Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Astronomy and Local Culture Dialectics; Kiai Ṣāliḥ Darat's Idea in the Integration of the Hijriyah Calender Mawahib, Muhamad Zainal; Rosyid, Maskur; Hidayat, Muhammad Syarif
Al-Ahkam Volume 29, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Faculty of Shariah and Law, State Islamic University (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.736 KB)

Abstract

This paper aims to trace the genealogy of the Kiai Ṣāliḥ Darat in the field of falak sciences and the approach he used in uniting the differences in the initial determination of Ramadan in Semarang. This study is important, considering Kiai Ṣāliḥ Darat is more an expert in the field of Sufism. On the other hand, Kiai Ṣāliḥ Darat was also positioned as an early generation Falak Indonesian expert (salaf). This paper includes a historical study that conducts critical analysis of data that has been isolated from various literatures. The results of the study showed that the expertise of Kiai Ṣāliḥ Darat in the field of falak knowledge was obtained when conducting scientific jouney for Semarang scholars to al-Haramayn scholars. Kiai Ṣāliḥ Darat initiated a deliberation to determine the beginning of the month of Ramadan. This discussion involved ulama, astronomer, habaib and umara in Kauman Mosque in Semarang. The idea of deliberation is aimed at eliminating differences in society in determining the beginning of fasting. The idea of the initial unification of Ramadlan through deliberation was the substance of the Dugderan Tradition in Semarang, Central Java
KONTRIBUSI AHMAD LUTFI FATHULLAH DALAM KAJIAN HADIS INDONESIA MELALUI APLIKASI PERPUSTAKAAN ISLAM DIGITAL Hidayat, Muhammad Syarif; Farizal Alam, Zulham Qudsi
RIWAYAH Vol 5, No 2 (2019): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v5i2.6145

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kontribusi Dr.Ahmad Lutfi Fathullah terhadap perkembangan kajian hadis diindonesia dengan fokus kepada kajian hadis yang beliau kembangkan dalam dunia digital, khususnya perpustakaan Islam digital. Sumber utama adalah karya Dr. Ahmad Lutfi Fathullah yang beliau buat dalam bentuk digital, yaitu perpustakaan Islam digital. Peneliti menggunakan teknik observasi dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini adalah Dr. Ahmad Lutfi Fathullah adalah tokoh yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan ilmu hadis diIndonesia. Karya-karya beliau yang unik, menarik dan berbeda dengan masa-masa sebelumnya menjadi daya tarik tersendiri di era digital sekarang ini. Itu karena Dr. Ahmad Lutfi Fathullah mengembangkan ilmu hadis dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk mempermudah orang lain mempelajari hadis yaitu dengan membuat aplikasi-aplikasi komputer dan juga smartphone.
PENGGUNAAN QRCODE SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ( STUDI KASUS : KOSPIN JASA JURNATAN SEMARANG) Hidayat, Muhammad Syarif; Mariana, Novita
Dinamika Informatika : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol 12 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.879 KB) | DOI: 10.35315/informatika.v12i2.8271

Abstract

Para pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan pada masa perkembangan teknologi informasi sangat tinggi diakrenakan harus bersaing dengan perusahaan lain. Penggunaan teknologi dapat digunakan dalam pelayanan salah satunya untuk proses pengolahan data agar tepat, cepat, dan akurat termasuk pengelolaan surat kuasa. Pembuatan surat kuasa bukan hanya diberlakukan diperusahaan besar saja tetapi juga dapat dilakukan dalam perusahaan yang bergerak di bisang jasa pelayanan simpan pinjam. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tersebut adalah Kospin Jasa Jurnatan Semarang. Kospin Jasa Jurnatan Semarang dalam hal ini mengalami kendala dalam pengelolaan surat kuasa yang masih belum optimal. Hal ini dikarenakan pengelolaan surat kuasa masih bersifat manual sehingga pengelolaannya tidak terkelola dengan baik, pengarsipan surat masih disimpan dalam map besar, hal ini bisa memakan waktu apabila mencari kembali surat kuasa ketika melakukan pelayanan. Selain itu surat kuasa yang tercetak bersifat statis sehingga tidak memberikan informasi waktu jatuh tempo dan dapat berkas dapat hilang kapan saja. Masalah pengelolaan surat kuasa yang belum optimal ini diharapkan bisa diatasi dengan sebuah sistem informasi pengelolaan surat kuasa yang memanfaatkan QR Code, agar pengelolaan surat dapat tertata dengan baik sehingga menjadi Sistem infomasi ini dibuat untuk memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan surat kuasa pada Kospin Jasa Jurnatan Semarang sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, dengan adanya sistem surat kuasa ini dapat melindungi anggota dari penyalahgunaan wewenang dalam bertransaksi di Kospin Jasa.
Astronomy and Local Culture Dialectics; Kiai Ṣāliḥ Darat's Idea in the Integration of the Hijriyah Calendar Mawahib, Muhamad Zainal; Rosyid, Maskur; Hidayat, Muhammad Syarif
Al-Ahkam Volume 29, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.736 KB)

Abstract

This paper aims to trace the genealogy of the Kiai Ṣāliḥ Darat in the field of falak sciences and the approach he used in uniting the differences in the initial determination of Ramadan in Semarang. This study is important, considering Kiai Ṣāliḥ Darat is more an expert in the field of Sufism. On the other hand, Kiai Ṣāliḥ Darat was also positioned as an early generation Falak Indonesian expert (salaf). This paper includes a historical study that conducts critical analysis of data that has been isolated from various literatures. The results of the study showed that the expertise of Kiai Ṣāliḥ Darat in the field of falak knowledge was obtained when conducting scientific jouney for Semarang scholars to al-Haramayn scholars. Kiai Ṣāliḥ Darat initiated a deliberation to determine the beginning of the month of Ramadan. This discussion involved ulama, astronomer, habaib and umara in Kauman Mosque in Semarang. The idea of deliberation is aimed at eliminating differences in society in determining the beginning of fasting. The idea of the initial unification of Ramadlan through deliberation was the substance of the Dugderan Tradition in Semarang, Central Java
Argumentasi Pembaruan Ushul Al-Fiqh: Problematika dan Tantangannya Hidayat, Muhammad Syarif
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 6, No 1 (2021): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.885 KB) | DOI: 10.21580/jish.v6i1.8175

Abstract

AbstrakPembaruan atas hukum Islam meliputi pembaruan atas Ushūl al-Fiqh dan Fiqh. Ushūl al-Fiqh khususnya sebagai metode pengabilan hukum Islam merupakan salah satu yang paling disorot. Seiring dengan perkembangan zaman, Ushūl al-Fiqh dituntut peranannya untuk selalu luwes dan tanggap dalam merespon problematika umat. Oleh karena itu, secara tidak langsung, pembaruan Ushūl al-Fiqh merupakan hal yang tidak bisa dielakkan. Namun demikian, usaha untuk melakukan pembaruan mendapat respon beragam dari berbagai kalangan. Ada yang pro juga ada yang kontra.  Tulisan ini adalah sebuah upaya untuk mendeskripsikan pembaruan yang terjadi dalam Ushūl al-Fiqh dengan menampilkan beberapa argumen dari para pemikir klasik maupun kontemporer. Tulisan ini merupakan studi kepustakaan dan dianalisis dengan metode deskriptif-analitik.Kata Kunci: Pembaruan, Ushūl al-Fiqh, Hukum Islam AbstractRenewal of Islamic law includes renewal of Ushūl al-Fiqh and Fiqh. Ushul al-Fiqh in particular as a method of imposing Islamic law is one of the most highlighted. Along with the times, Ushul al-Fiqh is required to have a role to always be flexible and responsive in responding to the problems of the people. Therefore, indirectly, the renewal of Ushūl al-Fiqh is inevitable. However, efforts to carry out reform have received mixed responses from various groups. There are pros and cons. This paper is an attempt to describe the reforms that have occurred in Ushūl al-Fiqh by presenting several arguments from classical and contemporary thinkers. This paper is a literature study and is analyzed using descriptive-analytic methods.Keywords: renewal, Ushūl al-Fiqh, Islamic Law