Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Pejantan dan Pakan terhadap Pertumbuhan Itik Turi sampai Umur delapan Minggu (The Effect of Sires and Diets on the Growth of Turi Duck Until the Age of 8 Weeks) Ratih Dewanti; Jafendi Hasoloan Purba Sidadolog; Zuprizal (Zuprizal)
Buletin Peternakan Vol 33, No 2 (2009): Buletin Peternakan Vol. 33 (2) Juni 2009
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v33i2.121

Abstract

The experiment was carried out to observe the effect of sires and diets on the growth traits of Turi duck up to the age of eight weeks. There were five sires and 25 dams which produced 151 offspring used in the experiment. Three diets with equal nutrient balance but different concentration P1: {CP:EM= 1:145,EM 2482 kcal/kg:protein 17%}; P2 {CP:EM= 1:146 EM 2628 kcal/kg:protein 18%}; dan P3 {CP:EM= 1:144 (EM 2774 kcal/kg: protein 19%} were then applied. Phenotypic datasets on body weight, body weight gain, feed consumption and feed conversion parameters were collected. The result showed that sire had no effect on body weight, body weight gain and feed conversions of the offspring. Different diets, on the other hand affected feed consumption (lowest P3:822.37 g/head/weeks). Interactions between sires x age were then found to be significantly affected feed consumption.(Key words: Sires, Diets, Growth, and Turi duck)
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS (Studi Kasus di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan) Ratih Dewanti; Ginda Sihombing
Buletin Peternakan Vol 36, No 1 (2012): Buletin Peternakan Vol. 36 (1) Februari 2012
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v36i1.1276

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh peternak ayam buras dan pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan usaha peternakan ayam buras di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Penelitian dilaksanakan di Desa Kemuning, Desa Tegalombo dan Desa Tahunan mulai tanggal 3 Januari sampai 4 Februari 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan wawancara langsung kepada 30 peternak dan pengambilan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Data yang dikumpulkan ditabulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pendapatan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi keuntungan dengan teknik Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function (OUP-CDPF) melalui analisis regresi berganda (alat bantu software Econometric Views/Eviews) dan dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan bersih dari penjualan ayam buras 89 ekor, feses dan telur yaitu Rp. 1.383.358,10 per tahun/peternak. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan Ŷ = 20,947+0,620X1+0,003X2-0,996X3-0,869X4-0,015X5+0,845X6. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,646 berarti pendapatan ayam buras mampu dijelaskan oleh biaya pembelian ayam, jagung, dedak, obat/vitamin, tenaga kerja, listrik sebesar 64,6% sedangkan sisanya sebesar 35,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel di luar yang diteliti. Pada uji F, variabel independen (biaya pembelian ayam,  jagung, dedak, obat/vitamin, tenaga kerja, dan listrik) berpengaruh secara bersama terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikan 0,05, berdasarkan uji t faktor biaya pendapatan dipengaruhi oleh pembelian ayam dan biaya listrik sedangkan biaya lainnya (biaya jagung, obat/vitamin, dan tenaga kerja) tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha peternakan ayam buras di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. (Kata kunci: Analisis pendapatan, Ayam buras, Regresi berganda)
PENGARUH PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS, NON-KARKAS, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK LOKAL JANTAN UMUR DELAPAN MINGGU Ratih Dewanti; Muhammad Irham; Sudiyono (Sudiyono)
Buletin Peternakan Vol 37, No 1 (2013): Buletin Peternakan Vol. 37 (1) Februari 2013
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v37i1.1955

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan enceng gondok terfermentasi terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, non-karkas, dan lemak abdominal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Perlakuan meliputi: P0 (ransum basal); P1 (ransum basal + 2,5% enceng gondok terfermentasi); P2 (ransum basal + 5% enceng gondok terfermentasi); P3 (ransum basal + 7,5% enceng gondok terfermentasi); dan P4 (ransum basal + 10% enceng gondok terfermentasi). Hasil penelitian dari kelima perlakuan diperoleh nilai rerata bobot potong 1261,97 g; persentase karkas 53,22%; persentase sayap 16,03%; paha 28,68%; dada 20,58%, dan punggung 24,71%. Rerata persentase non-karkas berturut – turut adalah kepala 15,22%; kaki 2,68%; hati 2,21%; jantung 0,72%; empedal 4,74%; dan lemak abdominal 0,63%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enceng gondok terfermentasi dalam ransum sampai tingkat 10% tidak berpengaruh terhadap bobot potong, persentase karkas, non-karkas, dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan minggu.(Kata kunci: Itik lokal jantan, Enceng gondok terfermentasi, Karkas, Non-karkas, Lemak abdominal)
PENGARUH BOBOT DAN FREKUENSI PEMUTARAN TELUR TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS ITIK LOKAL Ratih Dewanti; Yuhan (Yuhan); Sudiyono (Sudiyono)
Buletin Peternakan Vol 38, No 1 (2014): BULETIN PETERNAKAN VOL. 38 (1) FEBRUARI 2014
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v38i1.4607

Abstract

Pengaruh Penambahan Klobat Jagung Segar dalam Pakan terhadap Performa Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Anindita Dwi Utami; Ratih Dewanti; Sudiyono (Sudiyono)
Buletin Peternakan Vol 38, No 2 (2014): BULETIN PETERNAKAN VOL. 38 (2) JUNI 2014
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v38i2.5011

Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN KLOBOT JAGUNG SEGAR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA PRODUKSI KARKAS KELINCI PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE JANTAN Risang Pramudyo Wardhana; Fernandy Dwi Satrya; Sudiyono (Sudiyono); Ratih Dewanti
Buletin Peternakan Vol 38, No 3 (2014): BULETIN PETERNAKAN VOL. 38 (3) OKTOBER 2014
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v38i3.5250

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan klobot jagung sebagai pengganti sebagian kangkung dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik serta produksi karkas kelinci Peranakan New Zealand White jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2013 di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR) Surakarta. Penelitian ini menggunakan 16 ekor kelinci New Zealand White jantan berumur ±2 bulan dengan bobot badan awal 1301,69±155,01 g. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola searah dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum basal disusun dari dedak halus, BR1 dan kangkung (Ipomoea aquatica). Keempat level perlakuan pakan tersebut adalah dedak halus 55% + BR1 25% + kangkung 20% + klobot jagung 0% (P0); dedak halus 55% + BR1 25% + kangkung 17,5% + klobot jagung 2,5% (P1); dedak halus 55% + BR1 25% + kangkung 15% + klobot jagung 5% (P2) dan dedak halus 55% + BR1 25% + kangkung 12,5% + klobot jagung 7,5% (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan klobot jagung sampai level 7,5% dari total ransum tidak berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik serta karkas kelinci Peranakan New Zealand White jantan.(Kata kunci: Kelinci, Klobot jagung, Kecernaan bahan kering, Kecernaan bahan organik, Karkas)
PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS KECAP DALAM PAKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN, KONVERSI PAKAN, RASIO EFISIENSI PROTEIN, DAN PRODUKSI KARKAS ITIK LOKAL JANTAN UMUR DELAPAN MINGGU Rengga Murvie Herdiana; Yugi Marshal; Ratih Dewanti; Sudiyono (Sudiyono)
Buletin Peternakan Vol 38, No 3 (2014): BULETIN PETERNAKAN VOL. 38 (3) OKTOBER 2014
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v38i3.5251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas kecap yang direndam dalam larutan asam asetat dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, rasio efisiensi protein (REP), bobot potong, dan bobot karkas itik lokal jantan umur delapan minggu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni–Agustus 2013. Pakan yang digunakan mengandung energi termetabolis 2800 kcal/kg dan protein kasar 18%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah dengan 4 perlakuan pakan, 5 ulangan, dan 5 ekor itik per perlakuan. Pakan perlakuan meliputi: pakan basal tanpa suplementasi ampas kecap (pakan kontrol), pakan basal dengan suplementasi ampas kecap 5%, pakan basal dengan suplementasi ampas kecap 10%, dan pakan basal dengan suplementasi ampas kecap 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas kecap dalam pakan hingga 15% tidak berpengaruh terhadap PBBH, konversi pakan, rasio efisiensi protein, bobot potong, dan bobot karkas itik jantan umur 8 minggu. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ampas kecap dalam pakan sampai level 15% belum mampu meningkatkan performa dan produksi karkas itik lokal jantan.(Kata kunci: Ampas kecap, Itik lokal, Performa pertumbuhan)
MANFAAT PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val) DAN TEPUNG JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KUALITAS BAKSO ITIK AFKIR DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA Indah Nur Lestarini; Novitasari Anggarawati; Adi Magna Patriadi Nuhriawangsa; Ratih Dewanti
Buletin Peternakan Vol 39, No 1 (2015): BULETIN PETERNAKAN VOL. 39 (1) FEBRUARI 2015
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v39i1.6153

Abstract

The aim of the research was to determine the advantage of tumeric flour (Curcuma domestica Val) and ginger flour (Zingiber officinale) addition on quality of culled duck meatball in different storage times. The materials were thigh duck, tumeric flour and ginger flour. The design used in experiment was a Completely Randomized Design (CRD) with factorial pattern 4x3 as the first factor was concentration of turmeric flour (0; 0.5; 1.0; 1.5%) and ginger flour (0; 1; 2; 3%) and the second one was storage time (0; 8; 16 hours). The result of the research showed that storage time affected (P<0.05) pH, tenderness and waterholding capacity. Concentration of tumeric flour and ginger flour affected tenderness.There was no interaction between those two factors on pH, water-holding capacity, tenderness,and total proteolitic bacteria. Concentration of turmeric flour 0,5% and ginger flour 1% with storage time during 0 hours gave the best result, with a pH value 6.49, tenderness 0.31, water-holding capacity 22.27, and a total proteolytic bacteria , 3.57x104. In conclusion, the finest result founded at 0.5% of turmeric flour and 1% of ginger flouraddition in meatball before storage.(Keywords: Culled duck, Ginger flour, Meatball, Storage time, Tumeric flour)
PENGARUH PEMBERIAN JAGUNG KUNING FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI POLYUNSATURATED FATTY ACID (PUFA) DAN L-KARNITIN TERHADAP DAYA TETAS TELUR PUYUH Ayu Siswoyo Putri; Sudibya (Sudibya); Ratih Dewanti
Buletin Peternakan Vol 39, No 1 (2015): BULETIN PETERNAKAN VOL. 39 (1) FEBRUARI 2015
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v39i1.6157

Abstract

The aim of the research was to evaluate the effect of feeding fermented yellow corn with polyunsaturated fatty acid and L-Karnitin supplementation on the hatchability of quail (Coturnix-coturnix japonica) egg. A number of 160 female and 40 male quails of 70 days old were used as experimental animal. The present research was designed in oneway Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and four replication, each replication contains of eight female and two males quails. The dietary treatments were P0= basal diet, P1= P0 with 100% substitution at yellow corn by fermented yellow corn, P2= P1 + 10 ppm L-karnitin, P3= P2 + 4% tuna fish oil, P4= P2 + 4% lemuru fish oil. Suplementation of fish oil as polyunsaturated fatty acid source and L-karnitin in fermented yellow corn diet didn’t affect eggs fertility, hatchability, and hatching quality, however, it significantly (P<0.01) affected hatching weight. The best result achieved in treatment P1 because it content yellow corn fermentation which increased the weight of hatching. It can be concluded that feeding fermented yellow corn with supplementation of polyunsaturated fatty acid source and L-karnitin quail eggs, increase DOQ hatching weight of quail eggs.(Key words: Fermented yellow corn, Hatchability, L-karnitin, Polyunsaturated fatty acid, Quail)
INVESTIGASI INDEKS KERUSAKAN PADA STRUKTUR BAJA 4 TINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RIWAYAT WAKTU Ratih Dewanti
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO 2 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.691 KB)

Abstract

ABSTRAK Drift maupun drift antar lantai telah banyak digunakan sebagai kriteria untuk evaluasi kinerja struktur dibawah pengaruh gempa. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa komulatif siklik deformasi plastis lebih berpengaruh daripada drift yang digunakan untuk mendapatkan tingkat kerusakan struktur. Pada penulisan ini, pengukuran kinerja seismik struktur berdasarkan konsep energi dan indeks kerusakan disajikan. Indeks kerusakan Park- Ang digunakan untuk mengukur kinerja seismik struktur. Nilai Dpa sama dengan nol berarti tidak terjadi kerusakan, Dpa≥1 menandakan keruntuhan total atau kerusakan total, dan 0<Dpa<1 menunjukkan tingkat kerusakan. Metode analisis dilakukan pada empat lantai, tiga bentang pada bangunan rangka baja. Analisa riwayat waktu non-linier dinamis dilakukan pada 4 rekaman percepatan tanah, yang disesuaikan dengan desain respon spektrum gempa Padang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya pada bangunan sehingga dapat diperbaiki atau diruntuhkan. Hasilnya, kinerja seismik bangunan dari indeks kerusakan akan disajikan dalam tabel dan grafik. Kata kunci :, deformasi plastis, respon spektrum, indeks kerusakan Park-Ang