Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK KOMPLEK 186Re-HIDROKSI ETILIDEN DIFOSFONAT (HEDP) SEBAGAI BONE PAIN PALLIATIVE AGENT Adang H G; Mutalib G; Sri Bagiawati; Evie S; Sri Aguawarini; Abitlin D
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.2.1695

Abstract

KARAKTERISTIK KOMPLEK 186Re-HIDROKSI ETILIDEN DIFOSFONAT (HEDP) SEBAGAI BONE PAIN PALLIATIVE AGENT. Rasa sakit pada tulang yang disebabkan oleh metastasis beberapa penyakit kanker seperti prostat, payudara, paru-paru dan ginjal dapat diobati dengan analgesik, hormon, chemotherapy, narkotika (morfin) dan radiofarmaka. Samarium-153 EDTMP merupakan radiofarmaka yang sampai saat ini secara luas digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat metastasis kanker ke tulang. Preparasi dan uji kualitas komplek 186Re-HEDP telah berhasil dilakukan. Hasil penentuan kemurnian dengan kromatografi kertas menunjukkan bahwa kompleks tersebut masih menghasilkan kemurnian radiokimia > 90 % sampai dengan hari ke 3 setelah penandaan. Kadar kompleks dalam darah mencapai puncaknya setelah 5 menit setelah penyuntikan dan menurun drastis pada 24 jam setelah penyuntikan. Sedangkan dalam urin 24 jam setelah penyuntikan diperoleh aktivitas sekitar 41 % yang diekskresikan dalam bentuk perenat bebas. Hasil biodistribusi dalam mencit normal menunjukkan penimbunan komplek pada tulang diperoleh dalam waktu antara 2 - 24 jam setelah penyuntikan. Hasil pengujian sterilitas dan pirogenitas menunjukkan sediaan tersebut steril dan bebas pirogen.
Profil Distribusi dan Klirens Pengkontras CT SCAN AuNP-PAMAM G4- NIMOTUZUMAB disimulasikan menggunakan Senyawa 198AuNP-PAMAM G4-NIMOTUZUMAB Adang H G; Anung Pujiyanto; Abdul Mutalib; Rista A S; Indrarini L; Rien L; Iyus M Y; Herlan S; Sutriyo C
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 18, No 01 (2016)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.035 KB) | DOI: 10.14203/jkti.v18i01.38

Abstract

Riset nanopartikel emas sebagai senyawa pengkontras CT-Scan telahdimulai sejak 3 tahun lalu di Indonesia. Riset interaksi antibodi monoklonal,khususnya nimotuzumab, dengan reseptor EGFR/HER1 dimulai sejak lima tahun lalu dan telah dimanfaatkan untuk penyiapan senyawa pengkontras MRI (Magnetic Resonance Imaging) spesifik target melalui pelabelan konjugat dendrimer-nimotuzumab dengan radionuklida. Sintesis senyawa AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab untuk diagnosis dan terapi pada kanker paru-paru telah berhasil dilakukan di PTRR dan hasil karakterisasinya dengan menggunakan beberapa metode seperti KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), SDS (Sodium Dodecyl Sulphate) page elektroforesa dan TEM (Transmission Electron Microscopy) menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah sebagai AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab. Pada penelitian ini telah dilakukan uji pre klinis dari senyawa pengkontras AuNPPAMAM G4-nimotuzumab meliputi uji distribusi dan klirens dengan disimulasikan menggunakan senyawa radioaktiv 198AuNP-PAMAM G4- nimotuzumab. Hasil uji distribusi senyawa 198AuNP-PAMAM G4- nimotuzumab menunjukkan penimbunan pada beberapa organ seperti ginjal, hati dan limpa, sedangkan dari hasil uji klirens diperoleh waktu paruh biologis senyawa tersebut adalah 11.77 hari. Hasil pemeriksaan terhadap urin dengan menggunakan kolom PD-10 (Sephadex G25) menunjukkan bahwa ~ 85 % yang dikeluarkan lewat urin masih berbentuk AuNP-PAMAM G4- Nimotuzumab. Hasil pencitraan dengan alat autoradiography menunjukkan bahwa sampai dengan 48 jam setelah penyuntikan, akumulasi radioaktivitas yang terdeteksi masih terdapat pada hati.Â