Cakra Waritsu
Faculty Of Medicine Universitas Airlangga

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Effect Of Interval Exercise Versus Continuous Exercise On Increases Energy Expenditure On A Treadmill Cakra Waritsu; Dwikora Novembri Utomo; Gadis Meinar Sari
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.271 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.314

Abstract

This study is a pre-experiment with a posttest-only design research design using 16 obese women aged 19-23 years old, body mass index (BMI) 25-35 kg/m2, percentage body fat (PBF) above 30% and fasting blood glucose (FBG) below 100 mg/dL, normal hemoglobin (Hb), normal systolic and diastolic blood pressure, normal resting heart rate, VO2max25-30 mL/kg/min and randomly divided into two groups, namely IE (n=8, interval exercise) and CE (n=8, continuous exercise). Interval exercise and continuous exercise interventions were carried out at 08.00 a.m. for 40-45 minutes using a treadmill. The measurement of energy expenditure was using OMRON Caloriscan HJA-306-EW. Data analysis techniques used the Independent-Samples T Test with the Statistical Package for Social Science (SPSS). The results obtained mean energy expenditure on IE (251.750±19.775) kcal and CE (278.750±23.334) kcal (p=0.026). Based on the results of the study concluded that continuous exercise increases energy expenditure compared to interval exercise in obese women.
Analisis Tingkat Persentase Cedera Ankle Pada Atlet Profesional Cakra Waritsu; Muliyadi Muliyadi; Yandra Widyatna
Jurnal Sport Science Vol 12, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v12i2p71-75

Abstract

Cedera ankle merupakan kategori cedera kedua yang paling umum terjadi setelah cedera lutut dalam cabang olahraga. Riwayat cedera ankle dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoarthritis, ketidakstabilan sendi, dan penurunan tingkat aktivitas fisik. Selain itu, cedera ankle dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kecacatan, penurunan kualitas hidup dan penurunan fungsi sendi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat persentase kejadian cedera ankle pada atlet profesional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif kuantitatif. Metode survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau. Sebanyak 30 responden terlibat dalam penelitian ini. Pengumpulan data untuk mengetahui riwayat cedera ankle pada atlet dilakukan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form yang disebarkan luaskan melalui media sosial. Pengisian kuesioner dalam bentuk google form dilakukan dalam satu waktu. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Hasil analisis tingkat persentase kejadian cedera ankle berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan memiliki riwayat kejadian cedera ankle lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki masing-masing sebesar 60,00% (18 orang) dan 40,00% (12 orang). Hasil analisis tingkat persentase kejadian cedera ankle berdasarkan cabang olahraga (cabor) menunjukkan bahwa cabor artistic gymnastics memiliki riwayat kejadian cedera ankle lebih tinggi dibandingkan dengan cabor basket, sepak bola, dan bulutangkis masing-masing sebesar 36,67% (11 orang), 26,67% (8 orang), 23,33% (7 orang), dan 13,3% (4 orang). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perempuan memiliki riwayat cedera ankle lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sedangkan berdasarkan cabang olahraga (cabor) menunjukkan bahwa cabor artistic gymnastics memiliki riwayat kejadian cedera ankle lebih tinggi dibandingkan cabor basket, sepak bola, dan bulutangkis.
EFEK POSITIF LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA ATLET DENGAN RIWAYAT CEDERA KRONIK ANKLE SPRAIN: Positive Effects of Plyometric Exercise on Increasing Agility in Athletes with a History of Chronic Ankle Sprain Injury Cakra Waritsu; Ken Siwi; Nurul Faj’ri Romadhona; Al Vurqon Ramadhani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1402

Abstract

Pendahuluan : Pliometrik merupakan bentuk latihan strength and conditioning yang sangat populer dan telah dipelajari secara ekstensif selama beberapa dekade terakhir. Latihan pliometrik dapat meningkatkan kelincahan, komponen penting dalam permainan sepak bola. Namun, efek latihan pliometrik terhadap peningkatan kelincahan masih menjadi perdebatan. Tujuan: untuk membuktikan efek latihan pliometrik terhadap peningkatan kelincahan pada atlet dengan riwayat cedera kronik ankle sprain. Metode: Penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan penelitian One Groups Pretest-Posttest Design. Sebanyak 12 remaja laki-laki usia 16 – 19 tahun, indeks masa tubuh (IMT) 18 – 23 kg/m2, tekanan darah normal, denyut jantung istirahat normal dan memiliki riwayat cedera ankle sprain melalui hasil pemeriksaan Chronic Ankle Instability Tools (CAIT), Foot and Ankle Ability Measure (FAAM), Sports Subscale, Single Hop Test and Multiple Hop Test) dengan hasil positif ikut berkontribusi dalam penelitian. Intervensi latihan pliometrik (Mini Hurdle, Z-Drill dan Y-Shaped) dilakukan 4 kali/minggu selama 4 minggu dan dilakukan pada pukul 07.00–09.00 WIB. Pengukuran kelincahan dilakukan sebelum dan setelah 4 minggu latihan pliometrik dengan menggunakan T-Test (satuan detik). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan signifikan kecepatan kelincahan antara pretest vs. posttest (p ? 0,001) Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan latihan pliometrik yang dilakukan 4x/minggu selama 4 minggu efektif dalam meningkatkan kecepatan kelincahan
The Effect of Static Stretch and Static Contraction on Pain and Functional Ability of Knee Pain Sufferers Desi Tri Syawatul Fitri; Ken Siwi; Cakra Waritsu; Fadma Putri
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 5 No. 2 (2024): Personalized Physiotherapy
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v5i2.4614

Abstract

Background: Knee pain is caused by various things, for example, excessive daily activities, obesity, osteoarthritis, trauma to the knee, age, post-surgery, and the work of housewives who often carry out excessive daily activities by squatting for a long time while washing. dishes and washing clothes, resulting in knee pain and decreased functional ability. Research Method: This research is quantitative research with an experimental design (the one-group pretest-posttest) involving 10 samples of PKK mothers. The research began in May 2023-February 2024, and the intervention was carried out for 2 weeks with an intensity of 6 meetings. There are 2 instruments used, namely the visual analogue scale (VAS) to measure pain and the Jette scale to measure functional ability. Data analysis used SPSS with the Wilcoxon test. Results: Giving a combination of Static Stretch and Static Contraction can significantly reduce pain (p<0.05) and increase the functional ability of knee pain sufferers (p<0.05). Conclusion: There is an effect of the combination of Static Stretch and Static Contraction on reducing pain and increasing the functional ability of knee pain sufferers at PKK Rt 02 Dusun Manggung Sidoarjo.