Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA

PENGELOMPOKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS YANG SALAH DILAFALKAN OLEH PARA MAHASISWA DALAM SESI PERKENALAN DIRI Gunawan Tambunsaribu; Yules Orlando Sianipar
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 9 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v9i1.4003

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kosakata yang memiliki ciri bunyi yang sama yang dilafalkan salah oleh para mahasiswa dan menemukan faktor yang sangat dominan membuat para mahasiswa masih sulit melafalkan kelompok kosakata tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik purposive sampling dalam memilih partisipan. Partisipan yang dipilih adalah 40 orang mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Teknik Informatika. Para partisipan adalah mahasiswa yang sedang belajar mata kuliah Bahasa Inggris Bisnis 2 di semester genap 2020-2021. Dari hasil penelitian, penulis mengelompokkan kosakata yang dilafakan salah oleh para mahasiswa ke dalam 9 kelompok kosakata berdasarkan ciri bunyi yang sama yakni; 1) Kelompok kata dengan huruf ‘gh’, 2) Kelompok kata dengan huruf ‘sh’, 3) Kelompok kata dengan huruf ‘al’, 4) Kelompok kata dengan huruf yang tak ‘e’ berbunyi, 5) Kelompok kata dengan huruf ‘ir’ , 6) Kelompok kata dengan huruf ‘k’ tak berbunyi, 7) Kelompok kata dengan huruf ‘ph’, 8) Kelompok kata dengan huruf ‘c’ berbunyi /s/, dan 9) kelompok kata dengan huruf ‘g’ berbunyi /dʒ/. Faktor yang paling mempengaruhi mahasiswa menemukan kesullitan dalam melafalkan kosakata bahasa Inggris adalah faktor bahasa pertama mereka yaitu bahasa Indonesia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para siswa dalam melafalakn kosakata dengan lebih baik dan fasih. Hasil penelitian ini juga dapat berguna bagi para instruktur/guru bahasa Inggris sebagai bahan materi ajar khususnya pada mata kuliah speaking dan pelafalan. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh peneliti lainnya sehubungan dengan kajian pelafalan bahasa. Kata kunci: Pelafalan Bahasa Inggris, Kelompok Kosakata, Mahasiswa
The USE OF CODE SWITCHING AND CODE MESHING IN TODAY'S YOUTH SPEECH Yules Sianipar; Gunawan Tambunsaribu
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 9 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v9i1.4025

Abstract

Young people today tend to use informal language in communicating orally and in writing, in expressing themselves in front of their community or friends, but at the same time they will change their use of language into formal language when they interact with people whose position or position is above them, whether they realize it or not. The use of informal language in expressing themselves by young people is called "code-meshing", the change in the language used is called "code-switching". This research is qualitative research that uses "screenshot chat" of these students in their "WhatsApp" group and also in a private "chat" with researchers as research data, which later be classified as "code-switching" and also how they express themselves by using informal language which will later be classified as "code-meshing". The code-switching action taken is based on the understanding of the language that these students have, they understand not only Indonesian but also understand foreign languages ​​and their respective regional languages, not only the standard language they can use but also non-standard or non-standard languages. usually called 'slang' language they understand it. Code-meshing arises because of a sense of comfort in the way a speaker expresses it. This happens because they feel comfortable using words to express themselves that they still can't let go of.
Ketidakkonsistenan Beberapa Huruf Konsonan Dalam Bahasa Inggris Gunawan Tambunsaribu
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 9 No. 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v9i2.4372

Abstract

Banyak pembelajar pemula yang baru mengenal bahasa asing, sebagian besar bingung dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa asing tersebut dikarenakan perbedaan kosakata dan pengucapan kosakata bahasa asing tersebut berbeda dengan bahasa ibu atau bahasa nasional para pembelajar. Peneliti ini menggunakan merupakan penelitian pustaka (library research). Data penelitian ini diambil dari daftar kosakata yang salah diucapkan oleh mahasiswa pada saat sedang menjelaskan atau menyampaikan secara lisan tugas mata kuliah ‘Speaking’ di depan kelas. Penelitian ini mengungkapkan ketidak-konsistenan beberapa huruf hidup (consonant letter) dalam bahasa Inggris. Secara umum, perbedaan bunyi huruf konsonan dibagi menjadi dua, yaitu huruf konsonan bergema (voiced consonant sound) dan huruf konsonan tidak bergema (voiceless consonant sound). Dari data yang di dapatkan, penulis juga menemukan ketidakkonsistenan beberapa huruf konsonan termasuk gabungan dua huruf konsonan. Jenis huruf konsonan yang bunyinya tidak konsisten, yang ditemukan di dalam data penelitian ini, adalah huruf c, g, dan y, sedangkan gabungan dua huruf konsonan yang yang tidak konsisten bunyinya adalah huruf sh, ch, dan th. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi siapapun yang ingin mempelajari tentang bunyi bahasa Inggris khususnya bunyi huruf-huruf yang memiliki bunyi yang tidak menetap (inconsistent) khususnya ketidak-konsistenan bunyi dari huruf-huruf konsonan bahasa Inggris. Kata kunci: huruf konsonan, pelafalan bahasa Inggris, kosakata, ketidak-konsistenan bunyi
Kekurangan Aplikasi Grammarly dalam Mendeteksi Kesalahan pada Karya Tulis Mahasiswa Gunawan Tambunsaribu; Yusniaty Galingging
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 10 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v10i1.4838

Abstract

Kehadiran aplikasi aplikasi hasil kecerdasan buatan (artificial inteligence) di jaman sekarang tidak akan bisa kita hindari. Dalam keseharian kita saat ini, kecerdasan buatan sangat membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan kita. Penelitian ini membahas tentang jenis kekurangan yang dimiliki oleh aplikasi Grammarly sebagai mesin pemeriksa kesalahan tulisan dalam sebuah naskah. Penelitian ini juga memberikan informasi mengenai langkah-langkah atau solusi yang dilakukan manusia, sebagai penulis, untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh aplikasi Grammarly. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian kualitatif berupa kata, frasa, klausa dan kalimat dalam tulisan ilmiah mahasiswa di jurusan Sastra Inggris, Universitas Kristen Indonesia. Analisis data didapatkan oleh peneliti dari hasil observasi peneliti terhadap uji coba penggunaan aplikasi Grammarly. Peneliti melakukan teknik analisis konten. Dalam hal ini peneliti menjelaskan setiap jenis contoh kesalahan penulisan yang dideteksi oleh Grammarly serta penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam memperbaiki kesalahan tersebut. Dari penelitian ini dapat ditemukan bahwa ada beberapa kesalahan penulisan yang bisa dideteksi oleh aplikasi Grammarly yaitu: a. pengetikan huruf (typo); b. kekosongan tanda baca; c. pillihan kata tidak tepat; d. spasi tidak tepat atau berlebihan; e. kalimat bermakna tidak jelas atau ambigu; f. kalimat berstruktur tidak lengkap. Dari temuan ini, penulis menyimpulkan bahwa secanggih teknologi kecerdasan buatan manusia (artificial intelligence), manusia yang akan selalu melakukan penyempurnaan secara manual. Penulis berharap bahwa penelitian dengan topik pembahasan mesin pemeriksa kesalahan penulisan bisa dilanjutkan di kemudian hari oleh peneliti lainnya agar dapat memberikan perbandingan kualitas antara beberapa aplikasi sehingga memberikan banyak pilihan kepada penulis untuk memeriksa kesalahan dalamnaskah tulisannya. Kata kunci: aplikasi Grammarly, kesalahan penulisan, kecerdasan buatan
The Comparison of Metaphors Translation Strategies in Subtitling of the King’s Speech Film Gerson Sitanggang; Gunawan Tambunsaribu
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 10 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v10i2.5394

Abstract

This research aims to compare the use of translation strategies used between humans and YouTube’s automated machine translator. This study employed the descriptive qualitative method. The writers collected data using a note-taking strategy. Based on the research findings, there are sixteen data that use metaphors. Six data use “anthropomorphic metaphor”; five data use “dead metaphor”; four data use “concrete to abstract metaphors”; and one datum uses “live metaphor”. This research shows that only three out of seven metaphor translation strategies are employed by human translators and YouTube. They use translation strategies “reproducing the same image in the TL”, “replacing the image in the SL with a standard TL image”, and “deletion”. The human translator uses “reproducing the same image in the TL” ten times, “replacing the image in the SL with a standard TL image” five times, and “deletion” once. YouTube uses “reproducing the same image in the TL” thirteen times and “replacing the image in the SL with a standard TL image” three times. Keywords: translation, metaphor, translation strategy, subtitle.