Latar belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting bersifat irreversible atau tidak dapat diperbaiki setelah anak mencapai dua tahun. Data dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Tahun 2018, tercatat sebanyak 6.192 anak stunting atau sebesar 7,2% di Kabupaten Purwakarta, yang tersebar di 17 kecamatan. Di lihat dari data Stunting Dinas Kesehatan Purwakarta tahun 2019, prevalensi stunting tertinggi yaitu di Kecamatan Kiarapedes (11,68%). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada baduta usia 0 – 24 bulan di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta tahun 2020. Metode : Jenis penelitian ini adalah Case Control dengan jumlah sampel sebanyak 73 Baduta stunting dan 73 Baduta tidak stunting yang diambil dari 126 baduta stunting dan 712 baduta tidak stunting dengan cara teknik simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes adalah kejadian penyakit infeksi ISPA dengan nilai p-value sig. 0,190 > 0,05. Yang berhubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes adalah Kejadian penyakit infeksi Diare dengan nilai p-value sig. 0,031 < 0,05. Simpulan : Terdapat hubungan antara penyakit infeksi diare dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. Dan tidak terdapat hubungan antara penyakit infeksi ISPA dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta