Agus Prayitno
STT Imanuel Pacet

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemahaman Pembangunan Doktrin Kekudusan Allah bagi Mahasiswa Teologi Agus Prayitno
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.731 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v1i1.9

Abstract

An understanding of the doctrine of holiness in particular for College Theology students is still a confusion, due to a less clear definition of the meaning of holiness among students. For this discussion, the writer emphasizes more on the meaning of holiness for believers and specifically for theological high school students who will be incited as potential leaders. And that should be an example for those they lead. Some events of the leaders have not become a guarantee to be exemplary in holiness, even sometimes it is better for laypeople to protect holiness. Therefore in this writing theology students as prospective leaders must be good examples in terms of holiness. Because it will be seen and emulated for the people they lead.Abstrak : Pemahaman akan doktrin kekudusan secara khusus bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi masih menjadi suatu kerancuan, akibat definisi yang kurang jelas dari makna kekudusan dikalangan mahasiswa. Untuk dalam pembahasan ini penulis lebih menekankan apa sebenarnya makna kekudusan bagi umat percaya dan secara khusus bagi mahasiswa sekolah tinggi teologi yang akan duduka sebagai calon-calon pemimpin. Dan yang seharusnya menjadi teladan bagi yang dipimpinnya. Beberapa peristiwa para pemimpin belum menjadi jaminan untuk menjadi keteladanan dalam kekudusan, bahkan terkadang lebih baik orang awam untuk menjada kekudusan. Karena itu dalam penulisan ini para mahasiswa
SUKSESI KEPEMIMPINAN KRISTEN AGUS PRAYITNO
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.667 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v3i1.51

Abstract

Keterkaitan individu dengan individu yang lain tidak lepas, sebagai pribadi makluk sosial. Untuk itu dalam mencapai tujuannya maka masing-masing individu yang memiliki visi yang sama membentuk suatu koloni supaya tercapai tujuannya. Dalam organisasi atau koloni tersebut harus ada kepemimpinan yang akan mengarahkan anggota-anggota yang lain. Gaya kepemimpinan itupun berbeda-beda sesuai dengan karakter dan kebutuhan organisasi yang dipimpinnya. Gaya kepemimpinan ini tidak bisa dipaksakan jika tidak sesuai dengan pola yang dipimpinnya. Namun jika diperhatikan fungsi dari kepemimpinan itu memiliki tujuan yang sama yaitu bagaiman ia bisa memimimpin, merencanakan, mengorganisasi, menyusun staff dan mengendalikan organisasi dengan baik. Secara umum kepemimpinan yang baik haruslah bertanggungjawab, memberikan inspirasi kepada anggotanya, jujur dan berintegritas serta mudah berkomunikasi yang baik secara internal maupun eksternal. Adapun cara dalam memilih kepemimpinan bisa dilihat dari beberapa jalur berdasarkan kondisi yang ada. Misalnya jalur tradisional, kepribadian, pengangkatan atasan, situasional maupun pemilihan. Dari jalur kepemiminan masing-masing ada sisi positif dan negatifnya, tergantung kondisi organisasi yang dipimpinnya. Jika suksesi ditinjau dari sisi pemimpin kepemimpinan rohani dapat ditinjau dari sisi Alkitab. Maka dasar dari calon harus memiliki kriteria takut akan Tuhan, bijaksana dan peduli, serta adil jujur dan berintegritas.