Siti Kholifah
ITKES Wiyata Husada Samarinda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KUDUNGGA SANGATTA Siti Kholifah; Seplin Desi Pasingki; Linda Dwi Novial Fitri
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 3 No 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v3i1.432

Abstract

Latar Belakang : Seseorang yang cerdas emosional akan mampu mengenali emosi, mengendalikan emosi, memotivasi diri, empati dan hubungan sosial, sehingga akan mampu melakukan komunikasi dengan orang lain. Perawat dituntut untuk melakukan komunikasi terapeutik dalam melakukan tindakan keperawatan, agar pasien atau keluarga pasien tahu tindakan apa saja yang akan dilakukan pada pasien. Studi pendahuluan di RSUD Kudungga Sangatta masih ditemukan banyak keluhan dari pasien atau keluarga pasien tentang perawat yang kurang ramah saat berkomunikasi serta masih ada kecenderungan perawat bersikap emosional saat memberikan saran tentang kesehatan dan saat mendapat laporan keluhan dari pasiennya. Tujuan : Diketahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan komunikasi terapeutik perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga Sangatta. Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Melibatkan 57 responden yang dipilih dengan stratified random sampling. Kemudian instrumen menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan korelasi pearson product moment. Hasil Penelitian : Terdapat skor rata-rata kecerdasan emosional perawat sebesar 50,56 dan skor rata-rata komunikasi terapeutik perawat sebesar 48,53. Terdapat hubungan secara signifikan antara kecerdasan emosional dengan komunikasi terapeutik perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga Sangatta dengan nilai signifikansi = 0,012 < dari α = 0,05, dimana keeratan hubungan yang terjadi positif dengan nilai pearson correlation sebesar 0,927 artinya korelasi yang terjadi sangat kuat. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan komunikasi terapeutik perawat.
Pelatihan Regulasi Emosi pada Remaja dalam Peningkatan Kemampuan Psikososial Windu Astutik; Siti Kholifah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 5 No. 1 (2023): Juni: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v5i1.314

Abstract

Background: Rapid development in adolescence is often problematic psychologically. Youth need the intelligence and emotional capacity to manage emotions to deal with the developments taking place to find a positive identity. Purpose: to improve knowledge among students about intelligence and emotional exercise regulations emotion at teenagers. Methods: The mental health education about intelligence and emotional regulation emotion among teenagers at SMP Negeri 15 Loajanan Samarinda. Education and training should be conducted by direct interaction with 60 students in class with matter the introduction of emotion, emotional intelligence, and training emotion in adolescents. The activity was carried out in 3 sessions with the following activities: the first session which was opened by the opening ceremony of the vice principal and the student, continued with a second session topic on the introduction of emotion, emotional intelligence, and training emotion in adolescents, and the third session is closing. Results: The implementation of the activities went well and smoothly. The results obtained are the increasing knowledge and psychomotor teenager emotional intelligence and emotion regulation. Conclusion: After a course of health education for adolescents, Adolescent ability to get to know emotions, Emotional intelligence, and the way emotional regulations are increasing so it's expected to increase the superior generation that has optimal mental health.