Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Genap Bulan Dengan Ukuran Plasenta Dan Berat Bayi Lahir Eunika Lusiana; Hertanto Wahyu Subagio; Besari Adi Pramono
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 4 No. 2 (2017): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.329 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v4i2.317

Abstract

Latar belakang: Status gizi ibu yang tercermin dari Lingkar Lengan Atas (LILA) sangat mempengaruhi status gizi bayi terutama Berat Bayi Lahir (BBL). Malnutrisi intrauterin mengakibatkan morbiditas dan mortalitas perinatal serta terjadinya penyakit degeneratif yang dikenal dengan Foetal Origin Adult Disease (FOAD). Plasenta merupakan organ untuk mencari riwayat malnutrisi intrauterin.Tujuan: Mencari hubungan LILA ibu hamil dengan ukuran plasenta (berat plasenta dan luas plasenta) dan BBL.Metode: Lima puluh subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diambil secara consecutive sampling, dari pasien yang melahirkan  selama bulan April – Mei 2016 di RS Dr. Kariadi, Puskesmas Halmahera, Puskesmas Ngresep dan RSIA Bunda. Data  meliputi LILA, berat plasenta, luas plasenta dan BBL. Untuk mempelajari hubungan antara variabel independen (LILA, berat plasenta dan luas plasenta) dengan variabel dependen (BBL) dilakukan analisis uji korelasi. Analisis regresi linier multiple digunakan untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel independen dengan dependen secara simultan.Hasil: Ada hubungan antara LILA dengan BBL (r = 0,762; p = 0,0001), berat plasenta (r = 0,673; p = 0,0001) dan luas plasenta (r = 0,636; p = 0,0001). Pada analisis multivariat ternyata LILA, berat plasenta dan luas plasenta secara berturut-turut berpengaruh terhadap BBL. Nilai r2 = 0,237, artinya pengaruh LILA, berat plasenta dan luas  plasenta terhadap BBL sebesar 23,7%.Simpulan: LILA berhubungan secara positif dengan BBL, berat plasenta dan luas plasenta.Kata kunci: LILA, BBL, berat plasenta, luas plasenta.
PERBANDINGAN INDEKS KOIL TALI PUSAT PADA KEHAMILAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN NORMOTENSI Prika Maulina Agaristi; Besari Adi Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.757 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15644

Abstract

Latar Belakang : Preeklampsia termasuk dalam tiga besar penyebab kematian ibu, menurut WHO juga Direktorat Kesehatan Ibu Indonesia dan Dinkes Kota Semarang. Pada preeklampsia terjadi plasentasi abnormal, yaitu tidak terjadinya invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Akibatnya, arteri spiralis relatif mengalami vasokonstriksi, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun. Insufisiensi aliran darah uteroplasenta akan mengakibatkan peningkatan resistensi vaskular. Terdapat hubungan yang signifikan antara laju aliran vena umbilikalis dengan indeks koil tali pusat. Indeks koil tali pusat dapat dijadikan sebagai salah satu indikator luaran perinatal buruk (berkaitan dengan preeklampsia, usia ekstrim, GDM, dan lain-lain).Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat dengan normotensi.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Data yang digunakan adalah data primer dari pengamatan makroskopis pada tali pusat berupa pengukuran panjang tali pusat dan penghitungan jumlah koil pada tali pusat. Sampel terdiri dari 30 subjek, 14 preeklampsia berat (kelompok kasus) dan 16 kehamilan kontrol (kelompok kontrol) di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Semarang. Analisis menggunakan uji Mann Whitney.Hasil : Pada uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan indeks koil tali pusat yang bermakna antara preeklampsia berat dan kehamilan normotensi (p=0,009). Indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat (0,3709 ± 0,21637 koil/cm) lebih rendah dibandingkan pada kehamilan normotensi (0,4034 ± 0,04118 koil/cm).Kesimpulan : Terdapat perbedaan indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat dan kehamilan normotensi.
KORELASI LUAS AREA WHARTON’S JELLY DENGAN LUARAN BERAT LAHIR BAYI PADA KEHAMILAN CUKUP BULAN Alem Pramudita Wibowo; Besari Adi Pramono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.17 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18534

Abstract

Latar Belakang   Berat lahir bayi merupakan salah satu indikator penting yang berkaitan dengan angka mortalitas dan morbiditas bayi. Berat  lahir bayi sangat bergantung dengan asupan nutrisi  dari tali pusat pada masa kehamilan. Wharton’s jelly adalah komponen penyusun terbesar dari tali pusat.Tujuan   Mengetahui korelasi luas area Wharton’s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan.Metode  Penelitian ini merupakan sebuah studi observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Sampel penelitian adalah tali pusat dari bayi dengan kehamilan tunggal dan memiliki usia kehamilan cukup bulan. Data diambil dengan cara purposive sampling kemudian pembacaan dan pengukuran luas area Wharton’s jelly dilakukan secara mikroskopis. Uji statistik menggunakan uji Pearson.Hasil   Dari 35 data dan sampel talipusat yang terkumpul, 29 data dan sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rerata luas area Wharton’s jelly pada kehamilan cukup  bulan dengan berat lahir normal adalah 56,077 ± 19,537 mm2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan secara statistik antara luas area Wharton’s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan (p=0,041).Kesimpulan   Terdapat korelasi antara luas area Wharton’s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan.
FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP DR. KARIADI Vina Eka Wulandari; Besari Adi Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v5i2.11626

Abstract

Tujuan : Mengetahui faktor risiko yang berpengaruh pada kasus persalinan di UGDMetode : Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data dari catatan medis. Subyek penelitian adalah pasien yang bersalin di UGD RSUP Dr, Kariadi 1 Agustus-31 Desember 2012. Pengambilan data dilakukan dengan consecutive sampling kemudian dilakukan analisis menggunakan uji chi square untuk variabel kategorikal.Hasil : Hasil analisis hubungan antara usia kehamilan ibu, tekanan darah, ukuran janin, ukuran panggul, terhadap kasus persalinan di UGD menggunakan uji chi square didapatkan hasil analisis statistika nilai p = < 0.05.Simpulan : Adanya hal-hal yang mempengaruhi kasus persalinan di UGD seperti usia kehamilan ibu, ukuran janin, ukuran panggul, dan tekanan darah. 
KARAKTERISTIK MOLA HIDATIDOSA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Arlitta Intan Kusuma; Besari Adi Pramono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.704 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18548

Abstract

Latar Belakang Angka kematian ibu diIndonesia masih tergolong tinggi, dengan penyebab paling tinggi adalah perdarahan. Mola hidatidosa dapat menjadi salah satu penyebabnya karena  keluhan utama mola hidatidosa adalah perdarahan pervaginam. x Tujuan Mencari angka kejadian dan karakteristik pasien mola hidatidosa di  RSUP Dr. Kariadi SemarangMetode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data diambil dari rekam medik pasien mola hidatidosa yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2011-2015.Analisis statistik dilakukan secara deskriptif dimana hasil penelitian disajikan tabel distibusi frekuensi untuk setiap karakteristiknya. Hasil Kejadian  mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Karakteristik pasien mola hidatidosa paling banyak pada usia ibu 20-35 tahun, usia kehamilan 9-16 minggu, kadar Hb ≥ 10 g/dl, paritas 0-1 kali, tingkat pendidikan SMA, dengan keluhan  perdarahan pervaginam, merupakan pasien rujukan, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.KesimpulanKejadian  mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Kejadian mola hidatidosa terbanyak adalah pada usia reproduksi yaitu 20-35 tahun.