Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

pemilihan metode desain pondasi tiang dengan sistem pakar noviarti, rara dwi; Sriwulandari, Wulan
Jurnal Teknik Sipil Vol 25, No 3 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi adalah bagian yang penting dari sistem rekayasa konstruksi yang bertumpu pada tanah. Perencanaan pondasi membutuhkan seorang ahli dalam perhitungannya. Banyak metode yang dapat digunakan dalam perencanaan pondasi khususnya daya dukung dan penurunan. Namun metode yang paling sesuai harus berdasarkan judgement dari seorang ahli. Penulisan ini bertujuan untuk membantu perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dengan strong foundation application (SFA). SFA merupakan suatu sistem pakar yang dibuat berdasarkan knowledge base dari berbagai sumber. Perhitungan yang dilakukan pada SFA telah dibandingkan dengan hasil uji pembebanan dari lima proyek di Indonesia, yaitu Apartement Monroe, Puri City Mall dan Apartement, Ciputra World II, Arjuna Residence dan Senopati Penthouses. Dari kelima proyek didapat bahwa daya dukung yang dihitung menggunakan data laboratorium metode Tomlinson lebih mendekati nilai uji tiang daripada metode Gamma, untuk data SPT metode Luciano memberikan nilai yang lebih mendekati hasil uji pembebanan dan metode Mayerhoff memberikan nilai yang lebih optimis, dan perhitungan dengan data sondir metode Vesic dan Tomlinson memberikan nilai daya dukung ujung yang sama, namun daya dukung selimut Vesic lebih besar dari Tomlinson.
ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI KELAS TANAH, N-SPT, DAN KOHESI TAK TERDRAINASE Setiadi, Ridwan; Wulandari, Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2019.26.3.7

Abstract

Jaringan syaraf tiruan (JST) adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk memprediksi sesuatu yang terlalu sulit untuk dimodelkan atau terlalu rumit diprogram melalui algoritma komputer biasa. Pada dasarnya, JST dibangun lalu dilatih untuk mengenali pola data pelatihan yang terdiri dari input dan target. Idealnya, JST yang sukses memiliki nilai kuadrat eror rata-rata atau mean squared-error (MSE) yang kecil dan jumlah data pelatihan yang berhasil dikenali besar. Ada tiga JST yang dibuat dalam penelitian ini, yaitu JST klasifikasi tanah, JST prediksi N-SPT, dan JST prediksi kohesi tak terdrainase. JST klasifikasi tanah memiliki MSE pelatihan senilai 0,0351 dan mampu mengenali 56 dari total 57 atau 98,2% data pelatihan sementara MSE pengujiannya senilai 0,6534 dan mampu mengenali 6 dari 10 atau 60% data pengujian. JST prediksi N-SPT memiliki MSE pelatihan senilai 0,368 dan mampu mengenali 29 dari 37 atau 78,38% data pelatihan sementara MSE pengujiannya senilai 1,4697 dan mampu mengenali 6 dari 10 atau 60% data pengujian. JST prediksi kohesi tak terdrainase memiliki MSE pelatihan senilai 0,0059 dan mampu mengenali 27 dari 28 atau 96,43% data pelatihan sementara MSE pengujiannya seniai 0,0225 dan mampu mengenali 9 dari 10 atau 90% data pengujian.
Pengaruh Geotekstil Terhadap Stabilitas Timbunan Jalan Helmi Januar Hamzah; Sri Wulandari
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v1i1.2484

Abstract

Infrastructure development, especially roads are closely related to geotechnical activities. The difference of contours at construction site forces embankment and excavation work. Embankment is an interesting thing to study more deeply because embankments have characteristics such as slopes that have safety factor and must be handled specifically. Geotextiles as an alternative to handling embankment stability are populary used for embankment construction. Many types of geotextile need to calculate and analyze in determining the type of geotextile that are suitable to the characteristics of the subgrade and embankment construction. Embankment stability analysis in this study was calculated using PLAXIS version 8.2 software and Mohr-Coulomb method as basic for calculation. Base on the result of this studie, use of geotextiles, whether woven, non-woven or geogrid, can increase the safety factor and accelerate consolidation time. There will be secondary consolidation consequence of the plastic adjustment of soil grains and geotextiles. The ideal of stress percentage for geotextile to be suitable for use is 56.957% - 37.194%. 
PENGARUH FRAKSI TANAH DAN MINERAL TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR Anastasia Maya Widya Ekaputri; Sri Wulandari; Ellysa Ellysa
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 3 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.622 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i3.5391

Abstract

Salah satu sifat kekuatan tanah yang berkaitan dengan konstruksi jalan adalah nilai kekuatan CBR (California Bearing Ratio). Nilai CBR pada tanah lempung dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah gradasi butiran tanah, sifat fisis tanah, kepadatan tanah, kadar air dan kandungan mineral yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini berfokus tentang pengaruh fraksi tanah dan kandungan mineral pada tanah lempung terhadap daya dukung tanah yang dinyatakan dengan nilai CBR. Sampel yang digunakan adalah sampel tanah lempung yang diambil dari tiga lokasi berbeda yaitu Cikalong, Ciluer dan Nambo. Sampel-sampel ini diuji untuk menentukan sifat fisik, sifat mekanik dan kandungan mineralnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui karaketristik mineralogi lempung. Penentuan fraksi tanah ditentukan dengan metode pengujian analisa gradasi butiran tanah. Berdasarkan hasil pengujian gradasi butiran, terlihat pengaruh antara persentase pasir dengan nilai CBR pada tiap sampel tanah lempung. Nilai CBR mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyak kandungan pasir pada sampel tanah lempung. Hasil pengujian difraksi sinar-x menunjukkan kandungan mineral yang dominan pada tiap sampel yaitu Kaolinite, Nackrite, Quartz, dan Halloysite. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar-x, dapat disimpulkan bahwa tanah dengan kandungan mineral quartz (SiO2) besar cenderung memiliki nilai CBR yang semakin besar dan berkurang dengan bertambahnya kandungan kaolinite.
pemilihan metode desain pondasi tiang dengan sistem pakar rara dwi noviarti; Wulan Sriwulandari
Jurnal Teknik Sipil Vol 25 No 3 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2018.25.3.10

Abstract

AbstrakPondasi adalah bagian yang penting dari sistem rekayasa konstruksi yang bertumpu pada tanah. Perencanaan pondasi membutuhkan seorang ahli dalam perhitungannya. Banyak metode yang dapat digunakan dalam perencanaan pondasi khususnya daya dukung dan penurunan. Namun metode yang paling sesuai harus berdasarkan judgement dari seorang ahli. Penulisan ini bertujuan untuk membantu perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dengan strong foundation application (SFA). SFA merupakan suatu sistem pakar yang dibuat berdasarkan knowledge base dari berbagai sumber. Perhitungan yang dilakukan pada SFA telah dibandingkan dengan hasil uji pembebanan dari lima proyek di Indonesia, yaitu Apartement MO, PYRC Mall, CPRW, ARJE dan SPET. Dari kelima proyek didapat bahwa daya dukung yang dihitung menggunakan data laboratorium metode Tomlinson lebih mendekati nilai uji tiang daripada metode Gamma; data SPT metode Luciano memberikan nilai yang lebih mendekati hasil uji pembebanan; metode Mayerhoff memberikan nilai yang lebih optimis; perhitungan dengan data sondir metode Vesic dan Tomlinson memberikan nilai daya dukung ujung yang sama; namun daya dukung selimut Vesic lebih besar dari Tomlinson.AbstractFoundation is one important elements of construction engineering which rests on soil. Foundation design requires an expert on the calculation process. Many methods can be used to design foundation particularly to calculate bearing capacity and settlement. However, chosing the suitable method should be based on an expert judgement. The purpose of this paper is to provide help on bearing capacity and settlement calculation, with strong foundation application (SFA). SFA is an expert system based on knowledge obtained from many sources. The calculation by SFA has been carried out and compared with the loading test taken from the five project in Indonesia, namely MRO Apartement, PYRC mall, CPRW, ARJE, and SPET. From the 5 projects, it is known that the end bearing capacity, calculated by Tomlinson method, is closer to the test value compared to Gamma Method. For SPT data, Luciano method gives value closer to the loading test. Meyerhoff method give a more optimistic value and the calculation by using sondir data, based on Vesic and Tomlinson Method, gives the same end-bearing capacity, even tough the vesic method give higher side friction capacity compared to Tomlinson method.
Analisis Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Prediksi Kelas Tanah, N-SPT, dan Kohesi Tak Terdrainase Ridwan Setiadi; Sri Wulandari
Jurnal Teknik Sipil Vol 26 No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2019.26.3.7

Abstract

AbstrakJaringan syaraf tiruan (JST) adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk memprediksi sesuatu yang terlalu sulit untuk dimodelkan atau terlalu rumit diprogram melalui algoritma komputer biasa. Pada dasarnya, JST dibangun lalu dilatih untuk mengenali pola data pelatihan yang terdiri dari input dan target. Idealnya, JST yang sukses memiliki nilai kuadrat eror rata-rata atau mean squared-error (MSE) yang kecil dan jumlah data pelatihan yang berhasil dikenali besar. Ada tiga JST yang dibuat dalam penelitian ini, yaitu JST klasifikasi tanah, JST prediksi N-SPT, dan JST prediksi kohesi tak terdrainase. JST klasifikasi tanah memiliki MSE pelatihan senilai 0,0351 dan mampu mengenali 56 dari total 57 atau 98,2% data pelatihan sementara MSE pengujiannya senilai 0,6534 dan mampu mengenali 6 dari 10 atau 60% data pengujian. JST prediksi N-SPT memiliki MSE pelatihan senilai 0,368 dan mampu mengenali 29 dari 37 atau 78,38% data pelatihan sementara MSE pengujiannya senilai 1,4697 dan mampu mengenali 6 dari 10 atau 60% data pengujian. JST prediksi kohesi tak terdrainase memiliki MSE pelatihan senilai 0,0059 dan mampu mengenali 27 dari 28 atau 96,43% data pelatihan sementara MSE pengujiannya seniai 0,0225 dan mampu mengenali 9 dari 10 atau 90% data pengujian.Abstract Artificial Neural Network (ANN) is a tool which can be used to predict something too complicated to be modeled or to be programmed by using ordinary computer algorithm. Basically, ANN is built then trained to recognize pattern of training data consisting of inputs and targets. Ideally, a successful ANN has low mean squared-error (MSE) and high amount of recognizable training data. There are three ANN built, they are: classifying-soil-class ANN, predicting-N-SPT ANN, and predicting-undrained-cohession ANN. MSE from training session of classifying-soilclass ANN is 0.0351 and it can recognize 56 of 57 or 98.2% training data while MSE from testing session is 0.6534 and it can recognize 6 of 10 or 60% testing data. MSE from training session of predicting-N-SPT ANN is 0.368 and it can recognize 29 of 37 or 78.38% training data while MSE from testing session is 1.4697 and it can recognize 6 of 10 or 60% testing data. MSE from training session of predicting-undrained-cohession ANN is 0.0059 and it can recognize 27 of 28 or 96.43% training data while MSE from testing session is 0.0225 and it can recognize 9 of 10 or 90% testing data.
Efektivitas Akar Vetiver Terhadap Peningkatan Kohesi Tanah Lereng Sebagai Tinjauan Untuk Perkuatan Lereng Nurul Badriyah; Sri Wulandari
Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2020.27.2.3

Abstract

AbstractStrengthening slope by bio-engineering/ vegetative method is one of the effort to handle landslides on the slopes by utilizing plants. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of vetiver roots in increasing slope soil cohesion as a review of slope reinforcement. The study was conducted by modeling slope in a model with dimensions of 150 cm × 50 cm × 70 cm with a slope of 70° and 80° as well as soil property testing before and after retrofitting in the laboratory, both physical and mechanical. The mechanical test carried out is testing the shear strength directly on the sample before and after planting Vetiver at a depth of 0 "“ 30 cm and 30 "“ 60 cm. The soil classification obtained based on the results of physical soil testing is in the MH group (silt with high plasticity). Based on research was obtained that vetiver roots can increase the cohesion values at a depth of 0 "“ 30 cm at 358,037% and 218,182% at a depth of 30 "“ 60 cm against slope of 70°, whereas for slope of 80° increase the cohesion values at 251,928% at a depth of 0 "“ 30 cm and 220,514% at a depth of 30 "“ 60 cm.AbstrakPerkuatan lereng dengan metode bio-engineering/ vegetatif merupakan salah satu upaya penanganan longsor pada lereng dengan memanfaatkan tanaman. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas akar vetiver dalam peningkatan kohesi tanah lereng sebagai tinjauan dalam perkuatan lereng. Penelitian dilakukan dengan membuat pemodelan lereng dalam sebuah model berdimensi 150 cm × 50 cm × 70 cm dengan kemiringan lereng 70° dan 80° serta pengujian propertis tanah sebelum dan setelah perkuatan di laboratorium baik fisik maupun mekanis. Pengujian mekanis yang dilakukan adalah pengujian kuat geser langsung pada sampel sebelum dan setelah penanaman Vetiver di kedalaman 0 "“ 30 cm dan 30 "“ 60 cm. Klasifikasi tanah yang diperoleh berdasarkan hasil dari pengujian fisik tanah berada dalam kelompok MH (lanau dengan plastisitas tinggi). Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa akar vetiver mampu meningkatkan nilai kohesi pada kedalaman 0 "“ 30 cm sebesar 358,037% dan 218,182% pada kedalaman 30 "“ 60 cm terhadap lereng 70°, sedangkan untuk lereng 80° meningkatkan nilai kohesi sebesar 251,928% di kedalaman 0 "“ 30 cm dan 220,514% di kedalaman 30 "“ 60 cm.
Pengaruh Penambahan Garam dan Limbah Karbit pada Tanah Lempung terhadap Kepadatan Kering Maksimum dan CBR Laurentia Natasha Prisca; Sri Wulandari
Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2020.27.3.5

Abstract

Tanah lempung memiliki sifat plastisitas yang tinggi. Salah satu upaya peningkatan daya dukung tanah adalah dengan stabilisasi tanah menggunakan bahan stabilisasi. Penelitian ini melakukan uji pada tanah lempung yang distabilisasi dengan limbah karbit dan garam. Limbah karbit mengandung kapur yang dapat memicu reaksi pozzolan pada tanah lempung dan penambahan garam dapat mempercepat terjadinya reaksi pozzolan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan garam dan limbah karbit pada tanah lempung terhadap kepadatan kering maksimum dan CBR tanah. Sampel tanah diambil dari Desa Hambalang, Sentul. Terdapat dua variasi sampel tanah yang diuji dan dibandingkan terhadap tanah asli. Variasi 1 adalah tanah asli dicampur 2% garam dan 10% limbah karbit. Variasi 2 adalah tanah asli dicampur 2% garam dan 15% limbah karbit. Masing-masing sampel yang sudah dicampur bahan stabilisasi diperam selama 28 hari dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung. Peningkatan kekakuan optimum tanah terjadi pada tanah variasi 1, yaitu dengan nilai berat isi kering maksimum sebesar 1,427 g/cm3, sedangkan nilai berat isi kering maksimum pada sampel tanah asli dan tanah variasi 2 masing-masing sebesar 1,397 g/cm3 dan 1,386 g/cm3. Nilai CBR pada sampel tanah variasi 1 sebesar 8,772% meningkat 5,298% dari nilai CBR tanah asli (3,474%). 
STABILISASI TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN ABU BOILER KELAPA SAWIT DITINJAU DARI NILAI CBR LABORATORIUM Fenny Bernavida; Sri Wulandari
Rekayasa Sipil Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2021.015.01.2

Abstract

Palm oil boiler ash is the waste from the palm oil boiler combustion which contains a lot of silicates. In addition, palm oil boiler ash also contains inorganic cations such as potassium and sodium. Palm oil boiler ash is pozzolanic material, which is a non-binding material such as cement, but contains active Silica Oxide (SiO2) compounds which when reacted with free lime or calcium hydroxide (Ca (OH2)) and water will form materials such as cement, namely calcium Silica Hydrate. In this study, we will use palm oil boiler ash waste which has been stated to have good soil improvement results as a mixture of peat soil improvement in the hope of getting better improvement results from previous studies in terms of California Bearing Ratio values. The boiler ash to be used is a variation of the mixture of 0%, 5%, 10% and 15% to the weight of the soil sample and using 28 days treatment. The California Bearing Ratio value of the original peat soil is 0.247%, the percentage of 5% increases to 0.433%, at the percentage of 10% is 0.629% and at the percentage of 15% is 0,729%. 
PENGARUH MASA PEMERAMAN PADA TANAH YANG DISTABILISASI DENGAN SERAT BATANG PISANG DITINJAU DARI NILAI KUAT GESER DAN CBR Yemima Jean Darmanis Silalahi; Sri Wulandari
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2022.v21i1.5813

Abstract

Salah satu karakteristik yang sangat khas dari tanah lempung adalah sifat plastisitas yang tinggi dan daya dukungnya yang rendah, sehingga dibutuhkan upaya peningkatan daya dukung apabila tanah jenis ini akan digunakan sebagai dasar sebuah bangunan. Salah satu upaya peningkatan tersebut adalah stabilisasi tanah dengan menambahkan stabilizer. Penelitian ini menggunakan serat batang pisang sebagai stabilizer. Serat batang pisang dapat mempengaruhi gesekan internal tanah secara linier dengan berat jenis tanah yang meningkatkan kekuatan geser tanah yang juga membantu dalam menstabilkan struktur tanah dengan menyerap natrium dari tanah dan menghindari kerusakan struktur tanah. Selain itu, ketika kalium klorida diterapkan atau dicampur ke tanah, dapat menyebabkan peningkatan kekuatan geser dan batas-batas Atterberg. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masa pemeraman pada tanah yang distabilisasi dengan serat batang pisang, ditinjau dari nilai kuat geser dan nilai CBR. Sampel tanah diambil dari Desa Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menguji tanah asli, kemudian 2 variasi kadar serat batang pisang yaitu 0,5% dan 0,75%, yang kemudian masing-masingnya didiamkan dengan masa 3 masa pemeraman yang berbeda, yaitu 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan serat batang pisang sebagai bahan stabilisasi mampu mengurangi kadar air pada tanah lempung, serta menurunkan batas cair yang kemudian berbanding lurus pada menurunnya nilai indeks plastisitas. Nilai CBR meningkat hingga pemeraman 14 hari kemudian menurun pada pemeraman 28 hari, begitu pula dengan nilai kohesi dan sudut geser dalam. Dari hasil pengujian yang dijabarkan, serat batang pisang dapat digunakan menjadi bahan tambah stabilisasi tanah lempung.