Dedi Zaenal Arifin
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DAYA TERIMA, KADAR PROTEIN, KADAR LIPID DAN JUMLAH MIKROBA PADA KEFIR SUSU SAPI DAN KEFIR SUSU KAMBING SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN PROBIOTIK Ratu Ayu Istawa; Roifah Fajri; Dedi Zaenal Arifin
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.816 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v2i2.27

Abstract

Background: In Indonesia, indigestion issue specifically diarrhe was 6,897,463 cases in 2006. One of the factors causing indigestion issue is food intake. An alternative to prevent digestive problems is consumption of functional foods such as probiotic drink i.e. kefir. Kefir is a functional food because of probiotic content that are good for the digestive system. Objective: To analyze the acceptability, protein content, lipid content and microbial content of cow milk kefir compared to goat milk kefir. Method: This research is a quantitative study using CRD (Completely Randomized Design) with one factor, i.e. the difference of milk type used in the kefir. The study consisted of the kefir production stage, acceptance analysis stage, and protein, lipid and microbial content analysis stage. Result: There was no difference acceptability between cow milk kefir and goat milk kefir on the color, flavor, taste and texture parameter. There is a difference in protein content between cow milk kefir (3,40 + 0,21 %) and goat milk kefir (4,28 + 0,36 %) with p value<0,05. At the lipid content, there is a difference between cow milk kefir (3,24 + 0,03 %) and goat milk kefir (3,69 + 0,02%) with p p value<0,05. Similiarly result shown at microbial content, there is a difference between cow milk kefir (3,11x106 cfu/ml) and goat milk kefir (12,36 x106 cfu/ml) with p value<0,05. Conclusion: Cow milk kefir have a higher protein, lipid and microbial content than goat milk kefir. There is no difference in acceptability between cow milk kefir and goat milk kefir.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 PASAWAHAN TAHUN 2020 Indri Vera Febriyanti Saiful Anwar; Dedi Zaenal Arifin; Aminarista Aminarista
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 1 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.704 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i1.121

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia di dunia berkisar 40-88% dan prevalensi anemia di Indonesia sebesar 37%. Perempuan lebih mendominasi mengalami anemia, pada kelompok umur 15-24 tahun prevalensi anemia sebesar 32%. SMAN 1 Pasawahan telah melakukan intervensi pencegahan anemia dengan melakukan pemberian tablet tambah darah, namun prevalensi anemia remaja putri siswi di SMAN 1 Pasawahan masih mengalami peningkatan dari tahun 2018 sampai 2019 sebesar 17,7%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan terhadap kejadian anemia gizi besi pada remaja putri di SMAN 1 Pasawahan. Metode: Desain penelitian ini adalah case control. Subjek penelitian adalah siswi remaja putri anemia dan tidak anemia yang berjumlah 70 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan tentang karakteristik responden, pendidikan orangtua, pola makan yang menghambat penyerapan zat besi, pola haid dan konsumsi tablet tambah darah. Sedangkan pola makan berdasarkan asupan zat besi dan protein diukur dengan menggunakan FFQ semi kuantitatif dan status gizi diukur dengan IMT/U. Analisis data menggunakan uji Chi-Square signifikansi <0,05. Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Pasawahan adalah pendidikan orangtua (p=0,041), pola makan yang menghambat penyerapan zat besi (p=0,010) dan pola makan berdasarkan asupan zat besi dan protein hewani (p=0,039). Sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian anemia adalah pola haid (p=0,771), status gizi (p=1,000) dan konsumsi tablet tambah darah (p=0,112). Simpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Pasawahan adalah pendidikan orangtua, pola makan yang menghambat penyerapan zat besi, pola makan berdasarkan asupan zat besi dan protein hewani
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI IMT/U PADA SANTRIWATI KELAS 4, 5 DAN 6 SALAFIYAH DI PONDOK PESANTREN PAGELARAN III GARDUSAYANG, CISALAK, KAB. SUBANG TAHUN 2020 Neneng Nisa; Dedi Zaenal Arifin; Tomi Herutomo
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.158 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.128

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan periode pertumbuhan anak-anak menuju proses kematangan menjadi manusia dewasa. Periode ini terjadi perubahan fisik, biologis, dan psikologis yang sangat unik dan berkelanjutan. Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dibutuhkan asupan gizi yang cukup yang dapat mempengaruhi Status gizi seseorang. Status gizi itu sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor langsung yaitu asupan makan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antar asupan energi dan lemak dengan status gizi IMT/U (Indeks Masa Tubuh Menurut Usia) pada santriwati kelas 4, 5 dan 6 salafiyah di Pondok Pesantren Pagelaran III Gardusayang, Cisalak, Kabupaten Subang tahun 2020. Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 33 santriwati kelas 4,5 dan 6 salafiyah Pondok Pesantren Pagelaran III Gardusayang Cisalak subang. Umur diukur menggunakan kuesioner, asupan energi dan asupan lemak diukur menggunakan food recall 1x24 jam dilakukan selama 2 hari tidak berturut-turut dan IMT/U diukur menggunakan pengukuran antropometri lalu di hitung menggunakan rumus Z-score.  Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan untuk analisis bivariat dengan uji rank spearman. Hasil: Rata-rata status gizi responden dalam penelitian ini tergolong normal. Dari hasil analisis bivariat tidak ada yang berhubungan pada penelitian ini yaitu asupan energi dengan nilai (p=0,670) dan lemak dengan nilai (p= 0,524). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan lemak dengan status gizi (IMT/U)
HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 0 – 24 BULAN DI PUSKESMAS KIARAPEDES KECAMATAN KIARAPEDES KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2020 Yolla Fransisca; Dedi Zaenal Arifin; Ary Hartono
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.679 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.131

Abstract

Latar belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting bersifat irreversible atau tidak dapat diperbaiki setelah anak mencapai dua tahun. Data dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Tahun 2018, tercatat sebanyak 6.192 anak stunting atau sebesar 7,2% di Kabupaten Purwakarta, yang tersebar di 17 kecamatan. Di lihat dari  data Stunting Dinas Kesehatan Purwakarta tahun 2019, prevalensi  stunting  tertinggi yaitu di Kecamatan Kiarapedes (11,68%). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  antara  penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada baduta usia 0 – 24 bulan di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta tahun 2020. Metode : Jenis penelitian ini adalah Case Control dengan  jumlah  sampel sebanyak 73 Baduta stunting dan 73 Baduta tidak stunting yang diambil dari 126 baduta stunting dan 712 baduta tidak stunting dengan cara teknik simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat yang tidak  berhubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes  adalah  kejadian  penyakit infeksi ISPA dengan nilai p-value sig. 0,190 > 0,05. Yang berhubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes adalah  Kejadian  penyakit  infeksi Diare dengan nilai p-value sig. 0,031 < 0,05. Simpulan : Terdapat hubungan antara penyakit infeksi diare dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. Dan tidak terdapat hubungan antara penyakit infeksi ISPA  dengan  kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta
UJI DAYA TERIMA COOKIES WORTEL SEBAGAI MAKANAN SELINGAN REMAJA Khansa Meutia Fahira Wimbono; Dedi Zaenal Arifin; Aviani Harfika
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.181 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.150

Abstract

Latar Belakang : Rata-rata konsumsi serat pangan remaja di Indonesia masih belum terpenuhi sesuai dengan anjuran angka kecukupan gizi. Penyebab remaja masih kurang konsumsi serat, adalah adanya perubahan pola konsumsi pangan yang menyebabkan berkurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan hampir di semua propinsi di Indonesia. Cookies dengan penambahan wortel sebagai alternatif makanan selingan atau snack yang berbahan dasar sayur dan mengandung serat. Tujuan : Menganalisis daya terima cookies wortel sebagai makanan selingan untuk remaja. Metode : Analisis yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari analisis statistik dan analisis daya terima atau organoleptik. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 3 perlakuan penambahan wortel yang berbeda yaitu , F1 (50% : 50%), F2 (75% : 25%), and F3 (25% :75%). Analisis data menggunakan uji normalitas, kemudian dilanjutkan dengan Kruskall Wallis dan Mann Whitney. Hasil : cookies dengan penambahan wortel tidak memiliki perbedaan daya terima pada parameter warna (p=0,873), aroma (p=0,759) dan rasa (p=0,077) , namun memiliki perbedaan pada parameter tesktur (p=0,019). Kesimpulan : Terdapat perbedaan daya terima cookies dari berbagai rasio tepung terigu dan wortel dan tidak terdapat perbedaan daya terima cookie. Berdasarkan uji daya terima diperoleh formula yang paling disukai yaitu, F1
PERAN SRIKANDI GIZI TERHADAP BERJALANNYA PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 PASAWAHAN Annisa Widyastuti Hasanah; Dedi Zaenal Arifin; Aminarista Aminarista
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.176

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi anemia di Indonesia berdasarkan Riskesdas tahun 2013 adalah 21.7% dan berdasarkan laporan Puskesmas Pasawahan pada tahun 2019 SMAN 1 Pasawahan merupakan sekolah dengan persentase anemia tertinggi yaitu sebesar 39.15%. Untuk meningkatkan kesadaran dan menyebarkan informasi kesehatan dibentuklah peer group yang dalam hal ini disebut Srikandi Gizi. Srikandi Gizi dibentuk oleh Puskesmas Pasawahan untuk membantu guru UKS dalam program pemberian tablet tambah darah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran Srikandi Gizi terhadap berjalannya program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di SMAN 1 Pasawahan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Data penelitian diambil secara online dengan melakukan indepth interview kepada Srikandi Gizi sebagai informan utama dan Teman Sebaya, Guru UKS serta Ahli Gizi sebagai informan triangulasi. Hasil : Penelitian ini menemukan 8 tema, yaitu pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah, pemberian edukasi oleh Srikandi Gizi, alasan menjadi Srikandi Gizi, pembagian tablet tambah darah, media pengetahuan, ruang pertemuan, pemberian reward dan kesulitan menjadi Srikandi Gizi. Berdasarkan tema tersebut diketahui bahwa Srikandi Gizi di SMAN 1 Pasawahan sudah menjalankan perannya dalam program tablet tambah darah yaitu membagikan tablet tambah darah setiap hari Jum’at dan menjadi konselor sebaya dengan memberikan penjelasan kepada teman-temannya yang menolak minum tablet tambah darah. Simpulan : Srikandi Gizi sudah berperan dengan cukup baik tapi dalam pelaksanaannya belum maksimal.
KARAKTERISTIK KASUS KEMATIAN AKIBAT COVID-19 DI KABUPATEN PURWAKARTA Dedi Zaenal Arifin; Isti Kumalasari; Eva Lystia Dewi; Listhia Hardiati Rahman
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.178

Abstract

Latar bekakang: Pandemi Covid-19 yang telah terjadi dalam kurun dua tahun terakhir memberikan dampak dalam berbagai sendi kehidupan manusia secara global. Indonesia pertama kali mendeteksi keberadaan kasus Covid-19 pada awal maret dan setelah itu virus menyebar secara secapat di hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk di Puwakarta, Jawa Barat. Kasus kematian akibat Covid-19 di Purwakarta sebesar 3,56%. Kasus kematian diidentikkan dengan usia, jenis kelamin, munculnya gejala dan penyakit penyerta. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik, gejala, dan perawatan pasien dengan kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Purwakarta. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional menggunakan data sekunder laporan konfirmasi kasus Satgas Covid Kabupaten Purwakarta. Data yang diambil dari kurun waktu Maret 2020 sampai dengan April 2022. Sebanyak 16.844 data responden digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan adalah usia, jenis kelamin, gejala, perawatan dan kasus kematian. Data dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian pasien Covid-19 di Purwakarta adalah usia dewasa (22-55 tahun), laki-laki (50,4%), bergejala (51,6%), melakukan isolasi mandiri di rumah (62,1%). Jumlah pasien meninggal sebesar 600 orang (3,6%), dan sisanya sebesar 16244 pasien terkonfirmasi sembuh. Simpulan: Variabel usia, gejala, dan perawatan berasosiasi secara signifikan dengan jumlah kematian pasien.