Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Interaksi Penggunaan Lahan Terhadap Pergerakan Pejalan Kaki Dengan Sistem Dinamik (Studi Kasus: Kawasan Alun-Alun Kota Malang) Rosanti, Cynthia Virdiana; Wicaksono, Achmad; Sutikno, Fauzul Rizal
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.816 KB)

Abstract

Kawasan Alun-alun merupakan CBD Kota Malang yang memiliki tarikan pergerakan cukup tinggi disebabkan oleh beragamnya aktivitas penggunaan lahan yang ada. Tingginya tarikan pergerakan pejalan kaki berdampak pada keterbatasan ruang gerak jalur pejalan kaki. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pola penggunaan lahan dan karakteristik sistem transportasi pejalan kaki pada kawasan CBD Alun-alun Kota Malang serta mengetahui interaksi penggunaan lahan terhadap pergerakan pejalan kaki melalui permodelan dinamik jalur pedestrian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan evaluatif baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif serta menggunakan permodelan sistem dinamik dengan STELLA. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa Karakteristik penggunaan lahan pada kawasan CBD Alun-alun Kota Malang antara lain didominasi berupa penggunaan lahan perdagangan -mall dan retail dengan KDB berkisar antara 60%-95%, KLB 120%-285%, serta jumlah lantai bangunan antara 1-3 lantai. Karakteristik sistem transportasi pejalan kaki yaitu Level A terdapat pada titik pengamatan 1, 2, 3 sisi kanan, 3 sisi kiri, 6, dan 7. Level C terdapat pada titik pengamatan 4. Level E terdapat pada titik pengamatan 5 sisi kanan dan E sisi kiri. Interaksi penggunaan lahan terhadap pergerakan pejalan kaki melalui permodelan sistem dinamik dengan STELLA dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki pada Kawasan Alun-alun selama rentang 12 tahun kedepan akan mencapai tingkat pelayanan maksimal pada Tahun 2012 untuk titik 5, pada Tahun 2013 untuk titik 4, pada Tahun 2014 untuk titik 1, pada Tahun 2016 untuk titik 2,3,6 dan pada Tahun 2017 untuk titik 7. Analisis sentivitas model menggunakan skenario pertumbuhan jumlah karyawan sebesar 1% per tahun, penambahan luas bangunan dan alih fungsi penggunaan lahan.Kata kunci: Pergerakan pejalan kaki, permodelan sistem dinamik, tarikan guna lahan.
Strategi Penerapan Sumur Resapan sebagai Teknologi Ekkodrainase di Kota Malang (Studi Kasus : Sub DAS Metro) Wahyuningtyas, Ayu; Hariyani, Septiana; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem drainase yang selama ini diterapkan (konvensional), yaitu sistem pematusan kawasan dari genangan air dengan secepatnya membuang ke sungai telah dinilai kurang tepat. Hal ini dikarenakan sungai akan menerima beban yang melampaui kapasitasnya dan akan menurunkan kesempatan bagi air untukmeresap ke dalam tanah. Perencanaan drainase seharusnya memperhatikan fungsinya sebagai prasarana yang berlandaskan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penanganan baru berupa konsep ekodrainase yang berkaitan dengan usaha konservasi smber daya air, dengan prinsip mengendalikan air hujan supaya lebih banyak yang meresap ke dalam tanah. Sub DAS Metro dipilih sebagai wilayah studi dikarenakan memiliki jumlah permasalahan terkait sistem drainase, yaitu sebesar 45% lebih besar dibandingkan dengan Sub DAS-Sub DAS lain di Kota Malang. Adanya penelitian Strategi Penerapan Sumur Resapan sebagai Teknologi Ekodrainase di Kota Malang (Studi Kasus: Sub Das Metro) bertujuan untukmengembangkan konsep ekodrainase dengan mengevaluasi sistem drainase Sub Das Metro melalui perbandingan dengan dan tanpa (with and without) konsep ekodrainase dengan mensimulasikan teknologi sumur resapan. Metode yang digunakan dalam analisis drainase ini adalah metode rasiional termodifikasi, sedangkan untuk analisis sumur resapan menggunakan formula Sunjoto. Hasil dari analisis terssebut berupa perbandingan keefektifan antara kedua sistem drainase di Sub DAS Metro. Berdasarkan hasil pemodelan, diketahui bahwa sumur resapan telah mampu meresapkan air yang ditandai dengan debit pengaliran yang masuk ke dalam saluran menjadi berkurang. Hal ini menandakan bahwa sumur resapan dinilai efektif untuk diterapkan. Hasil dari penelitian ini adalah arahan pengembangan dan perencanaan drainase yang ramah lingkungan dengan dasar pembangunan berwawasan lingkungan untuk diterapkan di Kota Malang, khususnya Sub DAS Metro.Kata kunci: Sistem drainase, Ekodrainase, Sub DAS Metro
Pengaruh Toko Modern Terhadap Toko Usaha Kecil Skala Lingkungan (Studi Kasus : Minimarket Kecamatan Blimbing, Kota Malang) Iffah, Melita; Sutikno, Fauzul Rizal; Sari, Nindya
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan toko modern jenis minimarket di Indonesia belakangan ini telah berkembang hingga ke wilayah, termasuk Kota Malang. Jarak antara toko usaha kecil dan lokasi minimarket yang berada dalam satu jangkauan pelayanan juga akan sangat berpengaruh pada preferensi masyarakat dalam menentukan tempat berbelanja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik minimarket dan karakteristik toko usaha kecil, mengetahui persepsi dan preferensi masyarakat terhadap toko usaha kecil dan minimarket, dan mengetahui pengaruh dari keberadaan minimarket terhadap toko usaha kecil skala lingkungan berkaitan dengan jangkauan pelayanannya. Metode yang digunakan adalah IPA, crosstab, analisis pengaruh minimarket,dan overlay jangkauan pelayanan. Masing-masing fasilitas perdagangan, baik toko usaha kecil maupun minimarket memiliki kelebihan dan kekurangan berdasarkan variabel-variabel yang dinilai oleh konsumen pengunjung. Terdapat perubahan kecenderungan pada preferensi pemilihan tujuan berbelanja sebelum dan sesudah berdirinya minimarket di kawasan Kecamatan Blimbing. Berdasarkan jangkauan pelayanan, dapat diketahui bahwa semakin besar jangkauan minimarket, maka akan semakin banyak toko yang terfriksi dengan jangkauan pelayanannya . Satu minimarket berdampak terhadap 4 toko usaha kecil, dengan rata-rata friksi sebesar 57.29%. Berdasarkan penelitian, semakin jauh toko usaha kecil terhadap minimarket, pengaruh yang ditimbulkan akan semakin kecil. Namun, semakin dekat toko usaha kecil dengan minimarket, maka pengaruh yang sangat besar terjadi pada jumlah konsumen yang datang setiap harinya.Kata kunci: Pengaruh, Toko usaha kecil, Minimarket, Jangkauan pelayanan
Biaya Kemacetan Dan Polusi Karbon Monoksida Pada Lalu Lintas Akibat Adanya Pembangunan Fly –Over (Studi Kasus: Fly-Over Simpang Jalan Ahmad Yani–Gatot Subroto Kota Banjarmasin) Hayati, Fatia Mufieda; Wicaksono, Achmad; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traffic congestion is one problem in Banjarmasin. Congestion in Banjarmasin. Congestion in Banjarmasin also supported by a 38% increase in the number of vehicles within the last 5 years.This encourage the government of Banjarmasin to plan a strategy to reduce congestion level in Banjarmasin. One of the solution from the goverment is fly over construction. The located of fly over construction in Ahmad Yani-Gatot Subroto street. The aim this study to identify disadvantage congestion cost and carbon monoxide air pollution cost in traffic when there is fly over contruction. This study can be used to consider the next traffic management. So, it can minimize the congestion impact. This research is using Tzedakis,1980. By calculation component is traffic volume, vehicle speed, vehicle operating costs, and vehicle queuing time.method to calculate congestion cost. The result of calculation congestion cost is Rp. 332.925.803/day. Moreover this research using litmann method, asif faiz method, and world bank method to calculate carbon monoxide air pollution cost. this study compare between the third method and existing air test, to get air pollution result exactly. Asif faiz Method is the best to apply in this research. The result of calculate disadvantage to air polution cost is Rp. 907,588,348/day. enhancement to congestion cost when fly over construction on process is 76% and air pollution cost is 67%.Keywords: Congestion Cost, Air Pollution Cost
Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kota Kediri Yogiesti, Viradin; Hariyani, Septiana; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan konsekuensi dari semua aktifitas yang dilakukan manusia. Apabila tidak terdapat kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sampah, sampah dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Masalah pengelolaan sampah juga terjadi di Kota Kediri. Timbunan sampah yang selalu bertambah tiap tahunnya, menyebabkan banyak permasalahan terjadi di Tempat Pembuangan Akhir. Pengolahan sampah sudah dilakukan pemerintah setempat sejak tahun 2008 . Usaha tersebut dengan membangun unit komposter dengan partisipasi masyarakat. Namun pada aplikasinya masyarakat tidak terlibat secara langsung karena mereka beranggapan pengelolaan persampahan ini adalah tanggung jawab pemerintah. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi kinerja operasional pengelolaan sampah pada unit komposter di Kota Kediri dengan menggunakan analisa kinerja unit komposter baik oprasional ataupun non-operasional, analisis tingkat partisipasi masyarakat dan analisis multidimensional scaling (MDS) . Berdasarkan hasil analisis multidimensional scaling (MDS) menghasilkan jenis pengolahan sampah yaitu komposting dan daur ulang kertas. Setelah proses analisis menghasilkan arahan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat Kota Kediri sesuai dengan jenis pengolahan sampah yang dipilih masyarakat yaitu komposing dan daur ulang kertas.Kata kunci: pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat, pengelolaan sampah terpadu
Potensi Lokasi Base Transceiver Station (BTS) Berdasarkan Pemerintah Dan Mayarakat di Kota Mataram Yunidiya, Dini Rizka; Sutikno, Fauzul Rizal; Dinanti, Dian
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Base Transceiver Station (BTS) is one of telecommunication facilities which had built for supporting communication technology development. However, the placement of Base Transceiver Station (BTS) often located at inappropriate location so it needs more specific regulation for placement BTS. Mataram city is one of the cities that doesn’t have local regulations regarding the placement of BTS which caused some BTS located at inappropriate place. Based on those conditions, it needs to match the perception from both the government and the society for determining the appropriate location for BTS in Mataram city. The method used in this study is the Analytic Hierarchy Process (HAP) which used government and society representatives as informants. This study uses 14 variables determining the location of BTS that are Land Use Variables (Green Open Space, The Road Network, Commerce and Service, Education, Worship, Health, and Office), Topology (Land Slope), The Population (Population Density), Environmental Aesthetics (Joint Tower and The location of BTS Eksisiting), Safety (The Height of The Tower, The Safety of Flight Operations and cultural heritage, and Density of Buildings). The result of AHP method is priority variables from both of government and society perceptions that would be represent in spatial using overlay method (GIS approach). Then, the result of overlay method which combined perceptions of government and society informants was potential locations for placement of BTS in Mataram city.Keywords: Base Transceiver Station (BTS), Government, Society, Location.
Optimalisasi Fungsi Daerah Penyangga Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Studi Kasus : Desa Sumber Brantas Kota Batu) Listyarini, Listyarini; Sari, Nindya; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sumber Brantas merupakan salah satu desa yang menjadi daerah penyangga bagi kawasan Tahura R. Soerjo. Pemanfaatan lahan yang tidak menyesuaikan dengan fungsinya sebagai daerah penyangga akan dapat menimbulkan kerusakan pada kawasan lindung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik Desa Sumber Brantas serta menentukan strategi untuk mengoptimalkan fungsi desa sebagai daerah penyangga. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, evaluative dan analisis pengembangan. Dari penelitian ini diketahui karakteristik pemanfaatan lahan di Desa Sumber Brantas kurang sesuai dengan fungsinya sebagai daerah penyangga karena dimanfaatkan untuk lahan pertanian hortikultura. Hal ini disebabkan karena masyarakat desa belum memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola lahan didaerah penyangga. Oleh karena itu diperlukan pengaturan pemanfaatan lahan di Desa Sumber Brantas dengan menetapkan ketentuan dalam memanfaatkan lahan dan memberdayakan masyarakat desa sebagai pelaku utama dalam kegiatan pemanfaatan lahan.Kata kunci: Daerah penyangga, Pemberdayaan masyarakat
Pemanfaatan Bioreaktor Mini Sebagai Alternatif Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Kelurahan Majahlega Kota Bandung Wittesa, Chigara; Sutikno, Fauzul Rizal; Anggraeni, Mustika
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growth rate of population increase will be directly proportional to the increase in waste disposal. Increasing the volume of waste that is not followed by proper management can pose problems in handling waste. Bio Reactor Mini is one of the waste processing technology to reduce the volume of waste disposed to the landfills. This study aims to identify the operational performance of waste management on Bio Reactor Mini in Kelurahan Manjahlega Bandung City using Bio Reactor Mini erformance analysis, level of community participation analysis, institutional analysis, and level of community satisfaction using Important Performance Analysis (IPA). Based on the analysis of compliance with SNI 3242:2008, known that waste management using Bio Reactor Mini in Kelurahan Manjahlega obtain classification scores 20 are classified as Fit Waste Processing Standard In Settlement. Based on participatory analysis, derived categories partnership and co-learning. Based on the result of IPA, obtained by variable levels of perceived low community satisfaction. The result of this research is the recommendation about improvement Bio Reactor Mini performance, which consist of community participation,institutional, waste management system, so that the Bio Reactor Mini can be a system of community-based waste management.Keywords: Waste Management, Bio Reactor Mini, Community Participation
Kajian Potensi Pariwisata Perkotaan di Kota Malang Berdasarkan Stakeholder Mirajanatin, Herlinda Pramesvari; Sutikno, Fauzul Rizal; Sari, Nindya
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Role of stakeholders toward the development of tourism in Malang is not only to take decision for the tourism policy but also to manage the attraction of tourism in Malang. The problems being encountered are the number of tourists which is unstable, and also some existing tourism potencies which are managed inattentively. But then, Malang still has an urban tourism which needs role of stakeholders to manage the tourism. Therefore, it is conducted a study which aims to identify the strategy of urban tourism in Malang based on stakeholders. Analysis method of the study consists of overlaying the tourism sites, determining the evaluation criteria using Analytical Hierarchy Process; finding out several alternatives using SWOT and IFAS-EFAS, evaluating the alternatives using policy criteria recommendation, and deciding the alternatives using Goeller Scorecard. Based on the result of the study, the tourism strategies of Malang based on stakeholders can be formulated become: (a) to socialize the policy of every tourism attraction; (b) to determine the job division clearly between government and private enterprise; (c) to intertwine tourism attraction through holding events; (d) to develop the attraction with travel package tours, festivals, and fairs; (e) to improve and to keep facilities on every tourism places; (f) to allocate public transportation for the tour transportation (g) to increase the number of tourists by improving the quality of urban tourism; (h) to hold promotions using various media.Keywords: Tourism, Stakeholders.
Pengaruh Infrastruktur Dan Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Ketahanan Pangan Adnan, Suraya; Surjono, Surjono; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food security can be affected by infrastructure and social economic condition. The purpose of this research is to analyze the effect of infrastructure and social-economic condition on rice price with path analysis. The second purpose of this research is to analyze the food purchasing power of people in Malang Regency as the indicator of food security. And then the third purpose is to analyze the effect of infrastructure and social-economic condition on food security based on exploratory data analysis (EDA). This research provides coefficient of the effect of infrastructure and social-economic condition on rice price, Y 1 = 2.917,99 + 0,54 X – 2,06 X 4 + 1,72 X , it means that rice price has a positive correlation with the price of substitutes goods, and road conditions. Rice price also has a negative correlation with the number of poor family, rice productivity, and width of road. The higher the price of some goods, the higher people’s expenditures, and finally people’s purchasing power become weaker. Generally, there is a correlation between infrastructure and social economic condition. This finding should encourage government to pay more attention to infrastructure and social sector in order to reach food security.Keywords: Infrastructure, Social-economic Condition, Food Security