Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Isolation and identification of microalgae as omega-3 sources from mangrove area in Aceh Province Sri Haryani Anwar; M. Ikhsan Sulaiman; Syarifah Rohaya; Novi Safriani
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 3, No 1 (2013): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.368 KB)

Abstract

Omega-3 fatty acids such as eicosapentaenoic acid (EPA) and docosahexaenoic acid (DHA) are essential fatty acids with numerous health benefits. The main sources of these fatty acids are fish and fish oils. However, fish supply is limited and the availability is uncertain. There are two main problems with regard to fish supply: overfishing and mercury contamination. In addition, food enrichment with fish oil is apparently challenging due to sensitivity of fish oil to oxidation, and fishy smell which make them less attractive to consumers. Based on above problems, alternative sources of EPA and DHA must be found. Analternative for omega-3 fatty acids are microalgae. This research aims to isolate, identify, and find microalgae biodiversity that are able to produce omega-3 fatty acids in their cells. Microalgae were isolated from fallen, senescent leaves of mangrove tree (Kandelia candel) in two locations in Aceh. The colonies were identified morphologically using light and stereo microscopes with 1000x magnifications. The results were compared with those in literatures. This research has isolated and identified some genus of microalgae thatwere predicted belong to order Labyrinthulida and family Thraustochytriidae. Morphological observations have also confirm identification of one fungi, genus Mortierella. All identified microalgae and fungi are omega-3 fatty acids producers, mainly EPA and DHA
KAJIAN PENGOLAHAN SORBET CAMPURAN TERONG BELANDA DAN BUAH BIT SEBAGAI PRODUK PANGAN FUNGSIONAL DIAN HASNI; SYARIFAH ROHAYA; NANDA SUPRIANA
Jurnal Sagu Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.338 KB) | DOI: 10.31258/sagu.v16i1.5398

Abstract

Terong belanda (Cyphomandra betacea S.) is fruit with tremendous health benefits, has aromatic flavor butless-interesting colors. On the other hand, beet root (Beta vulgaris L.) reported to have betalain pigment,which produced red-purple natural colors which potentially used as natural food coloring. Based on that,these fruits above potentially consider as raw material for frozen dessert like sorbet or ice cream in order tomaintain its nutritional values. Aims of this research are to determine and investigate the effects of proportionalratio of mixed fruits and CMC concentrations towards total acid, vitamin C and total solid as well asantioxidant activities of sorbet. Results showed that larger portion of terong belanda significantly increasedtotal acid and vitamin C, whereas CMC concentrations tend to increase total solid of produced sorbet.Sorbet from this research has vitamin C±3.14 mg/100g product, total acid ± 0.25% and total solid 18.35oBrix.
Sindrom Mata Kering jauza raudhatul jannah; Syarifah Rohaya
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 8 No.2 November 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v8i2.8915

Abstract

Mata kering merupakan suatu kondisi ketidaknyamanan dalam pengelihatan penderita yang disebabkan karena kekurangan kelembaban, lubrikasi dalam mata. Sindrom mata kering adalah penyakit multifaktorial dari air mata dan permukaan mata yang menghasilkan gejala tidak nyaman pada mata, gangguan visual, dan ketidakstabilan selaput air mata yang berpotensi merusak permukaan mata secara perlahan. Gejala awal pasien akan mengeluh mata gatal, mata seperti berpasir, silau, dan penglihatan kabur, gejala sekresi mucus berlebih, sukar menggerakkan kelopak mata, mata kering, dan terdapat erosi kornea yang merupakan komplikasi lanjut. Pada stadium awal sindrom mata kering mungkin tidak berbahaya, namun pada fase lanjut dapat menimbulkan kerusakan bola mata. Penalaksanaan sindrom mata kering dapat berupa Self-Care at home seperti humidifier, Hot Compres, eye exercise, dan dapat berupa medical treatment seperti obat pelumas mata (lubrikan). Pada awal perjalanan sindrom mata kering, penglihatan sedikit terganggu. Pada kasus lanjut dapat timbul ulkus pada kornea, penipisan kornea, dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri sekunder, dan berakibat parut dan vaskularisasi pada kornea, yang sangat menurunkan penglihatan dan bahkan sampai menimbulkan kebutaan.
Penambahan Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) Sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor Pembuatan Donat Panggang Bakhtiar Bakhtiar; Syarifah Rohaya; Hanif Muchdatul Ayunda Ayunda
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 11, No 1 (2019): Vol. (11) No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.044 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v11i1.13439

Abstract

Tepung tulang ikan bandeng memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi dan dapat menjadi sumber alternatif untuk pemenuhan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap donat dengan penambahan tepung tulang ikan bandeng dan pengaruh suhu pemanggangan donat, serta menjadi sumber alternatif pemenuhan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor. Faktor pertama adalah penambahan tepung tulang ikan bandeng dalam adonan kue donat (T) dengan 3 taraf yaitu T1 = 5%, T2 = 7,5%, dan T3 = 10% dari berat tepung terigu. Faktor kedua adalah suhu pemanggangan (S) yang terdiri dari 2 taraf yaitu S1 = 170oC, dan S2 = 180oC. Setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Rendemen tepung tulang ikan bandeng yang diperoleh dari proses penepungan yaitu 57,1% dengan nilai kadar kalsium sebesar 5,24% dan fosfor 2,36%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa donat panggang dengan penambahan tepung tulang ikan bandeng sebanyak 5% dan suhu pemanggangan 170oC lebih disukai dari semua perlakuan. Nilai terhadap kadar air yaitu  sebesar 17,37%, kadar protein 40,43%, kadar abu 8,39%, kadar lemak 0,03%, kadar kalsium 0,31%, dan kadar fosfor 0,22%. Nilai rata-rata organoleptik terhadap warna yaitu 3,80 (suka), rasa 3,11 (netral), aroma 2,63 (netral), dan tekstur 3,29 (netral).