Liliasari .
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE KOLABORASI DENGAN CONTOH TUGAS DAN BELAJAR INDIVIDUAL DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KIMIA Fahyuddin .; Liliasari .; Jozua Sabandar; Muhamad A. Martoprawiro
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2015, TH. XXXIV, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.157 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.4174

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berdasarkan pada teori belajar konstruktivis secara individual dan sosial. Tujuan utama penelitian adalah menyelidiki efektifitas metode kolaboratif dan belajar individual secara tradisional dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah kimia secara matematis. Perbandingan kedua metode belajar menggunakan desain quasi eksperimen. Subjek penelitian terdiri atas 60 mahasiswa kimia yang sedang memprogramkan mata kuliah matematika kimia. Hasil analisis data mengindikasikan bahwa efektifitas kedua metode belajar dipengaruhi oleh jenis materi kimia yang dipelajari dan konsep matematika yang relevan. Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang belajar individual lebih baik dibandingkan dengan belajar kolaboratif pada materi kinetika yang menggunakan konsep kalkulus. Akan tetapi, kedua lingkungan belajar memberikan pengaruh yang sama pada kemampuan pemecahan masalah kimia menggunakan konsep dasar matematika seperti logaritma dan aljabar. Selain pendekatan belajar, kemampuan mahasiswa kimia dalam pemecahan masalah dipengaruhi oleh sejumlah faktor meliputi: faktor kognitif dan pengalaman belajar. Temuan penelitian ini dapat memberikan konstribusi pada pemilihan strategi belajar dengan mempertimbangan sejumlah faktor yang berpengaruh. Kata Kunci: pendidikan kimia, mahasiswa, belajar kolaboratif dan individual, pemecahan masalah, materi matematika A COMPARISON OF THE COLLABORATION METHOD USING THE TASK SAMPLE AND INDIVIDUAL LEARNING IN THE DEVELOPMENT OF CHEMISTRY PROBLEM SOLVING SKILLS Abstract: This study was based on the individual and social constuctivist learning theory. This study was aimed to examine the effectiveness of the collaborative learning and traditional individual learning to improve the students’ problem solving skills. This study used the quasi-experimental design. The subjects were 60 Chemistry students enrolling the Chemistry Mathematics course. The findings showed that the effectiveness of both methods was influenced by the type of the chemistry materials being studied and relevant mathematical concepts. The problem solving skills of the students learning individually was better than those of the students learning collaboratively in the kinetics concept using the calculus concept. However, both learning settings gave the same influence on the chemistry problem solving skills using the basic mathematics concepts such as logarithma and algebra. In addition to the learning approach, the students’ problem solving skills were also influenced by several factors including: cognitive and learning experience factors, These findings can give contribution to the choice of learning strategies by taking into account of the influential factors. Keywords: chemistry education; undergraduate students; collaborative and individual learning; problem solving, mathematics content
KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MODEL MENTAL KIMIA SEKOLAH MAHASISWA CALON GURU Wiji .; Liliasari .; Wahyu Sopandi; Muhammad A. K. Martoprawiro
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.1871

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apakah ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berpikir logis mahasiswa calon guru dan model mental kimia sekolah berdasarkan pada tingkat nilai mereka. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir logis berkorelasi dengan model mental kimia sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-section yang meliputi 124 mahasiswa calon guru kimia yang sedang mengikuti kuliah di program studi Pendidikan Kimia di sebuah LPTK di Bandung. Data dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir logis dan tes diagnostik model mental kimia sekolah. Tes kemampuan berpikir logis meliputi lima skala: penalaran proporsional, variabel kontrol, penalaran kombinasi, penalaran probabilistik, dan penalaran korelasional. Tes diagnostik model mental kimia sekolah mencakup lima masalah: stoichiometry, thermochemistry, chemical equilibrium, tingkat reaksi, dan asam-basa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat nilai mahasiswa, terdapat perbedaan yang signifikan pada rerarta model mental kimia sekolah, tetapi tidak pada rerata kemampuan berpikir logis. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir logis para guru kimia berkorelasi dengan model mental kimia sekolah. Kata Kunci: kemampuan berpikir logis, model mental kimia sekolah, metode cross-section, mahasiswa calon guru kimia