Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil (e-journal)

Kajian Efektifitas Operasional Terminal Madyopuro Malang Anang Bakhtiar; Harnen Sulistio; Sobri Abusini
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.513 KB)

Abstract

Madyopuro terminal is sub-terminal and based on information from relevant official that Madyopuro terminal can be classified in the C-type terminals that serve the transportation route in the town and village (31 KM 1995). The existence of various activity centers, one of which is the Madyopuro  market  located adjacent to the Madyopuro terminal should make the effectiveness of   Madyopuro terminal, but in fact,  it is not   effective.   From this background, it is formulated the problem  about what factors influence the effectiveness operasioanl of  Madyopuro terminal Malang, how is the  relationship model between  effectiveness operational  of Madyopuro-terminal Malang with variable facilities, accessibility, services and terminal security and how is  recommendations  of the performance improvement, to the effectiveness operational  of  terminal  of Madyopuro- Malang.  The study was conducted using IPA analysis to determine the factors that affect the effectiveness operational of the terminal, the model and SWOT analysis to get recomendation that resulted. In the first  stages, we did survey related with  influential variables, namely facilities, accessibility, and security services.   From the study, it is conclude that based on the analysis of  IPA found that the factors that influence the effectiveness of terminal services of  Madyopuro-Malang is the arrival and  the departure path, where the waiting room of passangers / companion, vehicle parking and security control of the user, the driver and related official. Model of the relationship of the study was obtained Ymodel = -0.460 + 0.598 X1 + 0.320 X3.While the Ymodel is effectiveness operational of the terminal  and X1 is variable of facility and X3 are variable of  services. From the results of the analysis show that the effectiveness of the terminal with two related variables, namely facilities and services showed a siqnifikan. This is indicated by the value of R2 from 0.868 shows the effect of the relationship is defined by 86.8%. Recommendations  resulting from this study is facility that  needed  to be increase in  improvement of the terminal operational  is an improvement on arrival and departure paths, providing a passenger waiting / delivery, as well as providing vehicle parking lot.  Keywords: effectiveness, Madyopuro terminal, IPA, SWOT
Studi Perencanaan Jembatan Overpass Dengan Struktur Beton Pratekan Desa Klumutan Saradan Madiun Karimatun Nur Laily; Bambang Suprapto; Anang Bakhtiar
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.83 KB)

Abstract

Overpass8merupakan8jembatan8di atas8jalan8atau8jembatan8penyeberangan Jembatan merupakan8bagian8dari8sistem8transportasi8nasional8yang8punya8perana penting8terutama untuk mendukung8bidang8ekonomi,8sosial8dan budaya (sesuai UU no 38 tahun 2004).  Adanya pengembangan sarana transportasi darat diwujudkan pemerintah dengan dibangunnya jalan Tol  Ngawi Kertosono. Pemerintah8memprogramkan pembangunan8overpass8diatas8tol8sebagai8perlintasan8kendaraan8bermotordengan8dua8jalur8dan8satu8lajur,.Hasil8perencanaan8besarnya8pembebanan8dan8dimensi8plat8lantai8kend araan8dari perhitungan8Beban8primer8didapat 8Berat plat lantai kendaraan: 1739,2 kg/m, Beban sendiri gelagar :3100,5 kg/m, beban hidup : 3090,276 kg/m dan beban garis ”P” : 12348 kg. Sedangkan untuk beban sekunder didapat Beban angin : 1582,56 kg/m dan akibat Gaya rem: 9000 kg. Perencanaan dimensi plat lantai kendaraan diperoleh Tebal plat beton : 20 cm, Tulangan pokok : D16 - 150 mm, dan Tulangan bagi: D12 - 250mm. Hasil perhitungan dimensi gelagar tipe plat tinggi 345 cm, lebar flens atas 70 cm dan bawah 60 cm, tebal flens 13,5 cm terdiri dari 3 lapis plat, tebal badan 4,5 cm. Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang dengan diameter 40 cm, kedalaman 28 meter, sebanyak 8 buah  dan menggunakan besi tulangan diameter 18 mm.Kata0Kunci:0Perencanaan,8Overpass,8Jembatan8Beton8Pratekan,8Tol8Ngawi-Kertosono
Studi Perencanaan Perkerasan Ruas Jalan Km Liang-Morella Kabupaten Maluku Tengah Syahril K Husein; Bambang Suprapto; Anang Bakhtiar
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.462 KB)

Abstract

Di negara kita telah disediakan berbagai sarana transportasi,baik itu berupa transportasi darat, transportasi laut, atau pun transportasi udara. Dengan berkembangnya suatu kawasan transportasi darat jalan km liang-morella, hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat layanan jalan km liang-morella. Kawasan jalan km liang-morella yang menghitung perkerasan jalan kita menghitung dulu LHR (lalu- lintas harian rata-rata),perhitungan ekivalen,perhitungan lintas ekivalen permulaan (LEP),perhitungan lintas ekivalen akhir(LEA),perhitungan lintas ekivalen tengah (LET),perhitungan lintas ekivalen rencana(LER), menentukanfaktor regional, menentukan daya dukung tanah(DDT) dan CBR, menentukan nilai ipo dan ipt, menentukan indeks tebal perkerasan(ITP), koefisien kekuatan relatif, batas minimum tebal perkerasan, tebal lebar lapisan perkerasan, menentukan drainase. Perencanaan drainase,saluran berbentuk persegi dengan dimensi lebar penampang saluran (b) == 0,5 cm,tinggi penampang saluran(h) = 0,8 cm tinggi jagaan (w) = 0,3 cm, yang mana dengan dimensi tersebut saluran dinyatakan aman karena nilai Q saluran lebih besar dari Q rancangan. Kata kunci  : Perencanaan jalan, Saluran drainase, Liang- Morella,Maluku Tengah
Optimasi Anggaran Proyek Konstruksi Dengan Teknik Linear Programing (Studi Kasus Pilar Panca Group) Anang Bakhtiar; Bayu Teguh Ujianto
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.491 KB)

Abstract

Linear Programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas.  Dengan menggunakan teknik Linear Programing dapat dianalisa kemampuan perusahaan dalam menangani proyek-proyek yang akan berjalan, selain itu juga dapat dianalisa jumlah dana tambahan yang dapat dialokasikan pada proyek tersebut seandainya dana yang tersedia di perusahaan tidak memenuhi syarat. Penelitian ini akan menganalisa kemampuan dalam mengerjakan proyek, perencanaan pendanaan dan keuntungan yang optimal bagi Pilar Panca Group, dengan cara membandingkan metode pekerjaan yang  dikerjakan secara single project dan multi project. Proses penelitian ini diawali dengan penghitungan cashflow tiap-tiap proyek yang menjadi obyek penelitian untuk menentukan nilai variabel proyek, dan kemudian menerjemahkannya menjadi permodelan matematis untuk dimasukkan dan dijalankan kedalam alat bantu penelitian (software WinQSB). Hasil penelitian menunjukkan modal awal yang dibutuhkan (diluar pinjaman) apabila dikerjakan secara multi project lebih kecil yaitu 8,55%, dibandingkan dengan metode pengerjaan single project Proyek I 13,51%, Proyek II 33,94%, Proyek III 8,70% dan Proyek IV 67,49%. Dana pinjaman yang dibutuhkan untuk multi project juga lebih kecil yaitu Rp. 321juta apabila dibandingkan dengan pekerjaan single project (Proyek III) yaitu Rp. 335juta. Dari segi keuntungan kotor, nilai yang dihasilkan tidak jauh berbeda antara kedua jenis metode pekerjaan, yaitu untuk multi project didapatkan keuntungan 22,19%, sedangkan untuk single project keuntungan Proyek I, II, III dan IV masing-masing menghasilkan keuntungan 22,17%, 22,45%, 22,13% dan 22,17%. Keuntungan bersih antara metode pekerjaan single project (Proyek III) dan multi project memiliki perbedaan persentase, walaupun tidak terlalu besar yaitu 19,22% untuk Proyek III dan 20,82% untuk pekerjaan multi project.    Kata Kunci:  linear programming, optimasi anggaran, keuntungan maksimal, cashflow