Desa Ketapang , Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu wilayah rekreasi pantai yang terkenal di Provinsi Lampung. Meningkatnya aktivitas antropogenik di kawasan tersebut menye-babkan besarnya tekanan yang diterima, termasuk pada daerah pantai. Salah satu masalah yang signifikan penyebab degradasi lingkungan adalah sampah, termasuk sampah laut (marine debris). Secara umum sampah laut berdampak sektor eko-nomi dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan kesehatan manusia. Banyak biota yang memakan plastik (entangled) dan terjerat plastik (ingestion), meru-juk pada laporan. Jika sampah plastik ini tidak dikendalikan dikelola dengan baik, maka terjadi proses pelapukan menjadi mikro dan nano plastik yang akan merusak ekosistem pesisir dan/atau dimakan oleh plankton atau ikan. Selanjutnya, produktivitas perikanan dapat menurun dan impli-kasi dari mikroplastik bisa masuk ke jejaring makanan (food-chain) yang akhirnya dapat menimbulkan masalah pada kesehatan manu-sia. Tujuan dari pengabdian ini untuk melihat pemahaman masyarakat terhadap sampah laut, di sekitar kawasan Pantai Ketapang. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap untuk mengobservasi sampah laut dan pemahaman masyarakat. Sampah laut (marine debris) di Pantai Ketapang , Kab. Pesawaran terdapat 2 jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah anorganik. .Jenis sampah laut (marine debris) yang paling banyak adalah sam-pah organik ditemukan, hal ini diduga karena pantai Ketapang merupakan daerah yang banyak aktifitas manusia. Penemuan sampah masker pada lokasi pengabdian sehubungan dengan terjadinya wabah pandemi Covid-19. Data menunjukkan pengetahuan maupun untuk sikap masyarakat terhadap sampah laut dan kebersihan lingkungan sangat tinggi. Hal ini dapat dikaitkan dengan ketergantungan masyarakat terhadap lingkungan pantai, karena sebagian besar masyarakat berpenghasilan dari memanfaatkan pantai ketapang