Cahaya Rosidan
Teknik Perminyakan-FTKE, Universitas Trisakti Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1, Jakarta 11440

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE Cahaya Rosidan; Listiana Satiawati; Bayu Satiyawira
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.574 KB)

Abstract

Minyak bumi adalah merupakan zat molekul yang terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon (CH) komplek. Batuan sedimen merupakan batuan yang banyak ditemukannya minyak bumi.Batuan sedimen tersebut umumnya berpori dan merupakan batuan pasir atau karbonat dan terkadang minyak bumi ditemukan juga pada batuan vulkanik. Akibat adanya migrasi salah satu bagian dari petroleum system maka minyak bumi akan terakumulasi dan terjebak dalam cekungan batuan sedimen. Batuan yang menarik bagi para ahli adalah batuan yang dapat menyimpan fluida (air, mineral dan gas) atau biasa disebut batuan reservoir. Batuan ini mempunyai sifat-sifat fisika yang antara lain berpori, permeabilitas dan mempunya tingkat jenuh (saturasi) fluida. Batuan yang berada di bawah permukaan bumi apabila ingin dicari potensi hidrokarbonya dapat menggunakan data (seismic, logging, coring dan cutting). Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta serangkaian pengukuran di dalam sumur (logging) dan evaluasi data hasil rekaman untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Pada penelitian ini yang akan di evaluasi sifat petrophyics dari data log konvensional. Evaluasi sifat ini sangat penting dalam industry perminyakan. Oleh karena itu penelitian Analisa Fisika minyak (petrophysics) dari Data Log Konvensional untuk Menghitung Sw Berbagai Metode perlu dilakukan. Kata kunci: litologi, reservoir, petrophysics.
EVALUASI HILANG SIRKULASI PADA SUMUR M LAPANGAN B AKIBAT BEDA BESAR TEKANAN HIDROSTATIS LUMPUR DENGAN TEKANAN DASAR LUBANG SUMUR Cahaya Rosidan; Irfan Marshell; Abdul Hamid
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.892 KB)

Abstract

Abstrak.Lumpur pemboran adalah salah satu komponen utama yang menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu operasi pemboran. Sistem lumpur yang digunakan pada suatu operasi pemboran harus sesuai dengan kondisi formasi serta lithologi yang harus ditembus. Komposisi dan sifat fisik lumpur sangat berpengaruh terhadap suatu operasi pemboran, karena salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu pemboran adalah tergantung pada lumpur bor yang digunakan. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan, dan biaya pemboran sangat tergantung dari lumpur pemboran yang digunakan. Karena berbagai faktor pemboran yang ada maka lumpur pemboran mutlak diperlukan pada proses tersebut. Dalam penggunaannya lumpur pengeboran dapat dicampur dengan material-material lain sebagai sarana pengontrol sifat lumpur tersebut. Material-material tersebut digunakan untuk menghindari masalah-masalah yang dapat timbul selama operasi pengeboran berlangsung. Masalah-masalah yang dapat timbul karena kesalahan penggunaan lumpur pengeboran misalkan adalah terjadinya pipa terjepit, pengembangan lempung, hilang sirkulasi, dan bahkan dapat menimbulkan terjadinya semburan liar. Loss merupakan salah satu masalah yang sangat mengganggu dalam kegiatan pengeboran. Loss dapat ditanggulangi dengan bermacam-macam metode, diantaranya merubah berat jenis lumpur yang digunakan, mengurangi laju alir di annulus, penyumbatan menggunakan LCM, pemasangan plug semen. Penyebab terjadi loss dapat dibedakan menjadi dua jenis. Penyebab pertama karena faktor mekanis, dimana loss disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pemilihan BHA, pemakaian lumpur yang terlalu berat, dan nilai pressure surge yang terlalu tinggi. Penyebab kedua karena faktor formasi, dimana loss disebabkan karena tekanan formasi yang relatif kecil, porositas formasi yang relatif besar, ataupun terdapat celah-celah atau retakan-retakan di dalam formasi. Kata kunci: Tekanan Hidrostatis, Kehilangan sirkulasi, LCM.