Nursamsi Sarengat, Nursamsi
BBKKP

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Plastik ramah lingkungan (photodegradasi) dari kopolimerisasi tempel LDPE/tapioka dengan maleat anhidrat Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2227.301 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v27i1.210

Abstract

abstrak
Pengaruh pemlastis nabati terhadap sifat elastomer termoplastik berbasis campuran karet alam/poli propilena Nurhajati, Dwi Wahini; Supraptiningsih, Supraptiningsih; Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.936 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v31i2.506

Abstract

Vegetable plasticizer is a plasticizer that is derived from renewable raw materials, that are used as an alternative to petroleum-based plasticizer. The purpose of this research was to compare the effect of the vegetable and  plasticizer with petroleum plasticizers on the mechanical properties of (Thermoplastic Elastomer) TPE. Vegetable plasticizer used in this study is a modified castor oil. Natural rubber/polypropylene (KA/PP) based TPE was made in an internal mixer at a temperature of 180ºC with a variousvarious ratio KA/PP ratio and type of plasticizer. In general, modified castor oil as a plasticizer has a more positive effect on the mechanical properties of TPE in various ratios of KA/PP, is mainly related to improvement of properties of tensile strength, elongation at break and flexing resistance 100 kcs. The best formula of TPE is a TPE that is composed of KA/PP 60/40 using modified castor oil. XRD results showed that TPE is dominated by amorphous phase.Keywords: castor oil, natural rubber, polypropylene, TPE.ABSTRAK  Pemlastis nabati merupakan pemlastis yang berasal dari bahan baku yang terbarukan yang digunakan sebagai alternatif untuk pemlastis berbasis minyak bumi. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pengaruh pemlastis nabati dengan pemlastis dari minyak bumi terhadap sifat mekanik elastomer termoplastik. Pemlastis nabati yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak jarak yang telah dimodifikasi. TPE berbasis campuran kompon karet alam (KA)/poli propilena (PP) dibuat di dalam internal mikser pada suhu 180°C dengan variasi perbandingan KA/PP dan jenis pemlastis. Secara umum minyak jarak termodifikasi sebagai pemlastis mempunyai pengaruh yang lebih positif terhadap sifat fisis TPE pada berbagai rasio KA/PP terutama terkait perbaikan sifat kuat tarik, perpanjangan putus dan ketahanan retak lentur. Formula TPE terbaik adalah TPE yang dikomposisi dari KA/PP pada rasio KA/PP 60/40 menggunakan pemlastis minyak jarak. Hasil XRD memperlihatkan bahwa TPE hasil penelitian didominasi fasa amorf. Kata kunci: karet alam, minyak jarak, poli propilena, TPE
Pemanfaatan limbah padat industri karet remah (crumb rubber) untuk pembuatan kompos Supraptiningsih, Supraptiningsih; Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.046 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v30i1.122

Abstract

The objective of the research was to create a compost formula for plant fertilizer. Composts containing 100, 90, 80, 70, 60, and 50 parts of crumb rubber industry solid waste and 10, 20, 30, 40, and 50 parts of bran were prepared. The mixing was done by adding 20 ml of molasses and 20 ml of EM4. Moisture content was maintained at 40-60%. The compost was mature in 40 days. The resulting compost was compared to SNI 2803:2010 Solid NPK Fertilizer and Regulation of the Minister of Agriculture No. 70/Permentan/SR-140/10/2011 on Organic Fertilizer. The best compost that met the requirements (except kalium) was the compost with 20 parts of bran, 80, 90, and 100 parts of solid waste. The physical properties of the compost were dark brown similar to the color of the soil, insoluble in water, C/N ratio of 20.74 to 25.44, temperature approximately equal to the ambient, and odorless. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah membuat formula kompos untuk pupuk tanaman. Variasi dalam pembuatan kompos yaitu jumlah limbah padat industri crumb rubber sebesar 100, 90, 80, 70, 60, dan 50 bagian, serta jumlah bekatul sebesar 10, 20, 30, 40, dan 50 bagian. Pencampuran dilakukan dengan penambahan tetes sebanyak 20 ml dan EM4 sebanyak 20 ml. Air ditambahkan sampai campuran mempunyai kelembaban 40-60%. Kompos matang pada hari ke-40. Hasil pupuk kompos dibandingkan dengan SNI 2803:2010 Pupuk NPK Padat serta Peraturan Menteri Pertanian No:70/Permentan/SR-140/10/2011 tentang Pupuk Organik. Kompos hasil penelitian terbaik dan memenuhi persyaratan (kecuali kalium) adalah kompos dengan formulasi bekatul 20 bagian dan limbah padat crumb rubber 80, 90, dan 100 bagian. Kompos tersebut memiliki sifat fisika antara lain berwarna coklat tua agak hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air, C/N rasio sebesar 20,74-25,44, suhu kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau.
Sifat fisika dan analisis gugus fungsi karet seal o-ring dari bahan termoplastik elastomer nitrile butadiene rubber (NBR) dan polyvinyl chloride (PVC) Yuniari, Arum; Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.765 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v29i1.215

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research was to determine the physical properties and functionalgroups on O-ring rubber seals made of thermoplastic elastomers blend NBR and PVC.Composition of the NBR / PVC were successively varied : 90/10; 85/15; 80/20; 75/25; 70/30 and65/35 phr. Mixing process between NBR/PVC with additive used a two roll mill within atemperature of 60º - 80 ºC, the vulcanization process used a hydraulic press at a temperature of170 oC and pressure of 150 kg/cm2. The physical properties were evaluated including tensilestrength, elongation at break, hardness, before and after aging, hardness after immersion inisooctane and swelling while analysis of functional groups was also carried out by method ofFourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR). The result of the best vulcanized wascharacterized by tensile strength 188.93 kg/cm2, the change of tensile strength after aging 2.50%,elongation at break of 400%, the change of elongation at break after aging was 12.5%, hardness75 shore A, the change of hardness after aging 0%, the change of hardness after immersion inisooctane 1.3%, swelling 0.8% and functional group of vulcanisate was indicated by new peak(OH) at wave band of 3468 cm-1. Those formula met the requirements of the technicalspecifications of ASTM D 2000 seal O-ring.Keywords: O-ring rubber seals, NBR, PVC, physical properties, functional groupABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisika dan gugus fungsi karet seal Oringyang dibuat dari bahan termoplastik elastomer campuran NBR dan PVC. KomposisiNBR/PVC divariasi berturut-turut 90/10; 85/15; 80/20; 75/25; 70/30 dan 65/35 phr.Pencampuran NBR/PVC dengan bahan tambahan (aditive) menggunakan two roll mill pada suhu60º-80ºC, proses vulkanisasi menggunakan hydraulic press pada suhu 170 ºC dan tekanan 150kg/cm2. Pengujian sifat fisika karet seal O-ring meliputi tegangan putus, perpanjangan putus,kekerasan sebelum dan sesudah aging, kekerasan setelah perendaman dalam isooktan, swellingdan dilakukan juga analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared Spectrophotometer(FTIR). Hasil uji vulkanisat terbaik sebagai berikut: tegangan putus 188,93 kg/cm2, perubahantegangan putus sesudah aging 2,50%, perpanjangan putus 400%, perubahan perpanjangan putussesudah aging 12,5%, kekerasan 75 shore A, perubahan kekerasan sesudah aging 0%, perubahankekerasan sesudah perendaman dalam isooktan 1,3%, swelling 0,8% dan muncul gugusfungsional baru OH pada bilangan gelombang 3468 cm-1. Karet seal O-ring tersebut memenuhipersyaratan ASTM D 2000 tentang spesifikasi teknis seal O-ring.Kata kunci: seal O-ring, NBR, PVC, sifat fisika, gugus fungsi
Pengaruh sulfur terhadap sifat fisika campuran pale crepe dan SBR untuk karet tahan panas Yuniari, Arum; Sarengat, Nursamsi; Lestari, Sri Brataningsih Puji
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.187 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v29i2.181

Abstract

ABSTRACTSulfur plays an important role in the rubber vulcanization process especially in the formation of crosslinks. Heat resistant rubber made from mixing pale crepe and SBR requires the right amount of sulfur as crosslinking agent. The purpose of the study was to determine the effect of the addition of sulfur on the changes in physical properties before and after aging. Heat resistant rubber was made with variation of pale crepe/SBR: 80/20; 70/30; 60/40; 50/50 phr and sulfur variation of 1; 1.5 phr. The results showed that sulfur was influential in the crosslinks formation. The addition of 1 phr sulfur gave higher physical properties of the vulcanized with 1.5 phr sulfur. The changes of physical properties after aging process of the vulcanized with sulfur 1 phr was lower than the vulcanized with sulfur 1.5 phr. Vulcanized pale crepe/SBR (70/30) with 1 phr sulfur could be applied as heat-resistant rubber products. Keywords: Pale crepe/SBR blends, sulfur, physical properties, heat resistant rubber ABSTRAKSulfur memegang peranan penting dalam proses vulkanisasi karet terutama dalam hal pembentukan ikatan silang. Karet tahan panas yang dibuat dari pencampuran pale crepe dan SBR membutuhkan sulfur dalam jumlah yang tepat sebagai crosslinking agent. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sulfur terhadap perubahan sifat fisika sebelum dan sesudah aging. Karet tahan panas dibuat dengan variasi pale crepe/SBR: 80/20; 70/30; 60/40; 50/50 phr dan variasi sulfur 1 dan 1,5 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulfur sangat berpengaruh terhadap pembentukan ikatan silang. Penambahan sulfur 1 phr memberikan sifat fisika lebih tinggi dari pada vulkanisat dengan sulfur 1,5 phr. Perubahan sifat fisika sesudah aging untuk vulkanisat dengan sulfur 1 phr lebih kecil dari vulkanisat dengan sulfur 1,5 phr. Vulkanisat pale crepe/SBR (70/30) dengan sulfur 1 phr dapat digunakan untuk produk karet tahan panas. Kata kunci: Pale crepe/SBR blends, sulfur, sifat fisika, karet tahan panas.
Penelitian pengaruh campuran carbon black dan china clay terhadap sifat tegangan putus dan kekerasan karet vulkanisat Supraptiningsih, Supraptiningsih; Sarengat, Nursamsi; Buchori, A.
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.68 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v14i26.298

Abstract

It has been done a research of the influence of mixed carbon black and hardness properties on the vulcanization of rubber. It has been made with additive of carbon black and china clay mixed, in total variation. The result is seen that total variation of carbon black and china clay not influence to tensile strength, but their interacton can do it. The hardness of vulcanization of rubber will be influence by total variation of carbon black china clay anad their interaction.  INTISARI             Telah dilakukan penelitian pengaruh campuran carbon black dan china clay terhadap sifat tegangan putus dan kekerasan kompon karet. Trelah dibuat kompon karet cetak vulkanisasi dengan memvariasikan jumlah campuran carbon black dan china clay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah china clay tidak mempengaruhi nilai tegangan putus, tetapi interaksinya dapat berpengaruh sangat nyata. Kekerasan kompon karet vulkanisasi sangat dipengartuhi oleh variasi jumlah carbon black dan china clay serta interaksinya.
Sifat filler kayu keruing terhadap vulkanisat karet Herminiwati, Herminiwati; Sarengat, Nursamsi; Darmadji, Purnama; Meidrianto, Widya
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2882.536 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v15i2.259

Abstract

The purpose of this research was to investigate the properties of keruing wood filler in their application on vulacanized  rubber of shoes soles. To know its suitability for rubber goods filler, the properties of keruing wood filler was investigated by comparing with carbon black N330. Keruing wood filler were made by carbonization process at temperature 450oC for one hour and activation process with NaCl 4% for twenty four hours, followed by pyrolisis at temperature 500oC for one hour. Filler were milled and sieved by 400 mesh siefter. The standard compound formula was prepared base on ASTM D 3192 with various filler level of keruing wood filler, carbon black N330 either separately formulated of combination. The research showed that using keruing wood filler in the amount of 30-70 phr could meet 75% the requirements of SNI. 12-0172-1987 : Canvas shoes for general purpose, where as carbon black N330 in the amount of 30-70 phr could meet 87,5% the requirements of SNI. 12-0172-1987. Combination of keruing  wood filler and carbon black showed that keruing wood filler could substitute 25-57 phr of carbon black.  INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat filler kayu keruing dalam aplikasinya pada vulkanisat karet sol sepatu. Untuk mengetahui kesesuaiannya sebagai filler barang karet, maka filler kayu keruing diteliti sifat-sifatnya dengan pembanding carbon black N330. Filler kayu keruing dibuat melalui proses karbonisasi pada suhu 450oC selama 1 jam dan proses aktivasi dengan NaCl 4% selama 24 jam diikuti dengan pirolisis pada suhu 500oC selama 1 jam. Filler digiling dan diayak dengan ayakan 400 mesh. Formula standar kompon dibuat berdasar ASTM D 3192 dalam berbagai variasi kadar filler kayu keruing dan carbon black N330 secara sendiri maupun kombinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan filler kayu keruing sebesar 30 sampai dengan 70 phr dapat memenuhi 75% persyaratan SNI.12-0172-1987 : Sepatu Kanvas untuk Umum, sedangkan penggunaan carbon black N330 sebesar 30 sampai dengan 70 phr dapat memenuhi 87,5% persyaratan SNI 12-0172-1987. Kombinasinya dengan carbon black menunjukkan bahwa filler kayu keruing dapat mensubstitusi carbon black antara 25 sampai dengan 57 phr. 
Penelitian tingkat kebisingan pada industri kulit Sarengat, Nursamsi; Winahyu, Kusumo Retno; Yuniari, Arum
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.275 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v11i21.391

Abstract

Tanning industry has tanned hide raw material to finish leather. In the activities concerned sum of machineries cause noisy research in the production room shown between 72-86 dBA range, that’s mean lower noisy level on several groups of tanning industries are still agree with regulation concerned (≥ 85 dBA). While several groups of tanning industries have higher noisy level compared by regulation concerned. It should be managed by perfect gas installation for reducing gas pollutant. The result of the noisy research on the ambient environmental’s tanning industries show between 41-46 dBA. It’s still agree with regulation concerned (≥ 70 dBA). INTISARI Industri penyamakan kulit merupakan kegiatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi kulit jadi. Didalam proses kegiatannya menggunakan sejumlah mesin yang menimbulkan kebisingan. Dari hasil penelitian kebisingan diperoleh data tingkat kebisingan di ruang proses produksi sebesar 72-86 dBA, hal ini dapat disimpulkan bahwa pada beberapa industri tingkat bising pada range yang relatif rendah dan masih memenuhi persyaratan yang ditentukan sebesar ≥ 85 dBA, sedangkan untuk beberapa industri yang lain tingkat bising sudah pada range yang tinggi, yaitu sudah melebihi nilai ambang batas, sehingga perlu diupayakan pengendaliannya agar tingkat bising dapat ditekan atau dikurangi sehingga memenuhi nilai ambang batas. Sedangkan hasil penelitian tingkat bising diluar pabrik industri penyamakan kulit, diperoleh data berkisar antara 41-46 dBA. Hasil ini masih memenuhi persyaratan baku mutu kebisingan untuk lingkungan sebesar ≥ 70 dBA.