p-Index From 2019 - 2024
1.152
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JIKF
Khairil Pahmi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Emulsi Minyak Ikan Dengan Menggunakan Serbuk Biji Durian (Durio Zibethinus L.) Lokal Sebagai Emulgator Ade Irma Fitria Ningsih; Khairil Pahmi; Khaerudin Khaerudin
JIKF Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.3 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i2.562

Abstract

Sediaan emulsi merupakan suatu campuran yang tidak stabil dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling bercampur, sehingga untuk mencampurkan kedua fase ini diperlukan zat pengemulsi (emulsifying agent) atau emulgator. Durian merupakan buah musiman yang paling popular di negara–negara Asia Tenggara. Hanya sepertiga dari buah durian bisa dimakan, sedangkan biji (20% - 25%) sebagian besar dibuang setelah dikonsumsi. Padahal setelah diteliti biji durian mengandung karbohidrat 43,6 gram – 46,2 gram tiap 100 gram biji yang diubah menjadi glukosa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana kemampuan serbuk biji durian lokal sebagai emulgator dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 8 % dan untuk mengetahui bagaimana mutu dan kesetabilan sediaan emulsi minyak ikan dengan menggunakan emulgator serbuk biji durian lokal. Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat true eksperiment (eksperiment sesungguhnya). Hasil penelitian ini menunjukkan pada pengujian organoleptis, formulasi dengan konsentrasi 8%, 4%, dan 2% efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan, pada pengujian tipe emulsi, kelima formulasi menunjukkan tipe minyak dalam air (M/A) atau Oil In Water (O/W), Pada pengujian berat jenis, formulasi 8% dan 4 efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan. Sedangkan untuk formulasi 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan, Pada pengujian viskositas, formulasi 8% efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan sedangkan pada formulasi 4% dan 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan serta pada pengujian pH menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi 8% dan 4% efektif sebagai emulgator, Sedangkan emulsi dengan konsentrasi 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan.
Pengaruh Perlakuan Rebusan Gula Aren (Arenga Pinnata) Yang Diberikan Perolar Terhadap Stamina Mencit Dengan Metode Natatory Exhaution M. Sidrotullah; Khairil Pahmi; Amrillah Amrillah
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.028 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.585

Abstract

Di indonesia tanaman aren banyak terdapat dan tersebar hampir di seluruh wilayah nusantara, khususnya di darerah-daerah perbukitan yang lembab dan tumbuh secara individu maupun secara berkelompok (Lempang, 2012). Aren (Arenga pinnata Merr) merupakan jenis tanaman palem-palema yang memiliki kandungan fruktosa dan sukrosa yang tinggi. Menurut Darwin (2013), gula adalah karbohidrat yang sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Sifat kimia yang dilaporkan oleh Novariant dkk., 2002 adalah mengandung sukrosa 13,9-74,9%, karbohidrat 11,28%, protein 0,2%, lemak 0,02%, dan abu 0,24%. Gula aren sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai obat penambah stamina karena mangandung komponen gula yang dominan dalam bentuk sukrosa (gabuangan antara glukosa dan fruktosa). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan rebusan gula aren (Arenga pinnata) yang di berikan peroral terhadap penambah setamina mencit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan pre test post test only controlled group design. Yaitu jenis penelitian yang melakukan pengamatan terhadap kelompok kontrol sebelum dan setelah diberi suatu tindakan (Notoatmojo. 2012). Hasil penelitian ini adalah rata-rata waktu lelah renang mencit dengan menggunakan uji perlakuan kontrol positif, kontrol negatif, dan kosentrasi 100% yang berbeda secara signifikan. sedangkan rata-rata waktu lelah mencit uji perlakuan kosentrasi 20%, kosentrasi 40%, kosentrasi 60%, kosentrasi 80% tidak berbeda secara signifikan. Dari keseluruhan konsentrasi yang dibuat hanya konsentrasi 100% yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan setamina pada mencit.
Pengaruh Pemberian Dekokta Kayu Bajakah Tampala (Spatholobus Littoralis Hassk) Terhadap Penurunan Udem Kaki Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Yang Dinduksi Karagenin. Dahlia Andayani; Faridiniyati Hidayaturrohimah; Khairil Pahmi
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.475 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.881

Abstract

Udem merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia, maupun zat mikrobiologi. Tumbuhan bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk) yang mempunyai kandungan flavonoid diharapkan dapat dijadikan sebagai obat dalam pengobatan udem. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek decocta kayu Bajakah pada volume udem kaki tikus yang diinduksi karagenin. Penelitian ini menggunakan rancangan pre post test control group design. Hewan uji 24 ekor tikus jantan dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 hewan uji, yakni kontrol negatif (CMC )kontrol positif (Natrium diklofenak )perlakuan 1 (dekokta kayu bajakah dosis 20g/100 ml selama 3 hari dan perlakuan 2 (dekokta kayu bajakah dosis 20g/100 ml sekali sehari. . Semua perlakuan diberikan secar oral dan caragenin diberikan secara subcutan pada telapak kaki tikus. Volume udem diukur dengan alat pletismometer pada selang waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan AUC Volume udem kontrol negatif sebesar 0,10833, kontrol positif sebesar 0,02816, perlakuan 1 sebesar 0,03133, dan perlakuan 2 sebesar 0,04683. Persen daya anti inflamasi (%DAI) yaitu kontrol positif 74,04%, perlakuan 1 71,08%, dan perlakuan 2 56,77%. Nilai signikansi lebih kecil dari 0,05 menunjukkan ada pengaruh yang bermakna dari pemberian dekokta kayu bajakah terhadap penurunan Volume Udem tikus. hasil uji Mann-Whitney antara kontrol positif dengan perlakuan 1 menghasilkan signifikansi 0,394 (>0,05) berarti tidak terdapat perbedaan secara bermakna atau dengan kata lain memiliki efek yang sama dengan natrium diklofenac.
Modifikasi Metode Pengujian Efektifitas Proteksi Lambung Pada Hewan Uji Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Alkohol Andy Susbandiyah Ifada; Khairil Pahmi; Afdholul Kholiqatil Insani; Mia Karunia
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1091

Abstract

Tukak lambung atau gastric ulcer merupakan salah satu gangguan saluran pencernaan yang memiliki prevalensi yang tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh utamanya produksi asam lambung yang berlebihan yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penggunaan obat-obat antiinflamasi non steroid, konsumsi alkohol, serta adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Gastric ulcer dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi dimulai dari perdarahan di saluran cerna hingga kondisi yang lebih parah seeprti kanker, hingga kematian. Studi ini bertujuan untuk menemukan teknik eksperimental yang cocok untuk menguji efektifitas pemberian bahan uji yang diduga memiliki aktivitas proteksi pada lambung. Dalam melakukan uji ini salah satu yang penting adalah pemilihan metode induksi. Proses pembentukan luka secara cepat dapat diperantarai dengan pemberian alkohol konsentrasi tinggi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa induksi dengan alkohol sangat efektif dalam menghasilkan model hewan uji yang mengalami luka pada lambung. Waktu pemberian, dosis, kondisi serta kepekaan hewan uji juga memberikan pengaruh pada terbentuknya luka sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan metode uji.
The Influence of Telmisartan on the Expression of BMP-7 in Rat Kidneys Induced by 8% NaCl Khairil Pahmi; Lale Syifaun Nufus; Sriama Muliani
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1099

Abstract

Excessive salt intake is one of the factors of high blood pressure leading to kidney disease while telmisartan is one of the antihypertensive drugs used in therapy. Telmisartan not only blocks the angiotensin receptor, which leads to a reduction in blood pressure, but also activates the peroxisome proliferator-activated receptor gamma (PPAR-γ), inhibits the expression of transforming growth factor beta-1 (TGFβ-1) and increases bone morphogenetic protein-7 (BMP-7). This experiment examines whether telmisartan increases the expression of BMP-7 in excess NaCl-induced Wistar rats. For this study, 25 male Wistars aged 2.5 to 3 months and rats weighing 100 to 150 g were used.They were grouped into 5, each consists of 5 rats. Group I (G I) as the first negative control received neither NaCl nor telmisartan. G II as the second negative control received NaCl but no telmisartan. G III, IV and V received NaCl and telmisartan 3, 6 and 12 mg/kg body weight. Treatments were given every day for 8 weeks.On day 56, all rats were sacrificed by neck dislocation and operated on to remove the kidney. BMP-7 expression was measured by immunohistochemical technique. Data were expressed as mean ± standard error. They were analyzed by parametric (ANOVA) or nonparametric (Kruskal-Wallis) testing. A value of p ≤ 0.05 was considered statistically significant. The results showed that the expression of the intraglomerular and extraglomerular protein BMP-7 was higher in the telmisartan-treated group of Wistar rats than in the negative control group (pand<0.05). In summary, intraglomerular and extraglomerular BMP-7 protein expression was higher in male Wistar rats treated with telmisartan and induced with 8% sodium chloride than in negative control group members.
Efek Proteksi Perasan dan Ekstrak Etanol 70% Daun Kopasanda (Chromolaena odorata) Pada Lambung Hewan Uji Tikus (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Alkohol Andy Susbandiyah Ifada; Khairil Pahmi; Afdholul Kholiqatil Insani; Mia Karunia
JIKF Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i2.1407

Abstract

Kopasanda (Chromolaena odorata) merupakan tumbuhan liar yang oleh masyarakat di beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat telah lama digunakan untuk mengobati luka. Pemberian Kopasanda pada bagian yang luka menyebabkan luka lebih cepat menutup dan mengering. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian efek proteksi Kopasanda terhadap luka atau tukak di lambung. Tukak lambung (gastric ulcer) merupakan salah satu gangguan saluran pencernaan yang memiliki prevalensi yang tinggi. Kondisi ini disebabkan terutama karena produksi asam lambung yang berlebihan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penggunaan obat-obat antiinflamasi non steroid, konsumsi alkohol, serta adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Gastric ulcer dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi dimulai dari perdarahan di saluran cerna hingga kondisi yang lebih parah seeprti kanker, hingga kematian. Penelitian ini menggunakan dua macam sampel yaitu perasan dan ekstrak etanol 70% daun Kopasanda yang diberikan sebelum induksi luka. Proses pembentukan luka dengan pemberian alkohol konsentrasi tinggi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian perasan dan ekstrak etanol 70% daun kopasanda dapat memberikan efek proteksi terhadap lambung hewan uji.
Influence of Phyllanthus niruri Linn. Extract Therapy on Renal and Uterus in 2% NaCl -induced Fibrotic Scarring Rodents Khairil Pahmi; Lale Syifaun Nufus; Dahlia Andayani
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1747

Abstract

Background Phyllanthus niruri (english name : leafflower) extract is used in therapy of renal and uterus fibrotic scarring disease. Influence of alcohol extract of P. niruri on renal and uterus of 2% NaCl- induced fibrotic scarring rodents had been researched. Aim of Study Purpose of this research to study the influence of leafflower (Phyllanthus niruri Linn.) therapy on renal and uterus in 2% NaCl - induced fibrotic scarring rodents. Methods Wistar rodents were stimulated with 2% NaCl in drinking water to induce fibrotic scarring renal and uterus. Phyllanthus niruri extract (200 mg/kg) was given orally for 4 weeks. Matrix extracellular expression was determined by HE Staining and calculated by METAVIR fibrosis scarring score. The data of this study were analyzed by SPSS 16. Results niruri extract was able to decrease the matrix extracellular in 2% NaCl-induced rodent compared to control group (p<0.05). Conclusion P. niruri extract was able to decrease the matrix extracellular in the renal and uterus of the rodents.