Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konstruksi Sosial Masyarakat Desa Terhadap Peran Imam Masjid dalam Melakukan Rekonsiliasi Konflik Sosial antara Kepala Desa dan Masyarakat di Desa Tabalema (Studi Kasus di Desa Tabalema kabupaten Halmahera Selatan Propinsi Maluku Utara Suyatno Kahar; Wahyuni Bailussy; Syaiful Bahry
ARISTO Vol 8, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.628 KB) | DOI: 10.24269/ars.v8i2.2157

Abstract

Konstruksi Sosial Masyarakat Desa Terhadap Peran Imam Masjid Dalam Merekonsiliasi Konflik Sosial Antara Kepala Desa Dan Masyarakat Di Desa Tabalema. secara normatif hukum adat masyarakat Desa Tabalema bermakna Imam Masjid tidak sekedar di dalam masjid namun mempunyai peran dan fungsi untuk membina masyarakat. Imam masjid juga berfungsi  dalam mengatur dan atau mengambil alih kepemimpinan Desa apabila kepala desa tidak mampuh memimpin. Imam masjid  tentu  merupakan penguasa sosial di Desa  yakni di Tabalema. Padahal secara normatif tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan Realitas sosial yang terjadi. Kebanyakan yang menjabat sebagai Imam Masjid tidak selalu linca dalam memberikan solusi pada setiap permasalahan sosial desa, dibandingkan dengan tokoh masyarakat yang lain. Namun masyarakat Desa Tabalema selalu mengangap Imam Masjid sebagai Penentu dalam menyelesaikan masalah. Masyarakat  Desa Tabalema juga tetap patuh serta  sangat percaya  terhadap perkataan dan arahan Imam Masjid Tersebut. Dalam konflik sosial antara kepala Desa dan Masyarakat di Desa Tabalema pada tahun 2012 hingga 2013 tersebut. Imam Masjid juga dijadikan sebagai jembatan untuk merekonsiliasi kedua belah pihak (antara kepala Desa dan Masyarakat).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontruksi sosial masyarakat Desa Tabalema terhadap  peran Imam Masjid  dalam merekonsiliasi konflik antara kepala desa dan masyarakat. Metode digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian adalah dalam konteks Substansi Imam Masjid bagi Masyarakat Desa Tabalema.  Pertama,  Imam Masjid adalah pemuka agama, tokoh sentral masyarakat desa dan sebagai tokoh adat. Bahkan terlepas dari tugas pokoknya, imam masjid harus lebih fokus mengurusi situasi dan kondisi desa. Kedua, Imam masjid merupakan Ayah dan Ibu Desa, namun seorang imam masjid tidak harus tua ataupun Mudah yang terpenting adalah hatinya yang tua dan bijaksana. Oleh karena itu, terdapat suatu sistem sosial bahwa jika dalam Desa mengalami kondisi darurat maka imam masjid juga bisa mengambil alih kepemimpin desa. Dalam konteks Peran Imam Masjid  Dalam  Konflik  Desa. pertama, Peran Imam Masjid Dalam mendamaikan Konflik pada saat itu cukup penting. Dipandang  sebagai tokoh yang netral pada masyarakat desa tersebut. Sehingga apapun gerakan bapak imam masjid tersebut, tetap dipercaya oleh masyarakat tersebut. Bapak Imam masjid tersebut selalu dipandang sebagai orang yang memiliki prinsip yang selalu kokoh dalam proses penyelesaian konflik. Kedua, Imam masjid selalu membangun hubungan emosional terhadap  kepala  Desa. Terlepas dari itu juga membangun hubungan komunikasi dengan pemerintah kabupaten dengan dengan menggunakan pendekatan adat dan budaya bahkan secara emosional. Ketiga, Menyeruhkan kepada masyarakat untuk tidak selalu bertindak anarkis atau kekerasan, dengan pendekatan menggunakan pendekatan simbol Budaya seperti makna simbol bahasa “Mode Tapso”. Keempat, Dengan berpatokan pada ketokohan dan atau  kepercayaan sosial  seorang imam masjid, maka terdapat konstruksi sosial masyarakat Desa  terhadap peran Imam Masjid dalam merekonsiliasi konflik pada saat itu tentu belum maksimal. 
Strategi Kampanye Calon Anggota DPRD Kota Ternate di Tengah-Tengah Pemilihan Presiden 2019 Amrullah Umar; Suyatno Kahar
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 1 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.874 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i1.975

Abstract

Pilpres dan Pileg 2019 dilaksanakan secara bersamaan tentu sangat berdampak secara sistemik. Partai-partai pengusung Capres Prabowo harusnya menang di kota Ternate, karena Capres Prabowo menang telak di kota Ternate yakni 67,98%, sementara Capres Jokowi hanya mendapatkan 32,02 %. Namun justru Partai pengusung capres Jokowi seperti PKB, PDIP dan Golkan keluar sebagai partai pemenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Kampanye Calon Anggota DPRD Kota Ternate Di dalam Pemilihan Presiden 2019. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama Solidaritas diantara Caleg internal partai merupakan suatu strategi untuk memperoleh suara. Kedua, Program kerja partai dijadikan wacana iklan politik. ketiga, strategi kampanye yang dilakukan secara normative sesuai dengan PKPU tahun 2018 tentang Kampanye Pemilu. Keempat. Untuk menutupi isu politik nasional para Caleg menggunakan isu pembangunan etnis. Kelima, Strategi Kampanye dengan menggunakan hubungan kerja. Keenam, Putra daerah dijadikan dijadikan wacana politik.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI MELALUI WEBSITE SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROPINSI MALUKU UTARA (Suatu Tinjauan Dari Perspektif Ilmu Komunikasi) Lisda Ariani Simabur; Suyatno Kahar
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 3 No 4 (2018): November
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The results showed that; 1) The concept of the message on disbudpar.malutprov.go.id website owned by the North Maluku Province Tourism Office that is promoting the culture and tourism in North Maluku and informing the promotion activities to the community/the intended destination about what will be found in visiting the disbudpar website malutprov.go.id. 2) Constraints faced are the limitations of human resources (HR) in the management of the website disbudpar.malutprov.go.id, the problem of internet network that are problematic and not too adequate in the office so that it becomes an obstacle, and also regarding the allocation of funding or budget that is still not maximum as supporting the maintenance costs of server equipment and financing of internet quota at the office, as well as the lack of coordination channels between the Tourism Office and the Regency/City Tourism Office that have not been effective in the content promotion message content on the website disbudpar.malutprov.go.id. 3) The response of visitors to the website disbudpar.malutprov.go, namely the design and appearance is very simple so that it is easy to understand when opening the website, and some representations of images displayed also attract the attention of the end to see the objects of tourist destinations in North Maluku.