Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran IPA Selli Nopita Azhari; Ade Holis; Iis Komariah; Nurul Fatonah
Jurnal Kajian Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Kajian Pendidikan IPA
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jkpi.v2i2.1926

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang maksimal karena kurang variatifnya guru dalam menggunakan media pembelajaran sehingga menurunnya daya ingat siswa alam mengikuti pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat peraga tiga dimensi dalam meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VI-A MI Al-Khoiriyyah I Karangpawitan Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen Pre-Experiental Desain One Grup Pretest-Posttest. Penelitian ini mengadakan pretest dan posttest supaya hasil yang didapatkan lebih akurat. Berdasarkan  hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata 83 pottest dan 42 pretest. Setelah diadakan uji t didapatkan nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu 45,33>2,70 berada di daerah penerimaan Ha. Uji N-Gain sebesar 0,71 dengan iterpretasi tinggi. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan alat peraga tiga dimensi dapat meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran IPA.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Dengan Memanfaatkan Bawang Yang Tidak Terjual Menjadi Produksi Usaha Bawang Goreng Aneka Rasa Iis Komariah; Anton Anton
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v1i1.1795

Abstract

Permasalahan pasca panen komoditas holtikultura di Kabupaten Garut masih menjadi persoalan yang harus dicari solusinya. Terlebih banyaknya hasil panen yang melimpah dan harga pasar yang rendah mengakibatkan hasil panen tersebut terbuang dan tidak bernilai. Bawang merah merupakan salah satu produk holtikura yang banyak diminati petani di Kabupaten Garut dengan permasalahan yang sama, yaitu terkait pemanfaatan bawang yang tidak terjual pasca panen. kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan bawang merah yang tidak terjual menjadi produk olahan yang praktis dan bernilai lebih.Diawali dengan kajian masalah, pengumpulan data, perencanaan kegiatan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan bawang merah bagi petani. Agenda pendampingan dilaksanakan dengan mengundang narasumber dan instruktur ahli dalam pengolahan dan pemasaran bawang goreng yang dilaksanakan kepada 10 (Sepuluh) Orang ibu-ibu petani. Hasil olahan dari kegiatan ini berupa bawang goreng aneka rasa, yaitu rasa original, rasa pedas, rasa terasi dan rasa teri. Tim berkodinasi bersama kelurahan setempat agar kegiatan ini dibina untuk dapat dikembangkan menjadi usaha yang berkelanjutan dan menjadi olahan alternatif pasca panen tiba.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Bawang Merah melalui Pengolahan Bawang yang Tidak Terjual Menjadi Bawang Goreng Iis Komariah; Anton Anton; Acep Rahmat; Fiqra Muhamad Nazib
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v4i1.2786

Abstract

Shallots are one of the horticultural commodities that are really needed by the community, where this red onion commodity has become a source of income and employment opportunities and has made quite a high contribution to the economic development of a region, especially in several regions in Indonesia, especially the West Java region which is one of the largest producers of shallots. Several areas that have great potential, such as Garut, Cirebon, Majalengka and Bandung, are producers of shallots in West Java. On this occasion, we carried out service that focused on the Garut district area where shallot farming is the largest area managed by the people of Garut district. The aim of the empowerment carried out is to use unsold shallots into a fried onion production business to improve the community's economy, which is carried out through analyzing problems in the field, gathering farmer residents, providing counseling, technical training and assistance on how to process raw shallots into fried onions. has economic value so that a processing method that is effective, efficient and has high selling value is found as people's need for fried onions continues to increase.