Elida Soviana
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ASUPAN SERAT, BEBAN GLIKEMIK DAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Soviana, Elida; Maenasari, Dia
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8936

Abstract

Penatalaksanaan terapi pada diabetes melitus ditujukan untuk mengontrol kadar glukosa darah yang dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan tinggi serat dan beban glikemik rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara serat dan beban glikemik terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Jasmine 2 Surakarta. Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional dan teknik pengambilan subjek secara consecutive sampling sebanyak 40 orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data asupan serat dan karbohidrat diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) satu bulan terakhir dan pengumpulan data kadar glukosa darah puasa menggunakan metode spektrofotometri. Beban glikemik makanan didapatkan dari hasil analisis jumlah gram karbohidrat pada setiap makanan dikalikan dengan indeks glikemik makanan tersebut kemudian dibagi 100. Analisis data menggunakan software SPSS for windows versi 20 dan analisis data dengan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 100% subjek penelitian memiliki asupan serat yang rendah dengan rata-rata asupan serat sebesar 14,33?2,72 gram. Sebanyak 55% subjek penelitian memiliki beban glikemik yang tinggi dengan rata-rata sebesar 121,19?24,29 gram. Persentase subjek penelitian yang memiliki kadar glukosa darah puasa normal dan tinggi masing-masing sebanyak 50% dengan rata-rata kadar glukosa darah puasa sebesar 149,25?25 mg/dL. Hasil uji hubungan antara asupan serat dengan kadar glukosa darah puasa menunjukkan nilai p= 0,042, sedangkan beban glikemik dengan kadar glukosa darah puasa menunjukkan nilai p= 0,001. Terdapat hubungan antara asupan serat dan beban glikemik terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Jasmine 2 Surakarta.
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING BANYUANYAR Anggarianti, Aurulia Banuar; Rahmawaty, Setyaningrum; Soviana, Elida
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4589

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki manfaat sangat berguna, diantaranya dapat menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah serta memperkecil risiko serangan jantung pada lansia. Mengetahui hubungan pola konsumsi ikan (jenis, jumlah dan frekuensi) terhadap kadar kolesterol pada lansia di Posyandu Aisyiyah Cabang Solo Utara. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan melibatkan 42 lansia yang berusia 46-75 tahun, pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara Ranting Banyuanyar. Data pola konsumsi ikan yang terdiri dari jenis, jumlah dan frekuensi konsumsi ikan didapatkan dengan menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire dan kadar kolesterol darah lansia didapatkan dengan cara mengambil sampel darah kapiler menggunakan metode electrode-based biosensor. Duapuluh dua (64,7%) responden mengkonsumsi non oily fish, 23 (67,6%) responden memiliki jumlah konsumsi ikan kurang, 29 (85,3%) responden memiliki frekuensi konsumsi ikan baik dan 19 (55,9%) responden memiliki kadar kolesterol tinggi. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan jenis konsumsi ikan dengan kadar kolesterol yang memiliki nilai p = 1,00; jumlah konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol memiliki nilai p = 0,060 sedangkan untuk frekuensi konsumsi ikan memiliki nilai p =0,201. Konsumsi oily fish dapat menurunkan kadar kolesterol darah walaupun secara statistik tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Hidayati, Kartika Rohmah; Soviana, Elida; Mardiyati, Nur Lathifah
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4580

Abstract

Dismenore merupakan nyeri di bawah perut yang terjadi menjelang atau selama menstruasi. Di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami dismenore. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi dismenore, salah satunya yaitu asupan zat gizi. Beberapa asupan zat gizi yang berhubungan dengan dismenore yaitu kalsium dan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kalsium dan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data asupan kalsium dan zat besi menggunakan form food frequency semi kuantitatif, data kejadian dismenore menggunakan Universal Pain Assessment Tool. Jumlah responden sebanyak 67 yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji hubungan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki asupan kalsium (83.6%) dan asupan zat besi (71.6%) kategori kurang, sedangkan sebagian besar kejadian dismenore yang dialami termasuk dalam kategori nyeri sedang 1 (22.4%). Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.415. Terdapat pula hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.586. Terdapat hubungan antara asupan kalsium dan asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Semakin tinggi asupan kalsium dan zat besi, maka semakin rendah kejadian dismenore yang dirasakan.
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL (RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA Rahmawati, Nesti; Rahmawaty, Setyaningrum; Soviana, Elida
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4593

Abstract

Disamping faktor hormonal tingginya asupan lemak dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) diakui sebagai faktor pencetus peningkatan kadar LDL pada wanita menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan RLPP dengan kadar LDL pada wanita menopause. Penelitian ini termasuk studi crossectional yang melibatkan? 33 wanita menopause usia 45-65 tahun dengan teknik simple random sampling di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta. Asupan lemak dihitung dari rata-rata food recall 24 jam selama 3 hari dengan menggunakan Nutrisurvey. Rasio lingkar pinggang panggul diukur menggunakan metlin dan dilakukan sebanyak 2 kali. Kadar LDL diukur dengan pengambilan darah vena menggunakan metode Enzimatik. Tujuh belas (51,5%) responden memiliki asupan lemak tergolong tinggi, 26 (78,8%) responden memiliki RLPP tergolong tinggi (?0,85 cm) dan 15 (45,5%) responden memilik kadar LDL tergolong tinggi (?150 mg/dL). Hasil uji korelasi antara tingkat asupan lemak dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,261 sedangkan untuk rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,67. Baik asupan lemak maupun RLPP tidak berhubungan dengan kadar LDL pada wanita menopause di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA REMAJA YANG OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Hidayanti, Rahmadhani Nur; Soviana, Elida; Widyaningsih, Endang Nur
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4582

Abstract

Overweight merupakan ketidakseimbangan asupan zat gizi. Pola makan remaja saat ini mengarah ke pemilihan bahan makanan cepat saji yang tinggi kalori yang terdiri dari karbohidrat dan lemak. Makanan ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu terjadinya overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah remaja di SMK Batik 2 Surakarta kelas X dan XI yang berstatus gizi overweight dan non overweight dengan masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa. Pengambilan data dengan cara simple random sampling. Pengetahuan gizi diperoleh dengan cara pengisian kuesioner sedangkan kebugaran jasmani menggunakan Harvard Step test. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar baik kelompok overweight dan non overweight memiliki pengetahuan gizi kategori cukup yaitu 53%. Kebugaran jasmani pada remaja yang overweight? sebagian besar memiliki kebugaran jasmani yang kurang yaitu 73%, sedangkan kebugaran jasmani pada remaja yang non overweight sebagian besar memiliki kebugaran jasmani yang cukup yaitu 40%. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi pada remaja yang overweight dan non overweight dan terdapat perbedaan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight.
Pengaruh suplementasi β-carotene terhadap kadar glukosa darah dan kadar malondialdehida pada tikus sprague dawley yang diinduksi Streptozotocin Soviana, Elida; Rachmawati, Banundari; Widyastiti, Nyoman Suci
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.768 KB) | DOI: 10.14710/jgi.2.2.41-46

Abstract

Background : Hyperglycemia on diabetes mellitus can cause increasing of free radicals production. Free radicals caused lipid peroxidation reaction by forming malondialdehyde (MDA). β-carotene has antioxidant activity may inhibit the formation of ROS.Objective : To prove the effect of multilevel doses β-carotene 1 mg/kg BW, 20 mg/kg BW and 20 mg/kg BW on alternate days within 30 days orally supplementation on blood glucose level and MDA level on Sprague Dawley male rats induced by streptozotocin (STZ). Methods : Thirty rats were randomly divided into 5 groups: X1=Negative control/diabetic, X2 (STZ 40 mg/kg BW + BC 1 mg/kg BW), X3 (STZ 40 mg/kg BW + BC 10mg/kg BW), X4 (STZ 40 mg/kg BW + BC 20 mg/kg BW), X5 (technic control/non diabetic). β-Carotene supplementation was given by nasogastric tube on alternate days within thirty days. Blood glucose level was measured by GOD-PAP and MDA level by ELISA with TBARS methods. Data was analized using paired t-test, wilcoxon, one way anova and post hoc bonferroni. Results : there was a significant difference of blood glucose level (p = 0,0001) and MDA level (p = 0,0001) after suplementation β-carotene on alternate days within 30 days orally. β-carotene 10 mg/kg BW was the most effective and efficient dose to lowering blood glucose, while 20 mg/kg BW to lowering MDA level. Conclusion : The multilevel doses β-carotene (1 mg/kg BW, 10 mg/kg BW and 20 mg/kg BW) on alternate days within 30 days orally supplementation can decrease blood glucose and MDA level. β-carotene 10 mg/kg BW is the most effecetive and efficient to decrease blood glucose and β-carotene 20 mg/kg BW to decrease MDA level.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Kartika Rohmah Hidayati; Elida Soviana; Nur Lathifah Mardiyati
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v9i2.4580

Abstract

Dismenore merupakan nyeri di bawah perut yang terjadi menjelang atau selama menstruasi. Di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami dismenore. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi dismenore, salah satunya yaitu asupan zat gizi. Beberapa asupan zat gizi yang berhubungan dengan dismenore yaitu kalsium dan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kalsium dan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data asupan kalsium dan zat besi menggunakan form food frequency semi kuantitatif, data kejadian dismenore menggunakan Universal Pain Assessment Tool. Jumlah responden sebanyak 67 yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji hubungan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki asupan kalsium (83.6%) dan asupan zat besi (71.6%) kategori kurang, sedangkan sebagian besar kejadian dismenore yang dialami termasuk dalam kategori nyeri sedang 1 (22.4%). Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.415. Terdapat pula hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.586. Terdapat hubungan antara asupan kalsium dan asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Semakin tinggi asupan kalsium dan zat besi, maka semakin rendah kejadian dismenore yang dirasakan.
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL (RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA Nesti Rahmawati; Setyaningrum Rahmawaty; Elida Soviana
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v9i2.4593

Abstract

Disamping faktor hormonal tingginya asupan lemak dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) diakui sebagai faktor pencetus peningkatan kadar LDL pada wanita menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan RLPP dengan kadar LDL pada wanita menopause. Penelitian ini termasuk studi crossectional yang melibatkan  33 wanita menopause usia 45-65 tahun dengan teknik simple random sampling di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta. Asupan lemak dihitung dari rata-rata food recall 24 jam selama 3 hari dengan menggunakan Nutrisurvey. Rasio lingkar pinggang panggul diukur menggunakan metlin dan dilakukan sebanyak 2 kali. Kadar LDL diukur dengan pengambilan darah vena menggunakan metode Enzimatik. Tujuh belas (51,5%) responden memiliki asupan lemak tergolong tinggi, 26 (78,8%) responden memiliki RLPP tergolong tinggi (≥0,85 cm) dan 15 (45,5%) responden memilik kadar LDL tergolong tinggi (≥150 mg/dL). Hasil uji korelasi antara tingkat asupan lemak dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,261 sedangkan untuk rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,67. Baik asupan lemak maupun RLPP tidak berhubungan dengan kadar LDL pada wanita menopause di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA REMAJA YANG OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Rahmadhani Nur Hidayanti; Elida Soviana; Endang Nur Widyaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v9i2.4582

Abstract

Overweight merupakan ketidakseimbangan asupan zat gizi. Pola makan remaja saat ini mengarah ke pemilihan bahan makanan cepat saji yang tinggi kalori yang terdiri dari karbohidrat dan lemak. Makanan ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu terjadinya overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah remaja di SMK Batik 2 Surakarta kelas X dan XI yang berstatus gizi overweight dan non overweight dengan masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa. Pengambilan data dengan cara simple random sampling. Pengetahuan gizi diperoleh dengan cara pengisian kuesioner sedangkan kebugaran jasmani menggunakan Harvard Step test. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar baik kelompok overweight dan non overweight memiliki pengetahuan gizi kategori cukup yaitu 53%. Kebugaran jasmani pada remaja yang overweight  sebagian besar memiliki kebugaran jasmani yang kurang yaitu 73%, sedangkan kebugaran jasmani pada remaja yang non overweight sebagian besar memiliki kebugaran jasmani yang cukup yaitu 40%. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi pada remaja yang overweight dan non overweight dan terdapat perbedaan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight.
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING BANYUANYAR Aurulia Banuar Anggarianti; Setyaningrum Rahmawaty; Elida Soviana
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v9i2.4589

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki manfaat sangat berguna, diantaranya dapat menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah serta memperkecil risiko serangan jantung pada lansia. Mengetahui hubungan pola konsumsi ikan (jenis, jumlah dan frekuensi) terhadap kadar kolesterol pada lansia di Posyandu Aisyiyah Cabang Solo Utara. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan melibatkan 42 lansia yang berusia 46-75 tahun, pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara Ranting Banyuanyar. Data pola konsumsi ikan yang terdiri dari jenis, jumlah dan frekuensi konsumsi ikan didapatkan dengan menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire dan kadar kolesterol darah lansia didapatkan dengan cara mengambil sampel darah kapiler menggunakan metode electrode-based biosensor. Duapuluh dua (64,7%) responden mengkonsumsi non oily fish, 23 (67,6%) responden memiliki jumlah konsumsi ikan kurang, 29 (85,3%) responden memiliki frekuensi konsumsi ikan baik dan 19 (55,9%) responden memiliki kadar kolesterol tinggi. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan jenis konsumsi ikan dengan kadar kolesterol yang memiliki nilai p = 1,00; jumlah konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol memiliki nilai p = 0,060 sedangkan untuk frekuensi konsumsi ikan memiliki nilai p =0,201. Konsumsi oily fish dapat menurunkan kadar kolesterol darah walaupun secara statistik tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol.