Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Makna Istikbār dalam Al-Qur’an: Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu Norazizah Norazizah; Akhmad Dasuki; Akhmad Supriadi
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.584 KB)

Abstract

Realitanya banyak orang yang salah memaknai kata istikbār. Ada yang beranggapan bahwa kata istikbār memiliki makna yang sama dengan kata takabbur. Dengan mempertimbangkan seringnya pemakaian kata istikbār dalam kehidupan sehari-hari, dan juga dilihat di dalam Al-Qur’an bermacam bentuk dan ragam Allah mengungkapkan kata istikbār, maka diperlukan pemahaman yang lebih luas dan detail tentang kata istikbār ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa makna istikbār dalam Al-Qur’an berdasarkan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu? Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research (kepustakaan). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode tematik. Berhubung term istikbār merupakan kajian yang berfokus kepada bahasa maka penulis menggunakan pendekatan semantik dengan teori Semantik Toshihiko Izutsu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa makna istikbār dalam Al-Qur’an berdasarkan teori Toshihiko Izutsu adalah sebagai berikut: 1) Makna dasar dari kata istikbār adalah besar, mulia, agung dan al-ta’azhum, 2) Makna relasional kata istikbār secara sintagmatik adalah enggan, mendustakan, kafir dan berpaling. Sedangkan secara paradigmatik dibagi dua lagi yakni sinonim dan antonim. sinonim dari kata istikbār adalah angkuh dan menyombongkan diri, dan antonim dari kata istikbār adalah rendah hati dan lemah lembut, 3) Makna Historis dari kata istikbār adalah menyombongkan diri, angkuh dan enggan, dan 4) Weltanschauung dari kata istikbār adalah menyombongkan diri.