Muhammad Ichsanul Akbar Natsir
Halu Oleo University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Interpretasi Sebaran Zona Mineralisasi Emas Berdasarkan Metode Polarisasi Terinduksi Di Daerah “Y” Gunung Pongkor Jawa Barat Muhammad Ichsanul Akbar Natsir; Jamhir Safani; Erwin Anshari
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 02 (2019): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan emas daerah Pongkor merupakan endapan emas hidrothermal tipe ephitermal (berupa urat-urat kuarsa) low sulphidation, dengan mineral pembawa yang mengandung logam dan non-logam. Dengan menggunakan metode Induced Polarization (IP) yang memanfaatkan sifat kelistrikan dan polarisabilitas batuan, dapat dideteksi adanya mineral-mineral sulfida yang disseminated dan berasosiasi dengan mineral logam lainnya yang disokong oleh metode resistivity. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa zona penyebaran mineralisasi emas berdasarkan penampang 2D dan 3D data resistivity dan Chargeability yang didukung dengan data geologi yang ada. Pemodelan penampang 2D data resistivity dan Chargeability dilakukan dengan menggunakan software Res2dinv yang kemudian diinput kedalam software surfer 13 dan pemodelan penampang 3D data resistivity dan Chargeability dilakukan dengan menggunakan software Geosoft Oasis Montaj, yang dimana penampang 3D ini akan digunakan untuk mengetahui kedalaman serta sebaran mineral logam pada daerah penelitian. Data pengukuran merupakan data sekunder dengan panjang lintasan pengukuran IP sepanjang 2000 meter dan berjumlah 5 lintasan, serta masing-masing lintasan memiliki spasi antar elektroda sepanjang 50 meter. Interpretasi dilakukan dengan mengkorelasikan penampang 2D true resistivity dan true Chargeability. Hasil interpretasi menyatakan bahwa zona mineralisasi emas ditandai dengan nilai high resistivity (200 – 2365,7 Ωm) dan high Chargeability (500 – 810 msec). Hal ini disebabkan oleh sistem mineralisasi pada daerah penelitian merupakan sistem epithermal. Dari 5 lintasan yang diolah, indikasi keterdapatan zona mineralisasi emas hampir terdapat pada tiap lintasan yang diklasifikasikan berdasarkan zona mineralisasi tinggi, sedang dan rendah. Volume potensi mineralisasi emas berdasarkan nilai Chargeability terestimasi pada sistem ephitermal ini adalah  174.028.250 m3.