Santi Jayani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Sistem Resi Gudang Sebagai Upaya Peningkatan Posisi Tawar Petani Kecil: (Studi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat) Santi Jayani; Fentiny Nugroho
INSANI Vol 6 No 1 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.504 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang implementasi kebijakan Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai upaya peningkatan posisi tawar petani kecil di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Kajian dilakukan dengan menggunakan model implementasi kebijakan George Edwards III, bahwa implementasi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu komunikasi, sumberdaya, kecenderungan pelaksana kebijakan dan struktur organisasi. SRG Kabupaten Cianjur merupakan gudang dengan kinerja terbaik; dengan mengambil lokasi penelitian di kabupaten tersebut diharapkan mendapat gambaran mengenai pelaksanaannya.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif; sedangkan pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam terhadap delapan informan dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa para pemegang kepentingan sudah melaksanakan ketentuan yang tercakup dalam empat faktor tersebut. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih karena SRG memiliki potensi besar mengingat pertanian adalah bidang pekerjaan utama di Kabupaten Cianjur. Implementasi kebijakan SRG merupakan intervensi kesejahteraan sosial yang bersifat tidak langsung (indirect intervention) dan mencerminkan pendekatan pembangunan sosial yaitu pendekatan yang menghubungkan dan mengintegrasikan kebijakan ekonomi dan sosial. Implementasi kebijakan SRG ini memberikan peluang kepada petani untuk mendapatkan penawaran yang baik bagi hasil produksi pertaniannya. Dengan berpartisipasi dalam sistem SRG, petani dapat melakukan tunda jual dan berpeluang untuk mendapatkan harga yang lebih baik serta meningkatkan kualitas produksinya, yang kemudian berdampak pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan sosialnya.
Implementasi Kebijakan Sistem Resi Gudang Sebagai Upaya Peningkatan Posisi Tawar Petani Kecil: (Studi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat) Santi Jayani; Fentiny Nugroho
INSANI Vol 6 No 1 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang implementasi kebijakan Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai upaya peningkatan posisi tawar petani kecil di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Kajian dilakukan dengan menggunakan model implementasi kebijakan George Edwards III, bahwa implementasi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu komunikasi, sumberdaya, kecenderungan pelaksana kebijakan dan struktur organisasi. SRG Kabupaten Cianjur merupakan gudang dengan kinerja terbaik; dengan mengambil lokasi penelitian di kabupaten tersebut diharapkan mendapat gambaran mengenai pelaksanaannya.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif; sedangkan pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam terhadap delapan informan dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa para pemegang kepentingan sudah melaksanakan ketentuan yang tercakup dalam empat faktor tersebut. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih karena SRG memiliki potensi besar mengingat pertanian adalah bidang pekerjaan utama di Kabupaten Cianjur. Implementasi kebijakan SRG merupakan intervensi kesejahteraan sosial yang bersifat tidak langsung (indirect intervention) dan mencerminkan pendekatan pembangunan sosial yaitu pendekatan yang menghubungkan dan mengintegrasikan kebijakan ekonomi dan sosial. Implementasi kebijakan SRG ini memberikan peluang kepada petani untuk mendapatkan penawaran yang baik bagi hasil produksi pertaniannya. Dengan berpartisipasi dalam sistem SRG, petani dapat melakukan tunda jual dan berpeluang untuk mendapatkan harga yang lebih baik serta meningkatkan kualitas produksinya, yang kemudian berdampak pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan sosialnya.