Budi Waluyo
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL GEDHONG SETAN KARYA SUPARTO BRATA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN NOVEL BERBAHASA JAWA Edy Suryanto; Budi Waluyo; Muhammad Fadli
PAEDAGOGIA Vol 20, No 2 (2017): PEDAGOGIA Jilid 20, Nomor 2 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/paedagogia.v20i2.12452

Abstract

Karya sastra memiliki nilai-nilai penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan salah satunya novel berbahasa Jawa. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti novel Gedhong Setan karya Suparto Brata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Unsur struktural yang membangun novel, baik unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik; (2) Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel; dan (3) Relevansi novel sebagai materi pembelajaran novel berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan struktural. Data yang diperoleh berasal dari novel, wawancara dengan ahli sastra, guru bahasa Jawa, dan siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis sumber tertulis atau dokumen dan wawancara. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teori. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis jalinan, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Simpulan penelitian ini; (1) Novel Gedhong Setan karya Suparto Brata memiliki unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, bahasa, dan sudut pandang; sedangkan unsur ekstrinsik meliputi situasi sosial politik, ekonomi, dan budaya; sistem pengarang dan kepengarangan; sistem penerbit dan penerbitan; serta sistem pembaca; (2) Nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam novel, yaitu: nilai keagamaan, nilai kesusilaan (moral), nilai sosial, dan nilai kultural; dan (3) Novel tersebut sangat relevan sebagai materi ajar dalam pembelajaran novel berbahasa Jawa di SMA. Kata kunci:pendekatan struktural, novel, nilai pendidikan, materi pembelajaran   
Kritik Ekologi Dalam Antologi Puisi Kekasih Teluk Karya Saras Dewi: Analisis Teori Lawrence Buell Sebagai Alternatif Materi Ajar Mengidentifikasi Makna Puisi yang Dibaca untuk Siswa SMA Ngifat Khoerunnisa; Edy Suryanto; Budi Waluyo
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3423

Abstract

Analisis ekokritik pada karya sastra puisi masih jarang dibahas dalam kegiatan pembelajaran sastra di sekolah. Padahal persoalan lingkungan setiap saat semakin mengompleks dan selalu diperbincangkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai (1) bentuk penggambaran hubungan lingkungan dan manusia yang ditunjukan dalam antologi puisi Kekasih Teluk sesuai dengan teori ekokritik Lawrence Buell, (2) bentuk kritik ekologi yang digambarkan dalam antologi puisi tersebut sesuai dengan teori ekokritik Lawrence Buell, dan (3) pemanfaatan hasil analisis ekokritik dalam antologi puisi tersebut sebagai alternatif materi ajar mengidentifikasi makna puisi yang dibaca untuk siswa SMA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan ekokritik dengan teori Lawrence Buell. Sumber data penelitian ini meliputi dokumen yaitu antologi puisi Kekasih Teluk karya Saras Dewi dan informan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen dengan metode simak-catat dan wawancara mendalam. Teknik uji validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, penggambaran hubungan alam dan manusia sesuai dengan teori Lawrence Buell pada antologi puisi Kekasih Teluk disebut dengan topofolia. Kedua, pada antologi puisi ini keempat bentuk ekokritik menurut teori Lawrence Buell yang ditemukan yaitu historikal elemen nonmanusia, legitimasi kepentingan elemen nonmanusia terhadap kepentingan manusia, dinamisasi alam, dan pertanggungjawaban manusia terhadap alam. Ketiga, antologi puisi Kekasih Teluk selaras dengan materi puisi di kelas 10 atau fase E Kurikulum Merdeka, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi ajar oleh guru. Analisis ekokritik berdasarkan hasil penelitian dapat menjadi langkah alternatif memahami makna puisi secara mendalam. Hal tersebut selaras dengan cara mamahami makna puisi secara mendalam adalah dengan menganalisis diksi-diksi tertentu, suasana, dan tema.