Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran Orientasi Masa Depan Remaja Dalam Bidang Pekerjaan Ditinjau Dari Religiusitas dan Motivasi Berprestasi Pada Remaja Desa Sei Banyak Ikan Kelayang Rita Susanti
JURNAL PSIKOLOGI Vol 12, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v12i2.3237

Abstract

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Persepsi Atas Dukungan Organisasi terhadap Knowledge Sharing dan Jenis Kelamin sebagai Moderator pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Kandatel Yogyakarta Rita Susanti; Supra Wimbarti
JURNAL PSIKOLOGI Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v8i1.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Organizational citizenship behavior (OCB) dan persepsi atas dukungan organisasi terhadap perilaku knowledge sharing dan jenis kelamin sebagai moderator pada karyawan. Subjek adalah karyawan di PT.Telekomunikasi Indonesia Kandatel Yogyakarta, sebanyak 101 orang, yakni laki-laki 57 orang dan 44 perempuan. Teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah teknik SEM dengan menggunakan maximum likelihood estimation. Hasil pengujian hipotesis adalah, pertama tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Organizational citizenship behaviour (OCB) terhadap tacit knowledge sharing, dengan nilai p=0,708. Kedua ada pengaruh yang sangat signifikan variabel OCB terhadap Explicit knowledge sharing dengan jenis kelamin sebagai moderator, dengan nilai p=0,000 dan besarnya sumbangan efektifnya sebesar 5%. Ketiga tidak ada pengaruh yang sangat signifikan dari persepsi atas dukungan organisasi terhadap tacit knowledge sharing, dengan nilai signifikan p=0,114 dengan sumbangan efektif sebesar 1,4 %. Dan hipotesis berikutnya menyebutkan bahwa persepsi atas dukungan organisasi mempengaruhi secara signifikan explicit knowledge sharing, dengan nilai p=0,000 dan sumbangan efektif nya adalah sebesar 64%. Sedangkan persepsi atas dukungan organisasi terhadap Explicit knowledge sharing dengan jenis kelamin sebagai moderator juga berpengaruh secara signifikan, dengan nilai p=0,006 dan sumbangan efektif sebesar 17%.
Hubungan Religiusitas dan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Rita Susanti
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v11i2.1400

Abstract

Kompetensi Tidak Sempurna Tanpa Integritas Pada Pemimpin Linda Aryani; Anggia Kargenti Evanurul Marettih; Hijriyati Cucuani; Rita Susanti; Yuliana Intan Lestari
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan faktor apakah yang paling penting bagi seorang pemimpin untuk dapat dipercaya oleh pengikutnya. Berdasarkan penelitian tentang kepercayaan terhadap pemimpin yang dilakukan terhadap 205 mahasiswa Fakultas Psikologi, ditemukan bahwa pemimpin layak dipercaya karena memiliki integritas yang tinggi dan kompetensi yang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya sebagai seorang pemimpin. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas seorang pemimpin memiliki skor tertinggi dibanding faktor lainnya. Mahasiswa sebagai pemilih pemula, 67,8 % mempercayai sosok pemimpin dari integritas yang dimilikinya, 23,4% dari kompetensi dan 8,8% dikategorikan meaningless. Ditinjau dari jenis kelamin, mahasiswa laki-laki dan perempuan sama-sama mempercayai seorang pemimpin dari integritasnya dengan skor laki-laki 75% dari 36 laki-laki, sedangkan perempuan 65,6% dari 103 orang. Selain itu, berdasarkan demografi mahasiswa yang berasal dari kota besar, kota dan desa juga mengharapkan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang berasal dari kota besar sebanyak 79,3 % dari 23 orang, dan kota sebanyak 62,4% dari 58 orang sedangkan dari desa sebanyak 69,9% dari 58 orang. Artinya, integritas merupakan faktor terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Properti Psikometrik dan Dimensi Skala Kemalasan Sosial (Social Loafing) pada Mahasiswa Ivan Muhammad Agung; Rita Susanti; Rawdhatul Fitri Yunis
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i2.7413

Abstract

Kemalasan sosial merupakan salah satu  tema yang banyak dibahas dalam konteks Psikologi kelompok. Kemalasan sosial berperan penting dalam menentukan kualitas kinerja kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur skala kemalasan sosial dan menguji reliabilitas. Alat ukur yang digunakan berdasarkan penelitian George, (1992) yang telah dimodifikasi. Penelitian dilakukan pada 210 mahasiswa. Hasil penelitian dengan analisisi faktor  eksplaratori terbentuk 4 komponen, yaitu persepsi atas usaha, mengurangi usaha, membiarkan orang lain melakukan lebih dan mengandalkan orang lain.Secara umum  skala ini memiliki reliabitas yang baik secara psikometrik. Hasil dan implikasi penelitian akan dibahas dalam artikel ini.Kata kunci: kemalasan sosial, analisis faktor, mahasiswa
Perasaan Terluka Membuat Marah Rita Susanti; Desma Husni; Eka Fitriyani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i2.1188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang dapat memicu marah pada setiap individu. Pendekatan yang digunakan adalah indigenous psychology dengan menggunakan survey pertanyaan terbuka yang dikembangkan oleh Kim dan Park (2008). Teknik analisis data menggunakan koding kualitatif dan crosstabulation.Responden dalam penelitian ini sebanyak 354 Mahasiswa di Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan rasa marah adalah perasaan terluka (50,3%), persepsi terhadap ketidakadilan (29,1%), serta perilaku yang tidak diharapkan (20,6%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa marah lebih disebabkan oleh penilaian afektif dibandingkan kognitif. Kata Kunci : marah, indigenous psychology, perasaan terluka, perilaku yang tidak diharapkan
MARTABAT TOKOH DALAM KUMPULAN CERPEN HIKAYAT KAMPUNG ASAP KARYA MUSA ISMAIL Rita Susanti; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study is a step in understanding dignity. Dignity is oftenlinked with power, rank and position, position, blood ancestry and theenvironment, and property titles. Dignity is also often correlated with agood name, dignity, honor and self-esteem a person, group, or specificcommunity groups. Dignity or self-esteem can be grouped in three areas,namely 1. Dignity is based, namely the individual views of the abilities,status, and role. 2. Social prestige or dignity according to others, theindividual's sense of how others perceive or judge him. 3. Dignity of theideal individual expectations about him or what her future will be. Dignityof character in search based data analysis techniques. The method used isdescriptive method. To obtain information and research data, the authorsuse the technique of documentation or literature. The data were found tobe described by categories dignity. The results of data analysis is based onthe dignity of self-esteem of a character with a level of independence, inthe order of association with the presence of other figures.Keywords: Dignity grouped in three areas, namely the dignity that is based,social dignity and the dignity of the ideal.
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI BANGUN DATAR Rita Susanti; Chandra Novtiar
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.339 KB) | DOI: 10.29407/nor.v5i1.12096

Abstract

The development of creative thinking is one of the focus of mathematics learning. This study aims to determine the level of creative thinking ability of students of SMP Krida Utama class VIII on the flat wake material. The sample in this study amounted to 5 students, the instrument used as many as 4 pieces of questions in the form of a description problem. Currently the development of creativity has become one of the focus of learning that can be developed through the teaching process, including mathematics learning. One of the topics in mathematics that has the potential as a means of developing the creativity of the attainment of creative thinking ability is the wake-up topic. In this study the number of students who meet the fluency indicator (fluency) as much as 65%, flexibility as much as 70%, 50% originality, elaboration as much as 40%.
Kebijakan Hukum dalam Menanggulangi (Over Criminalization) Korupsi Dana Desa Untuk Mewujudkan Keadilan Restoratif Rodhi Agung Saputra; Rita Susanti; Bonifa Refsi
Wajah Hukum Vol 7, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/wjh.v7i1.1032

Abstract

This study examines the existence of the prosecution authority in Indonesia which is closely related to the Legal Policy in Overcoming (Over Criminalization) Corruption in the Village Fund to realize restorative justice. This needs to be done considering the very large amount of Fund Allocation from 2018-2021 which reached IDR 72 trillion which was intended for 83,381 villages and was very vulnerable to corruption. The problem that will be discussed in this research is How is the Legal Policy in Overcoming Corruption (Over Criminalization) of Village Fund Corruption to realize restorative justice. The research method used is a normative research method with a statute approach and analyzed using content analysis.
Peran Psychological Capital Dan Spirituality Dalam Meningkatkan Subjective Well-Being Mahasiswa Dan Dampaknya Terhadap Academic Achievement Rita Susanti; Ikhwanisifa Ikhwanisifa; Anggia Kargenti Evanurul Marettih
JURNAL PSIKOLOGI Vol 19, No 1 (2023): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v19i1.18869

Abstract

Abstrak Academic Achievement di perguruan tinggi merupakan dasar keberhasilan dan keunggulan mahasiswa. Pencapaian ini dapat diraih dengan kesehatan mental yang baik seperti Subjective Well-Being (SWB) yang tinggi. Mahasiswa dengan Subjective Well-Being yang tinggi akan mampu meningkatkan prestasi akademiknya. Dalam hal ini untuk mencapai Subjective Well-Being perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Dalam banyak penelitian yang telah dilakukan bahwa prediktor yang mempengaruhi Subjective Well-Being adalah variabel Psychological Capital (PsyCap) dan Spirituality (Avey et al., 2010); (Luthans & Luthans, 2015); (Lun & Bond, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh PsyCap dan Spirituality terhadap Subjective Well-Being dan dampaknya terhadap academic achievementpada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Riau sebanyak 565 mahasiswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala PsyCap (Luthans et al., 2007), skala Spirituality (Dasti & Sitwat, 2014), dan skala Subjective Well-Being (The satisfaction with scale/SWLS oleh (Diener et al. ., 1985) dan Scale of positive and negative experience(SPANE) oleh (Diener, Oishi, et al., 2009). Penelitian ini menggunakan SEM-WarpPLS untuk menganalisis pengaruh antar variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan PsyCap berpengaruh positif terhadap Subjective Well-Being, dan Spiriituality juga berpengaruh terhadap Subjective Well-Being siswa. Temuan lain menunjukkan bahwa Subjective Well-Being dapat mempengaruhi academic Achievement siswa. Artinya mahasiswa dengan kapasitas PsyCap yang tinggi dan mampu menginternalisasi nilai-nilai Spirituality dalam kehidupannya akan mampu mempengaruhi Subjective Well-Being dan berdampak pada academic Achievement.   Kata-kata kunci: Psychological Capital, Spirituality, Subjective Well-Being, academic    Achievement ABSTRACT Academic achievement in higher education is the foundation of student success and excellence. This achievement can be achieved with good mental health such as high subjective well-being. students with high subjective well-being will be able to improve their academic achievement. In this case, to achieve high subjective well-being, it is necessary to pay attention to the influencing factors. In many studies that have been done predictors that affect subjective well-being are the variables Psychological Capital (PsyCap) and Spirituality (Avey et al., 2010); (Luthans & Luthans, 2015); (Lun & Bond, 2013). The purpose of this study was to see the effect of Psychological Capital and Spirituality on subjective well-being in students. The subjects in this study were students of one of the universities in Riau as many as 565 students. The data in this study were obtained using the PsyCap scale (Luthans et al., 2007), the spirituality scale (Dasti & Sitwat, 2014), and the subjective well-being scale (The satisfaction with scale/SWLS by (Diener et al., 1985) and Scale of positive and negative experience (SPANE) by (Diener, Oishi, et al., 2009)). This research uses SEM-WarpPLS to analyze the effect beetwen latent variables. The results show PsyCap positively affected subjective well-being, and Spirituality also affected students' subjective well-being. Other findings shows that subjective well-being can affect student academic achievement. This means that students with high PsyCap capacity and to able internalize spirituality values in their lives will be able to influence subjective well-being and have an impact on academic achievement.Kata-kata kunci: Psychological Capital, Spirituality, Subjective Well Being, academic    Achievement