Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

ANALISIS FINANSIAL DAN EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA DAN SEI ULIN KECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Salsabila Salsabila; Hamdani Hamdani; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.695

Abstract

Salah satu komoditiipangan yang strategisidi Indonesia adalah jagungimanis sehingga dari tahun ke tahuni kebutuhan akan jagung manis semakin meningkat maka dari itu keuntungan yang didapat petani dari melakukani usahatanii jagungimanis seharusnyai tinggi, dengani penggunaani faktoriproduksiiyang efisienimaka keuntunganiusahatani dapat ditingkatkan. Penelitianiini bertujuan untukimengetahui besarnyaibiaya dan keuntungani dalam usahataniijagungimanis dan mengetahuiifaktori-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksii usahatani jagungimanis serta melihat tingkati efisiensiialokatifidalamipenggunaan faktori-faktor produksiipada usahatani jagung manis. Responden sebanyak 43 orang petani jagung manis yang dilakukan dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rata-rata Rp 4.648.156/usahatani dan Rp 11.067.038/ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp 14.853.023/usahatani atau 35.364.341/ha dan keuntungan rata-rata Rp 10.204.867 atau Rp 24.297.303/ha. Hasil analisis fungsi faktor produksi tipe Cobb Douglass diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor produksi berpengaruh nyata secara simultan terhadap produksi usahatani jagung manis. Secara parsial yaitu luasilahan, benih, pupukikandang/organik, dan tenagaikerja, berpengaruhinyata terhadap produksii jagung manis dengan nilai sigi0,000 (< 0,05). Menurut analisis efisiensi hasil yangi diperoleh bahwai selain benih dan tenaga kerja, faktor produksi lainnya tidakiefisien.Kata kunci: jagung manis, keuntungan, faktor produksi, efisiensi alokatif
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN GUNTUNG PAIKAT KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU Bety Lestari; Sadik Ikhsan; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.6003

Abstract

Tempe merupakan produk yang telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak lama untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber protein, harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan pangan sumber protein asal hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan usaha tempe; dan mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produksi usaha tempe serta untuk menganalisis efisiensi harga penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha pembuatan tempe di Kelurahan Guntung Paikat. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Mei 2021. Jumlah sampel sebanyak 23 orang pengrajin tempe yang diambil menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata faktor produksi yang digunakan pengrajin tempe selama tiga yaitu pada faktor produksi kedelai sebesar 6.610,43 kg/pengrajin tempe, ragi 7,76 kg/pengrajin tempe, TK 236,61 HOK/pengrajin tempe, daun pisang 201,65 ikat/pengrajin tempe dan plastik 7,7 gulung/pengrajin tempe. Faktor produksi yang nyata secara berpengaruh pada di tingkat kepercayaan (α = 0,05) yakni faktor produksi kedelai. Berdasarkan uji efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor produksi kedelai, tenaga kerja dan daun pisang sudah efisien.
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS MEKONGGA DI DESA PUGAAN, KECAMATAN PUGAAN KABUPATEN TABALONG Nor Misbah; Abdurrahman Abdurrahman; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1303

Abstract

Abstrak. Padi merupakan tanaman yang paling banyak ditanam di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan. Berusahatani padi memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi risikonya jauh lebih tinggi dibandingkan tanaman lain, baik dari harga panen maupun gangguan alam seperti kekeringan serta serangan hama dan penyakit. Lahan yang ada di Kabupaten Tabalong ini rata-rata lahan rawa lebak dan tadah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani padi sawah varietas mekongga, mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usahatani padi varietas mekongga serta mengetahui tingkat kelayakan usahatani padi sawah varietas mekongga di Desa Pugaan Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pugaan Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2019. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang petani padi, diambil dengan menggunakanmetode simple random sampling. Luas lahan per usahatani dalam penelitian ini adalah 0,81 hektar. Rata-rata total biaya usahatani padi sawah varietas mekongga sebesar Rp 10.416.997,- per usahatani atau Rp 12.860.492,- per hektar. Rata-rata penerimaan usahatani padi sawah varietas mekongga sebesar Rp 16.620.450,- per usahatani atau  Rp 20.518.850,- per hektar. Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah varietas mekongga sebesar Rp 13.813.436,- per usahatani atau Rp 17.053.399,- per hektar. Sedangkan rata-rata keuntungan usahatani padi sawah varietas mekongga sebesar Rp 6.203.453,- per usahatani atau Rp 7.658.358,- per hektar. Berdasarkan hasil penelitian usahatani padi varietas mekongga layak di usahakan, karena nilai rata-rata Revenue Cost Ratio adalah 1,56.Kata kunci: analisis finansial, biaya, keuntungan, kelayakan
Optimalisasi Pola Tanam Usahatani Sayuran di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Jamilah Jamilah; Abdussamad Abdussamad; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1934

Abstract

Kecamatan Telaga Langsat merupakan salah satu Kecamatan penghasil sayuran di- Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam berusahatani keuntungan yang maksimun merupakan tujuan petani. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan yang tepat dari segi pengalokasian sumberdaya maupun dari jenis komoditi yang akan diusahakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungandan pola tanam usahatani yang dapat memberikan keuntungan maksimun bagi petani. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 sampai dengan April 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh dengan menggunakan teknik sensus dengan jumlah responden 30 orang yang menaman tomat, mentimun dan kacang panjang secara bergiliran dalam waktu satu tahun. Data yang dikumpulkan dari petani responden yaitu pada musim tanam pertama Oktober 2017 sampai musim tanam ketiga pada bulan September 2018. Untuk menjawab tujuan pertama berdasarkan hasil penelitian mengenai rata-rata keuntungan musim tanam pertama usahatani tomat sebesar Rp 16.546.864, mentimun sebesar Rp 10.023.844 dan kacang panjang sebesar Rp 6.870.813.Musim tanam kedua keuntungan rata-rata usahatani tomat sebesar Rp 9.525.037, mentimun Rp 7.598.182 dan kacang panjang  Rp 4.567.176. Musim tanam ketiga keuntungan rata-rata usahatani tomat Rp 9.343.416, mentimun Rp 7.162.688 dan kacang panjang Rp 4.442.898. untuk menjawab tujuan kedua berdasarkan hasil penelitian dengan analisis linear programming menggunakan alat bantu aplikasi yaitu lindo didapatkan hasil  bahwa yang dapat memberikan keuntungan maksimum bagi petani pada musim tanam pertama adalah usahatani tomat, musim tanam kedua usahatani tomat dan mentimun dan pada musim tanam ketiga kembali usahatani tomat. Kata kunci: optimalisasi, keuntungan, pola tanam, linear programming
PENDAPATAN PEDAGANG PASAR TERAPUNG DI DESA LOKBAINTAN KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR Timbul Prayitno; Abdurrahman Abdurrahman; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.691

Abstract

Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata budaya yang terletak di pesisir sungai Martapura tepatnya di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk. Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan. Hal ini karena, melalui pengembangan potensi pariwisata Pasar Terapung Lokbaintan ini sektor-sektor usaha lain masyarakat juga akan ikut berkambang, mulai dari pertanian hingga transportasi dan perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pedagang pasar terapung dengan analisis secara deskriptif; dan untuk mengetahui pendapatan pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk dengan menggunakan analisis I=P-C. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Barito Kuala. Jumlah sampel sebanyak 10 orang pedagang pasar terapung yang menjual hasil pertanian dengan pengamatan selama 8 hari. Hasil penelitian diperoleh karakteristik pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk, yaitu  rata-rata umur 41 tahun, sehingga pedagang responden sebagai sampel peneltian ini adalah termasuk usia produktif, rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebesar 3 orang, mayoritas tingkat pendidikan SD/sederajat sebesar 60% dan pendidikan tertinggi pedagang responden adalah tamat SLTP/sederajat sebesar 10%, rata-rata lama menetap selama 41 tahun dan rata-rata status kepemilikan tempat tinggal adalah mayoritas milik sendiri. Usaha pedagang pasar terapung memerlukan biaya rata-rata per hari sebesar Rp 176.374,89 dan memperoleh penerimaan rata-rata per hari sebesar Rp 249.925,63, sehingga pendapatan rata-rata yang diperoleh pedagang pasar terapung adalah sebesar Rp 73.554,74/hari.Kata kunci: pendapatan pedagang, pasar terapung.
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI MELON DI KOTA BANJARBARU Berty Khairun Nafisah; Abdurrahman Abdurrahman; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2117

Abstract

Abstrak. Wilayah Kota Banjarbaru adalah salah satu wilayah di Kalimantan Selatan yang juga berpotensi untuk mengembangkan usahatani salah satunya pada tanaman hortikultura. Hortikultura dibagi menjadi tiga golongan tanaman yakni tanaman sayuran, buah-buahan dan bunga atau tanaman hias. Salah satu komoditas hortikultura yang mulai banyak diusahakan di Kota Banjarbaru selama 6 tahun terakhir adalah buah melon. Secara umum buah melon adalah salah satu tanaman hortikultura yang prospeknya baik. Namun produksinya mengalami fluktuasi dan besarnya biaya dalam mengusahakannya menjadi masalah pada petani melon di Kota Banjarbaru. Tujuan dari Penelitian ini untuk dapat mengetahui penyelenggaraan usahatani melon, menganalisis besar biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang didapatkan oleh petani dalam mengusahatanikan melon dan menganalisis tingkat kelayakan usahatani melon di Kota Banjarbaru. Jenis data digunakan pada penelitian ini yakni data primer serta sekunder. Jumlah responden penelitian sebanyak 12 orang petani yang ditentukan dengan metode sensus. Berdasarkan pada hasil penelitian penyelenggaraan usahatani melon yang dilaksanakan dalam satu kali periode musim tanam selama 4 bulan adalah mencakup pengolahan lahan, penyemaian, penanaman, perawatan tanaman dan panen. Rata-rata total biaya dikeluarkan oleh petani untuk usahatani melon ialah Rp 11.807.549/usahatani per musim tanam, penerimaan yang diterima petani ialah Rp 34.937.500/usahatani per musim tanam, pendapatan yang didapatkan petani ialah Rp 26.885.738/usahatani per musim tanam dan keuntungan yang didapatkan petani ialah sebesar Rp 23.129.951/usahatani per musim tanam. Tingkat kelayakan usahatani melon sebesar 2,96 yaitu RCR > 1. Maka dapat disimpulkan usahatani buah melon di Kota Banjarbaru pada periode musim tanam bulan Januari – April 2019 adalah menguntungkan untuk petani melon dan layak untuk dikembangkan di Kota Banjarbaru.Kata kunci: tanaman hortikultura, melon, pendapatan, tingkat keuntungan usahatani
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JAMUR TIRAM DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR KOTA BANJARBARU Marni Marni; Muhammad Husaini; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembudidayaan usahatani jamur tiram. Menganalisis biaya yang dikeluarkan, serta peneriman, pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dan tingkat kelayakan usaha budidaya jamur tiram di Kelurahan Landasan Ulin Timur. Hasil dari penilitian ini adalah cara pembudidayan jamur tiram yang baik di lakukan dengan menyiapkan kubung terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pemeliharaan pada baglog jamur tiram meliputi penyiraman, menjaga kebersihan serta pengaturan suhu, selanjutnya dilakukan pemanenan dimana mencabut jamur tiram yang tumbuh pada baglog. Dengan kata lain bahwausahatani jamur tiram sudah sesuaidengan ajuran secara teoritis. Total biaya yang dikeluarkan meliputi biaya eksplisit terdiridari(biaya log, biaya penyusutan kubung, biaya penyusutan rak, biaya penyusutan alat, biaya tenaga kerja luar keluarga, dan biaya air serta biaya listrik)yaitusebesarRp13.690.015. Sementara biaya implisit terdiridari(biaya tenaga kerja dalam keluarga, biaya sewa lahan milik sendiri dan bunga modal) sebesar Rp 3.995.287/usahatani. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 29.440.476/usahatani, sehingga besarnya pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 15.750.462/usahatani. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 11.755.174/usahatani, dengan nilai RCR yang diperoleh sebesar 1,63. Hal ini berarti bahwa usahatani jamur tiram layak untuk diusahakan, karena nilai RCR > 1.Kata Kunci : analisis, efektivitas, produksi, biaya
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS BESTARI DI DESA SALINO KECAMATAN PULAU LAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU Lina Afriyani; Abdurrahman Abdurrahman; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.685

Abstract

Penggunaan faktor produksi sangat mempengaruhi hasil produksi dari usahatani padi terutama padi unggul yang memerlukan perhatian lebih dalam budidayanya. Desa Salino adalah desa yang memproduksi padii sawah varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah unggul yaitu varietas bestari yang diusahakan di Desa Salino serta mengetahui efisiensi alokatif dari penggunaan faktor produksi tersebut. Penelitian ini dimulai di bulan Mei sampai bulan November 2018. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh menggunakan teknik sensus dengan jumlah responden 41 orang. Data usahatani yang dikumpulkan yaitu musim tanam bulan November 2017 sampai bulan Maret 2018. Analisis data untuk menjawab tujuan pertama menggunakan fungsi produksi tipe CobbDouglas. Menjawab tujuan kedua yaitu menggunakan analisis uji efisiensi harga (efisiensi alokatif). Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan faktor produksi bahwa nilai R2 sebesar 0,998. Secara simultan faktor produksi (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja manusia dan tenaga kerja mesin) berpengaruh nyata kepada produksi, sedangkan secara satu-persatu hanya faktor produksi benih yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian mengenai efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi menunjukan semua faktor produksi (luas lahan pestisida, pupuk, tenaga kerja manusia, benih, dan tenaga kerja mesin) belum ada yang mencapai kondisi efisiensi harga.  Kata kunci: faktor produksi, varietas bestari, efisiensi alokatif
OPTIMALISASI POLA TANAM USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN LANDASAN ULIN Anggi Oksyifa Putri; Abdurrahman Abdurrahman; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2640

Abstract

Petani di kecamatan Landasan Ulin banyak yang mengusahakan tanaman kangkung, bayam, dan sawi. Ketiga tanaman ini sangat mudah dalam pemeliharaan dan relatif murah dalam penyelenggaraan usahataninya. Namun karena produksi yang dihasilkan petani mengalami fluktuasi diperlukan penentuan pola tanam yang optimal agar pendapatan yang diperoleh petani dapat maksimal dan dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan bersih usahatani sayuran serta pola tanam usahatani sayuran yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan Agustus 2018. Metode penelitian dilakukan terhadap 24 orang petani dengan sensus. Analisis data dengan melihat data yang diperoleh dari petani contoh serta menghitung total penerimaan, total biaya, pendapatan bersih, penyusutan peralatan, kemudian menghitung optimalisasi pola tanam usahatani dengan analisis linear programming. Hasil dari penelitian pendapatan bersih usahatani sayuran sebesar Rp 5.155.719,04 setelah dioptimalisasi menjadi Rp 6.090.903,00 pada model 1 dan Rp 5.155.719,04 pada model 2. Pada model 1 pola tanam dapat mencapai keuntungan optimal jika hanya menanam sayuran kangkung, sedangkan model 2 didapat keuntungan optimal jika menanam ke-3 tanaman tersebut. Untuk mencapai keuntungan optimal dengam menanam ketiga tanaman digunakan model 2.Kata kunci: optimalisasi pola tanam, usahatani sayuran 
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP ASPEK KUALITAS PELAYANAN PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN BIDANG EKONOMI (STUDI KASUS PT JORONG BARUTAMA GRESTON KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT) Syahrudi Hermawan; Usamah Hanafie; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.638

Abstract

Tujuan penelitian ini: Untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat yang mencakup Analisis kesenjangan/kesesuaian, dan analisis kuadran terhadap aspek kualitas pelayanan program pemberdayaan ekonomi CSR PT Jorong Barutama Greston. Serta untuk mengetahui kebutuhan/harapan masyarakat terhadap program pemberdayaan ekonomi CSR PT Jorong Barutama Greston. Penelitian dilaksankan di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut. Dimulai bulan Mei sampai Desember 2017. Menggunakan metode survei dengan populasinya masyarakat penerima bantuan CSR yaitu program pengolahan ikan, pupuk bokashi, budidaya perikanan, perkebunan pisang,dan peternakan ayam yang diambil masing-masing bidang diambil dengan teknik penarikan contoh acak berkelompok yaitu mengambil secara acak proporsional berdasarkan kelompok pada setiap program, sehingga jumlah keseluruhan masyarakat yang menjadi sampel adalah 30 orang. Hasil penelitian menunjukan masyarakat menilai tingkat kepuasan terhadap kinerja 24 atribut, skor rata-ratanya sebesar 3,14 (Kategori cukup puas: 2,60-3,39). Sedangkan skor rata-rata tingkat kepentingannya, sebesar 4,20 (Kategori sangat penting: 4,20-5,00). Serta skor indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah 0,63 dengan kriteria “cukup puas” (kriteria cukup puas: 0,51-0,65). Harapan masyarakat pada program ini adalah pada program pengolahan hasil perikanan yaitu masyarakat berharap dibantu alat simpan Frezer yang cukup besar agar mampu menampung ikan lebih banyak saat musim ikan. Pada peternakan ayam, kesamaan perlakuan mendapatkan bantuan seperti peralatan sarana produksi kepada seluruh anggota kelompok. Budidaya perikanan, manfaat berupa meningkatnya pendapatan petani dirasa masih belum sesuai harapan, karena terkendala pemasaran hasil perikanan terutama di Desa Karang Rejo. Masyarakat berharap perusahaan membantu pemasaran maupun menyerap sendiri hasil perikanan. Perkebunan pisang, manfaat berupa meningkatnya pendapatan petani dirasa masih belum sesuai harapan karena masih minimnya pendapatan dari perkebuanan pisang. Pisang baru menghasilkan apabila usianya telah 1 tahun lebih. Untuk mengatasi kendala itu masyarakat menyarankan tumpang sari. Pembuatan pupuk bokashi, masyarakat ingin bisa mengetahui anggaran pembinaan. Dengan diketahuinya anggaran, masyarakat dapat melakukan perencanaan dan pengembangan yang lebih baik dangan mempertimbangkan alokasi anggaran.Kata kunci: indeks kepuasan masyarakat, CSR pemberdayaan, analisis tingkat kinerja kepentingan, analisis tingkat kesesuaian, analisis kuadran.