This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA Meidiana Purnamasari; Nuhfil Hanani; Wen-Chi Huang
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.985 KB)

Abstract

Makalah ini berisi tentang analisis keunggulan kompetitif industri kopi dari tahun 1990-2011 dengan membandingkan kopi Indonesia sebagai salah satu pengekspor utama dengan beberapa negara pengekspor utama lainnya seperti (Brazil, Kolombia, dan Vietnam). Perhitungan yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA), Comparative Export Performance (CEP), dan Market Share Index (MSI). Data diambil dan diolah dari beberapa sumber seperti National United Nations Year Book 2010, International Trade Center (ITC) yaitu UN COMTRADE Statistic sampai January 2012 dan Food Agriculture Association (FAO). Berdasarkan hasil perhitungan, terlihat bahwa Kolombia diikuti oleh Brazil dan Vietnam memiliki keunggulan komparatif pada semua periode. Sedangkan Indonesia masih berada pada peringkat ke empat. Indonesia harus menghadapi kompetisi yang kuat antara Brazil dan Kolombia dalam pasar United State of America (USA), Jerman, Italia dan Jepang. Terlebih lagi, 90% produk kopi Indonesia adalah kopi robusta yang memiliki kualitas rendah. Hal ini menyebabkan Indonesia mendapat harga yang lebih rendah dibandingkan negara lainnya.   Kata kunci: daya saing, kopi, Revealed Comparative Advantage (RCA), Comparative Export Performance (CEP), Market Share Index (MSI)
ANALISIS DAYA SAING ANTARA BRAZIL DAN NEGARA-NEGARA ASEAN DI PASAR GULA DUNIA Henidiah Fitriana; Wen-Chi Huang; M. Muslich Mustadjab
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.358 KB)

Abstract

Daya saing sering dihubungkan dengan produktivitas suatu negara, baik dalam lingkup makro maupun mikro. Gula merupakan salah satu kebutuhan primer dan komoditas utama perdagangan di dunia yang diproduksi oleh lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 30 persen produksi gula dunia diperdagangkan. Data menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 2007-2011, sejumlah 52 juta ton gula diperdagangkan dan bernilai sekitar USD $414 juta per tahun. Pasar gula dunia selalu didominasi oleh Brazil yang telah terkenal sebagai negara produsen, eksportir, dan konsumen gula terbesar di dunia. Selain itu negara- negara ASEAN juga disebut mempunyai peluang lebih di pasar gula dunia karena gula merupakan makanan pokok kedua di negara - negara ASEAN dan dapat diproduksi di semua negara di kawasan tersebut. Beberapa negara ASEAN juga telah menjadi eksportir unggulan di pasar dunia. Penelitian ini menganalisis daya saing antara Brazil dan sepuluh negara ASEAN yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Laos, Kamboja, Mianmar, Vietnam dan Brunei Darussalam di pasar gula dunia dengan menggunakan data nilai ekspor dan impor selama kurun waktu 2005-2011. Analisis daya saing yang dilakukan meliputi analisis keunggulan komparatif menggunakan indeks Balassa (RCA) dan analisis keunggulan kompetitif menggunakan Indeks Vollrath (RTA, ln RXA, dan RC). Hasil menunjukkan bahwa selama kurun waktu peneltian, Brazil masih mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tertinggi dibandingkan negara-negara lain. Hal ini karena gula merupakan komoditas ekspor utama Brazil dan selalu memiliki porsi paling tinggi dari total ekspor negaranya. Hal ini berarti bahwa Brazil telah mampu menjaga penawaran dan harga ekspor stabil. Di kawasan ASEAN, Thailand dan Filipina mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif paling tinggi. Sedangkan negara-negara lain seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja, Mianmar dan Brunei Darussalam tidak mempunyai daya saing di pasar gula dunia karena nilai indeks mengindikasikan bahwa Negara- Negara tersebut lebih sebagai Negara importir.   Kata kunci: gula, daya saing, Brazil, ASEAN, RCA, Vollrath indeks