in direct contact with the mother, so the baby gets the warmth, love, and security.This research aims to obtain the description of a mother’s knowledge of exclusive breastfeeding and giving exclusive breastfeeding on children aged 6-36 months at Limba U II village, Gorontalo city.The research method is a descriptive method, which is a research that describes a mother’s knowledge of exclusive breastfeeding and giving exclusive breastfeeding on children aged 6-36 months.The findings on mother’s knowledge about exclusive breastfeeding at Limba U II village, Gorontalo city are: 38 respondents (92,7%) have good knowledge, and 3 respondents (7,3%) have enough knowledge. Breastfeeding that is categorized exclusive is 23 respondents (56,1%) and non-exclusive is 18 respondents (43,9%).Mother’s knowledge about exclusive breastfeeding at Limba U II village, Gorontalo city is mostly good, and the children are mostly breastfed exclusively.   ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0-6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi (pengobatan penyakit). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi unsur kebutuhan bayi. Pemberian ASI dapat membentuk perkembangan emosional karena dalam dekapan ibu selama disusui, bayi bersentuhan langsung dengan ibu sehingga mendapatkan kehangatan, kasih sayang dan rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6-36 bulan di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bersifat deskriptif yakni penelitian yang menggambarkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6-36 bulan.Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo yakni terdapat 38 responden (92,7 %) yang memiliki pengetahuan baik dan 3 responden (7,3 %) yang memiliki pengetahuan cukup. Untuk pemberian ASI yang tergolong dalam kategori eksklusif sebanyak 23 responden (56,1 %) dan yang tergolong tidak eksklusif sebanyak 18 responden (43,9 %).Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo sebagian besar baik dan sebagian besar memberikan ASI Eksklusif. ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0-6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi (pengobatan penyakit). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi unsur kebutuhan bayi. Pemberian ASI dapat membentuk perkembangan emosional karena dalam dekapan ibu selama disusui, bayi bersentuhan langsung dengan ibu sehingga mendapatkan kehangatan, kasih sayang dan rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6-36 bulan di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bersifat deskriptif yakni penelitian yang menggambarkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6-36 bulan.Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo yakni terdapat 38 responden (92,7 %) yang memiliki pengetahuan baik dan 3 responden (7,3 %) yang memiliki pengetahuan cukup. Untuk pemberian ASI yang tergolong dalam kategori eksklusif sebanyak 23 responden (56,1 %) dan yang tergolong tidak eksklusif sebanyak 18 responden (43,9 %).Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo sebagian besar baik dan sebagian besar memberikan ASI Eksklusif.
GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA Melinda S. Mahful; Salman Salman; Misnati Misnati; Rahma Labatjo; Misrawati Goi
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.577

Abstract

Vegetables and fruits are foods that are very beneficial to the body, especially to support the need for vitamins. This research aims to determine the picture of vegetable and fruit consumption in adolescents. The research method uses a descriptive survey, which is to describe the variables studied. The population is 210 people, the sample is calculated at 10% of the population of 21 people. The research variable is an independent variable, namely vegetable and fruit consumption in adolescents. The results showed that the distribution of research subjects based on the age group was the largest in the age group of 10-14 years, namely 12 people (57.1%)  while the group of subjects based on sex was the most male, namely 12 people (57.1%), the picture of  vegetable  and fruit consumption showed vegetable  consimsion In adolescents with less categories, there were 14 people (66.7%), 7 people (33.3%). Fruit consumption in adolescents with less categories amounted to 13 people (61.9%), quite 8 people (38.1%). The conclusion of this study is that most adolescents have less consumption rates of vegetables and fruits when  compared to the recommended recommendations.Sayur dan buah merupakan bahan pangan yang sangat memberi manfaat bagi tubuh, terutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi sayuran dan buah pada remaja. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif yaitu untuk menggambarkan variabel yang diteliti. Populasi sebanyak 210 orang, sampel dihitung sejumlah 10% dari populasi yaitu 21 orang. Variabel penelitian merupakan variabel mandiri yaitu konsumsi sayur dan buah pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan distribusi subjek penelitian berdasarkan kelompok umurr paling besar pada kelompok umur 10 – 14 tahun yakni sebanyak 12 orang (57,1%) sementara kelompok subjek berdasarkan jenis kelamin paling banyak laki – laki yakni 12 orang (57,1%), gambaran konsumsi sayur dan buah menunjukkan konsimsi sayur pada remaja dengan kategori kurang berjumlah 14 orang (66,7%), cukup berjumlah 7 orang (33,3%). Konsumsi buah pada remaja dengan kategori kurang  berjumlah 13 orang (61,9%), cukup  berjumlah 8 orang (38,1%). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar remaja memiliki tingkat konsumsi sayur dan buah termasuk kategori kurang jika dibandingkan dengan rekomendasi yang dianjurkan.