Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : eProceedings of Art

Emosi Dasar Dalam Visual Seni Lukis Ryan Aprizal Supriadi; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dalam periode globalisasi modern ini kota metropolitan menjadi salah satutempat yang memiliki kesibukan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi sehinggamemiliki peluang kemungkinan akan terjadinya sebuah permasalahan sosialdidalamnya seperti mengalami tekanan secara fisik hingga emosional yang dapatmenjadi sebuah penyakit psikologis. Globalisasi memberikan manfaat baik bagikelompok manusia dalam ruang sosial namun memberikan dampak dalam waktuyang sama, dengan pesatnya penerimaan informasi melalui media elektronik diwaktusekarang masyarakat mulai terbuka dan peduli akan menjaga kesehatan, tak hanyaberfokus pada kesehatan fisik namun juga masyarakat mulai terbuka akan kesehatanmental. Gagasan dari pembahasan ini menjadi sebuah topik latar belakang yangdipilih oleh penulis dalam pengkaryaan tugas akhir. Penulis mencoba mengangkattopik terkait pembahasan mengenai teori emosi dasar yang dipaparkan oleh PaulEkman dalam bukunya yang berjudul <Emotions Revealed= menggunakan metodepenciptaan karya lukis dengan visual penggambaran berupa rekaman suasana.Kata Kunci: emosi dasar; kesehatan mental; lukis; paul ekmanAbstract: In this modern globalization, the metropolitan has become one of the mostbusy places with a high population density, so it has the possibility of a social problemin it, such as being able to experience physical and emotional stress into a psychologicalillness. Globalization provides good benefits for human groups in the social space buthas an impact at the same time, with the rapid acceptance of information throughelectronic media now people are starting to care about mental health. The meaning ofthis discussion becomes a background topic chosen by the author for the work of thefinal project. The author try to raises a topic of the basic emotion theory presented byPaul Ekman in his book "Emotions Revealed" using the method of creating paintingswith a visual of atmosphere.Keywords: basic emotions; mental health; painting; paul ekman
Penggambaran Meditasi Ke Dalam Lukisan Sebagai Media Penyembuhan Diri Safira Fadhilah Kusnadi; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Anxiety disorder adalah gangguan psikologis yang menyebabkan kecemasan berlebih. Pada anxiety disorder memiliki beberapa jenis salah satunya adalah generalized anxiety disorder. Generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum adalah kecemasan berlebih yang tidak terkendali yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. GAD menyebabkan perasaan khawatir berlebih, mudah tersinggung, bahkan membuat penderitanya memikirkan sesuatu yang berlebihan tentang suatu rencana yang bahkan belum terlaksana. Salah satu cara untuk menekan GAD adalah dengan cara bermeditasi. Karya yang dibuat penulis bertujuan sebagai sarana penyembuhan diri dengan melukiskan penulis saat melakukan meditasi dengan berfokus pada apa yang penulis bayangkan dan apa yang penulis rasakan saat melakukan meditasi untuk menekan GAD. Karya ini berfokus pada perubahan warna latar belakang penulis. Kata-kata Kunci: generalized anxiety disorder; meditasi; karya lukis; self healing. Abstract : Anxiety disorder is a psychological disorder that causes excessive anxiety. There are several types of anxiety disorder, one of which is generalized anxiety disorder. Generalized anxiety disorder (GAD) is uncontrollable excessive anxiety that can interfere with daily activities. GAD causes feelings of excessive worry, irritability, and even makes the sufferer think something excessive about a plan that has not even been implemented. One way to suppress GAD is by meditating. The work created by the author aims to be a means of self-healing by depicting the author during meditation by focusing on what the author imagines and what the author feels when meditating to suppress GAD. This work focuses on changing the color of the author's background. Keywords: generalized anxiety disorder; meditation; painting; self-healing.
Pemanfaatan Limbah Fesyen Sebagai Media Karya Seni: Self Portrait Ahmad Abidzar Habibullah; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Potret-diri (self-potrait) sebagai sebuah karya seni seorang telah ditemukan sejak abad ke15. Ada sejumlah motivasi yang mendasari hal ini. Sang seniman melalui kumpulan ide-idenya menginginkan 3 (tiga) hal: melihat dirinya, menggambarkan perasaannya dan membentuk persepsi masyarakat terhadap dirinya. Ketiga hal ini ingin diwujudkannya secara realistis pada suatu media sebagai perlambang identitasnya. Identitas diri penulis telah terbentuk sejak dini baik secara individu atau kelompok misalnya: kebiasaan memiringkan topi saat mengikuti upacara bendera di sekolah merupakan pengaruh mendengarkan musik hip-hop, merintis usaha fesyen bersama sekelompok teman, hingga menjadi model buat beberapa merk fesyen lokal lainnya. Perkembangan industri melalui perangkat-keras dan perangkat-lunak terbaru mempengaruhi bidang fesyen. Pada satu pihak, industri fesyen dapat memenuhi permintaan konsumen secara cepat dan melimpah serta murah – fast fashion. Namun ketersediaan yang melimpah dalam waktu singkat ditambah dengan cepatnya perubahan tren fesyen menyebabkan munculnya persoalan limbah fesyen. Pada tugas akhir, penulis ingin mengaitkan antara identitas-diri dan limbah fesyen dan memanfaatkan limbah ini untuk mewujudkan identitas-diri. Kata kunci : potret diri, identitas, dan fast fashion. Abstract : Self-portrait as a work of art has been found since the 15th century. There are a number of underlying motivations for this. The artist, through his collection of ideas, wants 3 (three) things: to see himself, to describe his feelings and to shape people's perceptions of him. These three things he wants to realize realistically in a media as a symbol of his identity. The author's self-identity has been formed from an early age, either individually or in groups, for example: the habit of tilting a hat when attending a flag ceremony at school is the influence of listening to hip-hop music, starting a fashion business with a group of friends, to becoming a model for several other local fashion brands. The development of the industry through the latest hardware and software affects the fashion field. On the one hand, the fashion industry can meet consumer demand quickly and abundantly and cheaply – fast fashion. However, the abundant availability in a short time coupled with the rapid change in fashion trends causes the emergence of the problem of fashion waste. In the final project, the author wants to link between self-identity and fashion waste and utilize this waste to realize self-identity. Keywords:self-portrait, identity, and fast fashion.
Visualisasi Teori Behavioral Sink Dalam Konflik Kelas Sosial Melalui Lukis Digital M. Zulfian Basyarahil; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: John B. Calhoun menanggapi tulisan oleh Thomas Malthus tentang prinsip populasidengan membuat eksperimen dikenal dengan nama Mouse Utopia atau Universe 25.Eksperimen yang menggunakan populasi tikus ini diawali dengan konflik antar kelompok tikusyang berakhir menghasilkan sebuah istilah yang dinamakan <Behavioral Sink= oleh para penelitisebagai hasil dari kepadatan penduduk yang tinggi dan menjadi model keruntuhan masyarakat.Adanya korelasi antara kelompok tikus dengan kehidupan sosial manusia terutama pada bagianhirarki kelas sosial sehingga munculnya kemungkinan kejadian yang sama menjadi konseputama karya penulis. Dimulai dengan turunnya populasi manusia dari banyaknya konflik yangterjadi antara kelas atas dan kelas bawah. Namun, manusia sebagai spesies yang lebihberevolusi, memiliki kecerdasan dan akal diharapkan dapat mengatasi hal tersebut. Hal inibertujuan untuk meningkatkan kesadaran adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan yangterjadi di dalam masyarakat dan mengurangi kemungkinan terjadinya <Behavioral Sink=. Penulismembuat sebuah seri karya lukis digital berupa lima buah ilustrasi yang memiliki visual dibuatberdasarkan pola karakter yang muncul di dalam eksperimen Calhoun yang menjadi gambaranmasalah-masalah yang muncul dalam hirarki sosial masyarakat. Karya Tugas Akhir ini dapatdikembangkan lagi pada presentasi karya dengan pemanfaatan media digital sepertipenambahan suara, seni interaktif, atau animasi yang menjadi kelebihan yang tidak dimilikimedia tradisional.Kata Kunci: Behavioral Sink, Populasi Masyarakat, Konflik Kelas Sosial, Lukis Digital.ABSTRACT: John B. Calhoun responded to the writings by Thomas Malthus on the populationprinciple by creating an experiment known as Mouse Utopia or Universe 25. Experiments usingthis mouse population began with conflicts between groups of mice that ended up producing aterm called "Behavioral Sink" by the researchers as a result of high population density andbecoming a model for the collapse of society. There is a correlation between groups of rats andhuman social life, especially in the social class hierarchy so that the possibility of the sameoccurrence becomes the main concept of the author's work. Starting with the decline in thehuman population from the many conflicts that occur between the upper and lower classes.However, humans as a more evolved species, have intelligence and reason are expected toovercome this. It aims to increase awareness of inequality and injustice that occurs in society andreduce the possibility of "Behavioral Sink". The author makes a series of digital paintings in theform of five illustrations that have visuals made based on the character archetypes that appearin Calhoun's experiment which illustrates the problems that arise in the social hierarchy ofsociety. This Final Project can be further developed in the presentation of the work by usingdigital media such as adding sound, interactive art, or animation, which are advantages thattraditional media do not have.VISUALISASI TEORI BEHAVIORAL SINK DALAM KONFLIK KELASSOSIAL MELALUI LUKIS DIGITALM. Zulfian Basyarahil1, Iqbal Prabawa Wiguna2, Cucu Retno Yuningsih31,2,3 S1 Seni Rupa, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buahbatu –Bojongsoang, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257zulfian@student.telkomuniversity.ac.idiqbalpw@telkomuniversity.ac.id , curetno@telkomuniversity.ac.idISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.10, No.1 Februari 2023 | Page 1307Key Words: Behavioral Sink, Community Population, Social Class Conflict, Digital Painting.
Makanan Ultra-olahan Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis Adinda Bunga Mentari; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Para manufaktur produksi makanan dan minuman ultra-olahan pada dasarnya hanya mementingkan keuntungan dengan memproduksi bentuk-bentuk makanan dan minuman ultraolahan ini agar terlihat semenarik mungkin di mata konsumen. Banyak studi kasus melibatkan makanan dan minuman ultra-olahan yang menunjukkan hasil buruk bagi kesehatan maupun lingkungan dan biodiversitas. Berdasarkan alasan itu, penulis melakukan tindakan perusakan pada makanan dan minuman ultra-olahan yang digunakan sebagai objek dalam karya tugas akhir ini. Pada era teknologi yang semakin mutakhir sekarang, penulis mencoba melibatkan aspek scanography dengan pengkaryaan yang berupa lukisan pada bidang kanvas. Hasil karya tugas akhir ini diharapkan dapat memantik kesadaran publik terhadap konsumsi makanan dan minuman ultra-olahan yang banyak berdampak merugikan kesehatan. Kata Kunci: makanan ultra-olahan, lukisan, scanography ABSTRACT: Ultra-processed food and beverage manufacturers are primarily concerned with profit by producing this form of ultra-processed food and beverage to make it look as attractive as possible in the eyes of consumers. Many case studies involving ultra-processed foods and beverages have shown adverse health outcomes as well as the environment and biodiversity. Based on that reason, the writer takes action to destroy the ultra-processed food and beverage which is used as the object in this final project. In the current era of modern technology, the author tries to involve the scanning aspect with works in the form of paintings on canvas. The results of this final work are expected to ignite public awareness of the consumption of ultraprocessed foods and beverages that are detrimental to health. Keywords: ultra-processed foods, painting, scanography
Recalling Memories: Visualisasi Kenangan Ibu Ke Dalam Karya Lukis Noviar Dhia Salsabila; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Kematian merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan bisa datang secara tiba-tiba. Olehkarena itu banyak orang yang takut memikirkan tentang kematian, terutama kematian dari orangtersayang seperti orang tua, saudara, dan teman yang akan memberikan duka mendalam. Terutamajika ada salah kata yang diucapkan pada mendiang yang kita pikir memicu kepergian beliau sehinggakita menyalahkan diri sendiri (self-blame), tentu duka yang dirasakan akan semakin dalam. Ini lah halyang menjadi gagasan dari karya lukis tugas akhir <Recalling Memories: Visualisasi Kenangan Ibu keDalam Lukisan.= Karya lukis ini akan menjadi salah satu metode self-healing bagi penulis sebagaimedia permohonan maaf dan membebaskan diri dari rasa penyesalan tersebut. Dengan visualisasikarya yang diambil dari kenangan indah dan hal-hal atau benda istimewa ibu yang digabungkandengan emosi penulis ke dalam 5 buah kanvas yang menceritakan awal mula rasa bersalah ini munculhingga penulis merasa lebih ringan.Kata Kunci: Duka, Self-Blame, Kenangan, Karya Lukis.ABSTRACT: Death is unavoidable and can come suddenly. Therefore many people are afraid of death,especially the death of loved ones such as parents, relatives, and friends who will give deep sorrow.Especially if there are hurtful words spoken to the deceased that we think was the cause of theirdeparture which result in self-blame, the sorrow felt will be much deeper. This is the idea of the finalproject "Recalling Memories: Visualizing Memories with Mother into Paintings." These painting willbe a method of self-healing for the author as well as a medium for apologizing and removing oneselffrom the feeling of regret. With a visualization of the work taken from beautiful memories and themother's special objects that are combined with the visualization of the author's emotions, into 5canvases that tell the beginning of author’s guilt until the author feels healed.Key Words: Grief, Self-Blame, Memories, Painting
PENGGAMBARAN DISTOPIA DALAM SENI INTERAKTIF Erik Montela; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi dalam 100 tahun begitu banyak perubahan di dunia, teknolog yang membuat prilaku manusia semakin berubah, manusia  lebih dipermudah oleh teknologi dari hal kecil salah satunya berkomunikasi jarak jauh di zaman sekarang lebih dipermudah dibandingkan 100 tahun yang lalu. Namun teknologi tidak sepenuhnya baik bagi umat manusia tetapi banyak masalah – masalah baru yang muncul, yang sangat terasa yaitu perubahan  iklim begitu cepat salah satu penyebabnya teknologi  itu sendiri yang menyebabkan polusi seperti mobil dan penggunaan listrik yang begitu besar banyak alam menjadi korban untuk kebutuhan teknologi. Suhu perkotaan semakin hari semakin terasa panas dan polusi semakin parah, banyaknya bangunan tinggi yang menggunakan kaca  dan  kendaraan  yang masih  banyak menggunakan  bahan  bakar  yang  tidak  ramah lingkungan membuat  polusi  semakin  parah. Melihat  di  zaman  sekarang  polusi  sudah terasa parah dan suhu udara semakin parah, tidak terbayang dalam 100 tahun kedepan akan menjadi seperti apa dunia kalau tidak ada penemuan teknologi yang benar – benar ramah  lingkungan.  Walaupun  sekarang  banyak  penemuan  baru  dengan  energi  yang terbarukan akan tetapi belum benar – benar 100% ramah lingkungan. Kata-kata Kunci : masa depan, distopia, teknologi, kerusakan lingkungan, seni interaktif
MURAQABAH SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI DRAWING Muhammad Al Hafiz; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muraqabah adalah  suatu  sikap penjagaan dimana seorang hamba menyadari dengan  sepenuh  hati  akan  pengawasan  dan  kehadiran  Allah.  Hal  ini  adalah  bentuk keterhubungan atau kedekatan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Yang mana ia merupakan anugerah ditengah maraknya  fenomena kekeringan spiritual di masyarakat modern.  Kekeringan  spiritual  ini  pada  akhirnya  menyababkan  hati  manusia  menjadi kering sehingga manusia menjadi jauh dengan tuhannya dan terjebak kedalam perbuatan buruk. Rasulullah menyatakan dalam hadisnya bahwa hati seorang manusia akan tertutup noda  apabila  ia  berbuat  dosa  dan  tidak  segera  bertaubat.  Dengan  begitu,  proses pembersihan  hati  akan menjadi  narasi  dari  karya  tugas  akhir  ini.  Dengan  berpegang kepada nilai-nilai  tasawuf  yaitu muraqabah  dan  takhalli,  penulis  akan membuat  karya dengan menggunakan metode  drawing  pada medium  kertas  dengan  jantung  sebagai subjek  visual  dan  simbol  dari  hati  (qalbu). Dan  hasilnya,  terciptalah  rangkaian  33  seri drawing yang  tersusun secara sequential. Melalui bentuk presentasi sequential penulis ingin menampilkan  hasil  refleksi  penulis  tentang  muraqabah  dan  takhalli melalui  hati yang semula kelam dan gelap kemudian bertransformasi menjadi hidup kembali sebagai simbol pendekatan diri kepada Allah SWT.  Kata kunci: muraqabah, takhalli, hati, drawing , sequential
VISUALISASI SEORANG IBU SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MENJADI SEBUAH KARYA SENI LUKIS Fakhri Huzaemi Kartaatmaja; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sebuah keluarga terdapat ayah dan ibu yang memiliki peranan penting.salah satu dari mereka dalam mendidik anak dapat berbeda cara, bisa juga berprilakukasar terhadap anak dan juga berprilaku merawat dalam penuh rasa sayang, kekerasananak masih sering terjadi di dalam kehidupan berkeluarga dan berdampak buruk terhadapanak hingga dewasa kekerasan bisa dilakukan dari fisik hingga mental, selain berdampakkepada anak. Kekerasan yang ada dalam rumah juga akan berdampak buruk ke dalamkeharmonisan keluarga. Tidak lupa dengan seorang ibu turut menjadi suatu perananpenting di dalam kehidupan keluarga penulis memberikan perlakuan yang berbeda dariayah, memberikan perlakuan lembut, perhatian lebih dan rasa kasih sayang penuhsehingga untuk Tugas akhir ini berjudul visualisasi seorang ibu sebagai sumber kehidupanmenjadi karya seni lukis, bertujuan untuk memberikan sebuah gambaran kekerasan yangdi lakukan oleh ayah dan juga sikap kasih sayang ibu kepada anak nya sehingga penuliskagum akan sosok ibu. Oleh karena itu untuk sebuah pengaryaan dengan sebuahvisualisasi sosok ibu yang menggunakan sebuah teknik melukis sekaligus menggunakansebuah media lain yang di rajut, tujuan nya mengingatkan bagaimana sosok seorang ibupenulis yang suka merajut sehingga mengikatkan antara hubungan anak dengan seorangayah. Sehingga menjadikan penulis terkesan dengan sosok ibu yang memiliki pengertianlebih dan rasa kasih sayang menjadikan pribadi penulis menjadi lebih baik.Kata kunci: ibu, ayah, kekerasan terhadap keluarga, seni lukis
VISUALISASI KENANGAN HIDUP 2001-2009 DI YOGYAKARTA DALAM KARYA SENI INSTALASI Ghina Ayu Septarina; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan tugas akhir ini, penulis terinspirasi dari kenangan hidupnya.Kenangan menjadi sumber inspirasi dalam pengkaryaan ini yang berjudul <VisalisasiKenangan Hidup 2001-2009 ke Dalam Karya Seni Instalasi=. Latar belakang mengambilkonsep ini karna, penulis ingin kembali ke masa lamanya yang didapatkan melalui prosesbernostalgia yang akhirnya penulis terhanyut akan kenangan terinspirasi danmenjadikan kenangan ini sebagai karya Tugas Akhir. Kenangan adalah konsep yangdapat dikaitkan dengan ingatan atau memori. Kenangan bisa diartikan sebagairepresentasi mental dari suatu keadaan, suatu pencapaian atau suatu yang telah terjadidi masa lalu. Kenangan juga dikenal sebagai ingatan yang samar-samar dari suatuperistiwa. Istrilah ini juga dapat digunakan untuk sesuatu yang tidak lagi ada atau bisasaja ketika seseorang mengingat. Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia.Jika kita melakukan aktivitas berpikir maupun menalar, maka sebagian besar kitamenggunakan fakta dari memori atau ingatan, menggunakan konsep waktu denganmenghubung-hubungkan masa sekarang dengan masa lalu serta membuat perencanaanuntuk masa datang. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memorikita yang kuat dan dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Karena memori inilahmanusia dapat dikatakan makhluk bersejarah. Artinya makhluk yang tidak ditentukanoleh pengaruh proses dari hal yang terjadi saat kini saja, tetapi berkembang dalamsejarah masa lalunya yang masih dimilikinya dan sewaktu-waktu dapat dihidupkannyakembali.Kata Kunci : visualisasi, kenangan, seni instalasi