Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEAKRABAN ORANGTUA DENGAN ANAK DIRUMAH TERHADAP KARAKTER PESERTA DIDIK DI KELAS IV SDN 066048 MEDAN HELVETIA T.A 2018/2019 Tina Sheba Cornelia
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v3i1.5085

Abstract

Penanaman karakter anak sejak dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak di kemudian harinya, karena apabila anak sejak dini tidak dapat didikkan yang baik dan benar dari orang tua maka anak tersebut akan memiliki karakter yang tidak baik. Keluarga juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan karakter anak, selain itu anak memiliki banyak waktu serta ikatan batin antara orang tua dan anak. Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat 4 dinyatakan bahwa “Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan”. Hal ini menunjukkan lingkungan keluarga memberikan keyakinan dalam beribadah, nilai budaya, sopan santun terhadap orang yang lebih tua darinya dan keterampilan yang dimiliki anaknya. Keadaan sekarang ini tingkat pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di dalam keluarga sangat menyedihkan. Untuk itu pembentukkan karakter bangsa harus dimulai sejak dini baik oleh orang tua di rumah, masyarakat di lingkungan dan instansi–instansi lembaga pendidikan. Dengan demikian hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dan keakraban orangtua dengan anak dirumah sangat berpengaruh terhadap karakter anak.Banyaknya karakter  anak yg menyimpang pada zaman sekarang ini menuntut orang tua lebih selektif lagi dalam menerapkan pendidikan dengan anak agar anak memiliki karakter yang lebih baik lagi. Karakter sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang yang terbentuk melalui pengaruh hereditas atau turunan dan lingkungan, yang membedakan seseorang dengan orang lain yang sifatnya khas atau unik dan diwujudkan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak secara langsung sebagai pembentuk dari karakter peserta didik (anak) melainkan karakter tesebut terbentuk dari perhatian yang berkesinambungan sehingga dapat membentuk pemikiran dan perbuatan yang menjadi karakter dari anak tersebut.