Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Eksplorasi Medium Gutha Tamarind Dalam Kanvas Cucu Retno Yuningsih
VISUALIDEAS Vol. 1 No. 2 (2021): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.566 KB) | DOI: 10.33197/visualideas.vol1.iss2.2021.640

Abstract

Asam jawa atau Tamarindus indica merupakan salah satu pohon dan buah yang sangat terkenal di Indonesia. Salah satu komponen dari asam jawa adalah biji yang hanya menjadi limbah setelah daging buah diolah menjadi produk lain. Biji asam jawa ini memiliki sifat koagulan alami (biokoagulan) yaitu semacam senyawa kimia penggumpal. Senyawa ini dapat bermanfaat dan digunakan dalam industri tekstil sebagai perekat atau penguat serat kain. Eksplorasi Gutta Tamarind sebagai sebuah teknik dalam seni lukis bertujuan untuk membuat inovasi teknis. Metode penelitian akan dilakukan dengan mengembangkan teknik dalam seni lukis melalui eksplorasi media getah asam jawa sebagai pembatas warna dan eksplorasi bahan penyusunnya menjadi lukisan sebagai media pengganti sapuan kuas.
Review Estetika Fotografi : Nilai Estetika Fotografi Still Life Pada Cover Majalah Casa, Indonesia Adrian Permana Zen; Isroni Muhammad Miraj; Cucu Retno Yuningsih; Avianto Nugroho; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
VISUALIDEAS Vol. 1 No. 2 (2021): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.627 KB) | DOI: 10.33197/visualideas.vol1.iss2.2021.703

Abstract

Majalah merupakan media publikasi yang berisi artikel dari berbagai penulis. Majalah mempunyai peranan penting dalam mengubah pemikiran masyarakat yang mempunyai muatan ilmu berupa sumber inspirasi, cerita pendek, gambar, dan lainnya. Majalah yang akan dibahas penulis dalam tulisan ini adalah majalah CASA. Majalah CASA Indonesia adalah majalah yang memberikan ide desain interior, inspirasi dalam dekorasi rumah, arsitektur, dan gaya hidup modern dan minimalis. Majalah CASA merupakan salah satu majalah ternama di Indonesia yang membahas tren dari perkembangan desain dalam lingkungan desain interior dan arsitektur. Sebagai majalah yang memberikan inspirasi, maka tujuan penulisan ini adalah mengevaluasi estetika fotografi dalam penyusunan komposisi objek-objek still life dalam majalah yang bisa diterima sebagai sumber inspirasi dalam masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena peneliti akan menganalisa fenomena atau keadaan sosial dimana majalah CASA menjadi salah satu majalah sumber inspirasi yang ternama. Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini yaitu lebih tertuju kepada nilai-nilai estetika fotografi dengan membaca simbol dalam sebuah foto yang digunakan pada cover majalah CASA sebagai daya tarik dari majalah.
Rancangan Kurikulum Sanggar Seni Rupa Anak Usia Dini Cucu Retno Yuningsih
VISUALIDEAS Vol. 2 No. 1 (2022): Visualideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.315 KB) | DOI: 10.33197/visualideas.vol2.iss1.2022.772

Abstract

Indonesia memiliki tiga jalur pendidikan yang meliputi jalur pendidikan formal, informal dan nonformal. Ketiganya saling mengisi dan melengkapi walapun memiliki perbedaan. Salah satu jalur pendidikan nonformal adalah sanggar seni. Artikel ini menjelaskan hasil penelitian tentang perancangan kurikulum sanggar seni rupa anak usia dini berbasis kurikulum spiral dan lock step. Metode penelitian  yang digunakan adalah kualitatif dengan mendiskripsikan analisis rancangan kurikulum sanggar menggunakan kurikulum spiral dan lock step. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat adanya perbedaan kurikulum TK dengan Sanggar atau kurikulum formal dan non formal dalam bidang seni rupa.  Pembelajaran seni rupa divisualisasikan sebagai spiral ke atas dari konsep dasar hingga lanjutan, dengan topik yang ditinjau kembali pada tingkat kerumitan yang meningkat saat spiral berputar. Proses penguatan dalam pembelajaran adalah fitur kunci dari kurikulum spiral. Dengan demikian disimpulkan bahwa suatu lembaga harus memiliki kurikulum untuk memenuhi standarisasi, sehingga lembaga tersebut bisa memberikan pendidikan yang terstruktur dengan baik dan para pengajar memiliki pedoman pengajaran dan dituntut suatu lembaga untuk mencapai target dari materi-materi yang diberikan kepada murid-muridnya.
Impelentasi Teknologi Dalam Teknik Melukis Cucu Retno Yuningsih; Ranti Rachmawanti
VISUALIDEAS Vol. 2 No. 2 (2022): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33197/visualideas.vol2.iss2.2022.909

Abstract

Artikel ini membahas tentang pengaruh teknologi dalam melukis, salah satunya adalah melukis menggunakan tehnik proyektor. Bagaimana teknologi mempengaruhi dunia kehidupan sehari hari dan bahkan masuk ke ranah seni lukis. Salah satu teknologi yang mempengaruhi dunia seni lukis yaitu tehnik berkarya menggunakan proyektor.Tehnik ini akan mempermudah seniman dalam berkarya atau bagi masyarkat umum yang ingin membuat karya tetapi ada keterbatasan di kemampuan membuat sketsanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang terkumpul merupakan pembahasan tentang teknologi yang mempengaruhi perkembangan seni rupa terutama dalam tehnik melukis pada kanvas dan mural yaitu dengan menggunakan LCD Proyektor dan seniman yang berkarya menggunakan tehnik LCD Proyektor. Salah satu seniman yang menggunakan tehnik ini adalah Chusin Setiadikara, seorang seniman realis dari Bali yang sering melukiskan kehidupan sehari hari dan portrait. Pada penelitian ini akan membahas bagaimana peran teknologi dalam berkarya seni lukis, yaitu salah satunya melalui tehnik proyektor
Emosi Dasar Dalam Visual Seni Lukis Ryan Aprizal Supriadi; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dalam periode globalisasi modern ini kota metropolitan menjadi salah satutempat yang memiliki kesibukan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi sehinggamemiliki peluang kemungkinan akan terjadinya sebuah permasalahan sosialdidalamnya seperti mengalami tekanan secara fisik hingga emosional yang dapatmenjadi sebuah penyakit psikologis. Globalisasi memberikan manfaat baik bagikelompok manusia dalam ruang sosial namun memberikan dampak dalam waktuyang sama, dengan pesatnya penerimaan informasi melalui media elektronik diwaktusekarang masyarakat mulai terbuka dan peduli akan menjaga kesehatan, tak hanyaberfokus pada kesehatan fisik namun juga masyarakat mulai terbuka akan kesehatanmental. Gagasan dari pembahasan ini menjadi sebuah topik latar belakang yangdipilih oleh penulis dalam pengkaryaan tugas akhir. Penulis mencoba mengangkattopik terkait pembahasan mengenai teori emosi dasar yang dipaparkan oleh PaulEkman dalam bukunya yang berjudul <Emotions Revealed= menggunakan metodepenciptaan karya lukis dengan visual penggambaran berupa rekaman suasana.Kata Kunci: emosi dasar; kesehatan mental; lukis; paul ekmanAbstract: In this modern globalization, the metropolitan has become one of the mostbusy places with a high population density, so it has the possibility of a social problemin it, such as being able to experience physical and emotional stress into a psychologicalillness. Globalization provides good benefits for human groups in the social space buthas an impact at the same time, with the rapid acceptance of information throughelectronic media now people are starting to care about mental health. The meaning ofthis discussion becomes a background topic chosen by the author for the work of thefinal project. The author try to raises a topic of the basic emotion theory presented byPaul Ekman in his book "Emotions Revealed" using the method of creating paintingswith a visual of atmosphere.Keywords: basic emotions; mental health; painting; paul ekman
Penggambaran Meditasi Ke Dalam Lukisan Sebagai Media Penyembuhan Diri Safira Fadhilah Kusnadi; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Anxiety disorder adalah gangguan psikologis yang menyebabkan kecemasan berlebih. Pada anxiety disorder memiliki beberapa jenis salah satunya adalah generalized anxiety disorder. Generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum adalah kecemasan berlebih yang tidak terkendali yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. GAD menyebabkan perasaan khawatir berlebih, mudah tersinggung, bahkan membuat penderitanya memikirkan sesuatu yang berlebihan tentang suatu rencana yang bahkan belum terlaksana. Salah satu cara untuk menekan GAD adalah dengan cara bermeditasi. Karya yang dibuat penulis bertujuan sebagai sarana penyembuhan diri dengan melukiskan penulis saat melakukan meditasi dengan berfokus pada apa yang penulis bayangkan dan apa yang penulis rasakan saat melakukan meditasi untuk menekan GAD. Karya ini berfokus pada perubahan warna latar belakang penulis. Kata-kata Kunci: generalized anxiety disorder; meditasi; karya lukis; self healing. Abstract : Anxiety disorder is a psychological disorder that causes excessive anxiety. There are several types of anxiety disorder, one of which is generalized anxiety disorder. Generalized anxiety disorder (GAD) is uncontrollable excessive anxiety that can interfere with daily activities. GAD causes feelings of excessive worry, irritability, and even makes the sufferer think something excessive about a plan that has not even been implemented. One way to suppress GAD is by meditating. The work created by the author aims to be a means of self-healing by depicting the author during meditation by focusing on what the author imagines and what the author feels when meditating to suppress GAD. This work focuses on changing the color of the author's background. Keywords: generalized anxiety disorder; meditation; painting; self-healing.
Pemanfaatan Limbah Fesyen Sebagai Media Karya Seni: Self Portrait Ahmad Abidzar Habibullah; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Potret-diri (self-potrait) sebagai sebuah karya seni seorang telah ditemukan sejak abad ke15. Ada sejumlah motivasi yang mendasari hal ini. Sang seniman melalui kumpulan ide-idenya menginginkan 3 (tiga) hal: melihat dirinya, menggambarkan perasaannya dan membentuk persepsi masyarakat terhadap dirinya. Ketiga hal ini ingin diwujudkannya secara realistis pada suatu media sebagai perlambang identitasnya. Identitas diri penulis telah terbentuk sejak dini baik secara individu atau kelompok misalnya: kebiasaan memiringkan topi saat mengikuti upacara bendera di sekolah merupakan pengaruh mendengarkan musik hip-hop, merintis usaha fesyen bersama sekelompok teman, hingga menjadi model buat beberapa merk fesyen lokal lainnya. Perkembangan industri melalui perangkat-keras dan perangkat-lunak terbaru mempengaruhi bidang fesyen. Pada satu pihak, industri fesyen dapat memenuhi permintaan konsumen secara cepat dan melimpah serta murah – fast fashion. Namun ketersediaan yang melimpah dalam waktu singkat ditambah dengan cepatnya perubahan tren fesyen menyebabkan munculnya persoalan limbah fesyen. Pada tugas akhir, penulis ingin mengaitkan antara identitas-diri dan limbah fesyen dan memanfaatkan limbah ini untuk mewujudkan identitas-diri. Kata kunci : potret diri, identitas, dan fast fashion. Abstract : Self-portrait as a work of art has been found since the 15th century. There are a number of underlying motivations for this. The artist, through his collection of ideas, wants 3 (three) things: to see himself, to describe his feelings and to shape people's perceptions of him. These three things he wants to realize realistically in a media as a symbol of his identity. The author's self-identity has been formed from an early age, either individually or in groups, for example: the habit of tilting a hat when attending a flag ceremony at school is the influence of listening to hip-hop music, starting a fashion business with a group of friends, to becoming a model for several other local fashion brands. The development of the industry through the latest hardware and software affects the fashion field. On the one hand, the fashion industry can meet consumer demand quickly and abundantly and cheaply – fast fashion. However, the abundant availability in a short time coupled with the rapid change in fashion trends causes the emergence of the problem of fashion waste. In the final project, the author wants to link between self-identity and fashion waste and utilize this waste to realize self-identity. Keywords:self-portrait, identity, and fast fashion.
Visualisasi Teori Behavioral Sink Dalam Konflik Kelas Sosial Melalui Lukis Digital M. Zulfian Basyarahil; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: John B. Calhoun menanggapi tulisan oleh Thomas Malthus tentang prinsip populasidengan membuat eksperimen dikenal dengan nama Mouse Utopia atau Universe 25.Eksperimen yang menggunakan populasi tikus ini diawali dengan konflik antar kelompok tikusyang berakhir menghasilkan sebuah istilah yang dinamakan <Behavioral Sink= oleh para penelitisebagai hasil dari kepadatan penduduk yang tinggi dan menjadi model keruntuhan masyarakat.Adanya korelasi antara kelompok tikus dengan kehidupan sosial manusia terutama pada bagianhirarki kelas sosial sehingga munculnya kemungkinan kejadian yang sama menjadi konseputama karya penulis. Dimulai dengan turunnya populasi manusia dari banyaknya konflik yangterjadi antara kelas atas dan kelas bawah. Namun, manusia sebagai spesies yang lebihberevolusi, memiliki kecerdasan dan akal diharapkan dapat mengatasi hal tersebut. Hal inibertujuan untuk meningkatkan kesadaran adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan yangterjadi di dalam masyarakat dan mengurangi kemungkinan terjadinya <Behavioral Sink=. Penulismembuat sebuah seri karya lukis digital berupa lima buah ilustrasi yang memiliki visual dibuatberdasarkan pola karakter yang muncul di dalam eksperimen Calhoun yang menjadi gambaranmasalah-masalah yang muncul dalam hirarki sosial masyarakat. Karya Tugas Akhir ini dapatdikembangkan lagi pada presentasi karya dengan pemanfaatan media digital sepertipenambahan suara, seni interaktif, atau animasi yang menjadi kelebihan yang tidak dimilikimedia tradisional.Kata Kunci: Behavioral Sink, Populasi Masyarakat, Konflik Kelas Sosial, Lukis Digital.ABSTRACT: John B. Calhoun responded to the writings by Thomas Malthus on the populationprinciple by creating an experiment known as Mouse Utopia or Universe 25. Experiments usingthis mouse population began with conflicts between groups of mice that ended up producing aterm called "Behavioral Sink" by the researchers as a result of high population density andbecoming a model for the collapse of society. There is a correlation between groups of rats andhuman social life, especially in the social class hierarchy so that the possibility of the sameoccurrence becomes the main concept of the author's work. Starting with the decline in thehuman population from the many conflicts that occur between the upper and lower classes.However, humans as a more evolved species, have intelligence and reason are expected toovercome this. It aims to increase awareness of inequality and injustice that occurs in society andreduce the possibility of "Behavioral Sink". The author makes a series of digital paintings in theform of five illustrations that have visuals made based on the character archetypes that appearin Calhoun's experiment which illustrates the problems that arise in the social hierarchy ofsociety. This Final Project can be further developed in the presentation of the work by usingdigital media such as adding sound, interactive art, or animation, which are advantages thattraditional media do not have.VISUALISASI TEORI BEHAVIORAL SINK DALAM KONFLIK KELASSOSIAL MELALUI LUKIS DIGITALM. Zulfian Basyarahil1, Iqbal Prabawa Wiguna2, Cucu Retno Yuningsih31,2,3 S1 Seni Rupa, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buahbatu –Bojongsoang, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257zulfian@student.telkomuniversity.ac.idiqbalpw@telkomuniversity.ac.id , curetno@telkomuniversity.ac.idISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.10, No.1 Februari 2023 | Page 1307Key Words: Behavioral Sink, Community Population, Social Class Conflict, Digital Painting.
Makanan Ultra-olahan Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis Adinda Bunga Mentari; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Para manufaktur produksi makanan dan minuman ultra-olahan pada dasarnya hanya mementingkan keuntungan dengan memproduksi bentuk-bentuk makanan dan minuman ultraolahan ini agar terlihat semenarik mungkin di mata konsumen. Banyak studi kasus melibatkan makanan dan minuman ultra-olahan yang menunjukkan hasil buruk bagi kesehatan maupun lingkungan dan biodiversitas. Berdasarkan alasan itu, penulis melakukan tindakan perusakan pada makanan dan minuman ultra-olahan yang digunakan sebagai objek dalam karya tugas akhir ini. Pada era teknologi yang semakin mutakhir sekarang, penulis mencoba melibatkan aspek scanography dengan pengkaryaan yang berupa lukisan pada bidang kanvas. Hasil karya tugas akhir ini diharapkan dapat memantik kesadaran publik terhadap konsumsi makanan dan minuman ultra-olahan yang banyak berdampak merugikan kesehatan. Kata Kunci: makanan ultra-olahan, lukisan, scanography ABSTRACT: Ultra-processed food and beverage manufacturers are primarily concerned with profit by producing this form of ultra-processed food and beverage to make it look as attractive as possible in the eyes of consumers. Many case studies involving ultra-processed foods and beverages have shown adverse health outcomes as well as the environment and biodiversity. Based on that reason, the writer takes action to destroy the ultra-processed food and beverage which is used as the object in this final project. In the current era of modern technology, the author tries to involve the scanning aspect with works in the form of paintings on canvas. The results of this final work are expected to ignite public awareness of the consumption of ultraprocessed foods and beverages that are detrimental to health. Keywords: ultra-processed foods, painting, scanography
Recalling Memories: Visualisasi Kenangan Ibu Ke Dalam Karya Lukis Noviar Dhia Salsabila; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Kematian merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan bisa datang secara tiba-tiba. Olehkarena itu banyak orang yang takut memikirkan tentang kematian, terutama kematian dari orangtersayang seperti orang tua, saudara, dan teman yang akan memberikan duka mendalam. Terutamajika ada salah kata yang diucapkan pada mendiang yang kita pikir memicu kepergian beliau sehinggakita menyalahkan diri sendiri (self-blame), tentu duka yang dirasakan akan semakin dalam. Ini lah halyang menjadi gagasan dari karya lukis tugas akhir <Recalling Memories: Visualisasi Kenangan Ibu keDalam Lukisan.= Karya lukis ini akan menjadi salah satu metode self-healing bagi penulis sebagaimedia permohonan maaf dan membebaskan diri dari rasa penyesalan tersebut. Dengan visualisasikarya yang diambil dari kenangan indah dan hal-hal atau benda istimewa ibu yang digabungkandengan emosi penulis ke dalam 5 buah kanvas yang menceritakan awal mula rasa bersalah ini munculhingga penulis merasa lebih ringan.Kata Kunci: Duka, Self-Blame, Kenangan, Karya Lukis.ABSTRACT: Death is unavoidable and can come suddenly. Therefore many people are afraid of death,especially the death of loved ones such as parents, relatives, and friends who will give deep sorrow.Especially if there are hurtful words spoken to the deceased that we think was the cause of theirdeparture which result in self-blame, the sorrow felt will be much deeper. This is the idea of the finalproject "Recalling Memories: Visualizing Memories with Mother into Paintings." These painting willbe a method of self-healing for the author as well as a medium for apologizing and removing oneselffrom the feeling of regret. With a visualization of the work taken from beautiful memories and themother's special objects that are combined with the visualization of the author's emotions, into 5canvases that tell the beginning of author’s guilt until the author feels healed.Key Words: Grief, Self-Blame, Memories, Painting