Untung Prayudie, Untung
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Bahan dan Suhu Sintering pada Pembuatan Magnet Permanen Neodibium (NdFeB) Dengan Proses Metalurgi Serbuk A, Adid; ., Hermansyah; ., Hafid; Prayudie, Untung
Jurnal Riset Industri Vol 3, No 1 (2009):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1773.49 KB)

Abstract

elah dilakukan penelitian pembuatan magnet permanen dari bahan dasar ferit di tambah dengan neobidium (NdfeB) melalui proses metalurgi sebuk. Tujuanya dihasilkan produk yang mepunyai sifat daya magnet tinggi sesuai keperluan teknis. Caranya adalah melalui penambahan bahan serbuk Neobidium sebanyak 0%, 10%, 15%, 20%, 20%, 25% dan memfareasikan suhu sintering antara 1000 0c -1350 0c, Berdasarkan hasil pecobaan di ketahui bahwa  sampel A ; makin besar % NdFeB yang di tambahkan, Br dan Bhmax yang dihasilkanmakin turun, (2) komposisi yang paling optimal untuk menambahkan NdFeB ke dalam serbuk ferit adalah dalam komposisi 2 yaitu :10%,(3) karakteristik magnetmagnet terbaik yang dihasilkan adalah komposisi 2 sempe D pada suhu sintering 1300 0c dengan nilai 2.70 kg, Hc=0.985 kOe,Bhmax=0.53 MGOe dan densitas 8.47 g cm3.  Hasil penelitian di harapkan menjadi sumbangan pemikiran untuk mengatasi ketergantungsn produk magnet permanen yang selama ini masih di impor dan juga pembuatanya dapat di terapkan di industri menegah.
MODIFIKASI PERMUKAAN SERAT POLIESTER MENGGUNAKAN SISTEM PLASMA NON TERMAL TEKANAN ATMOSFER DENGAN METODE LUCUTAN KORONA OLEH IONISASI UDARA Prayudie, Untung; Novarini, Eva
Arena Tekstil Vol 30, No 1 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.572 KB)

Abstract

Sifat fisik dan fungsi kain poliester dapat ditingkatkan melalui modifikasi permukaan tekstil menggunakan teknologi plasma. Pada penelitian ini, modifikasi pada permukaan kain poliester diperoleh melalui perlakuan plasma lucutan korona pada tekanan atmosfer. Plasma lucutan korona dihasilkan melalui ionisasi udara normal menggunakan prototip mesin plasma non termal dengan konfigurasi elektroda titik dan bidang. Jarak antar elektroda adalah 25 mm. Fenomena plasma lucutan korona pada kain poliester menghasilkan efek etsa yang terbukti dapat memodifikasi permukaan kain poliester. Citra SEM menunjukkan kain poliester sesudah perlakuan plasma mengalami perubahan kekasaran permukaan yang terlihat dari banyaknya lepuhan, bukit, celah dan pori-pori di sepanjang permukaan serat. Efek etsa terbukti pula dari berkurangnya berat kain poliester setelah perlakuan plasma. Tingkat kekasaran permukaan dan persentase pengurangan berat kain poliester berbanding lurus dengan durasi perlakuan plasma. Fenomena plasma berpengaruh terhadap peningkatan sifat hidrofilik kain poliester. Hasil pengujian menunjukkan kecepatan pembasahan kain poliester meningkat signifikan (hingga 6 kali lipat) setelah perlakuan plasma. Peningkatan kecepatan pembasahan ini lebih disebabkan oleh efek etsa akibat perlakuan plasma yang menghasilkan perubahan porositas antar sumbu benang pada kain poliester.
STUDI PENGGUNAAN MESIN PENCELUPAN SISTEM JET TIPE SOFT FLOW UNTUK PENCELUPAN KAIN POLIESTER DAN KAIN RAYON Sana, Arif Wibi; Novarini, Eva; Prayudie, Untung; Marlina, Rini
Arena Tekstil Vol 30, No 1 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2637.135 KB)

Abstract

Studi ini dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum pencelupan kain poliester dan rayon pada mesin jet dyeing tipe soft flow. Untuk mengetahui kondisi optimum proses pencelupan poliester, dilakukan variasi kecepatan sirkulasi (rendah (42,84 m/menit), sedang (67,56 m/menit), dan tinggi (110,0 m/menit)), konstruksi kain (gramasi 65, 90 dan 175 g/m2) dan zat warna dispersi dengan berat molekul berbeda (BM 248.36, BM 519.93 dan BM 625.38). Proses pencelupan rayon dilakukan dengan variasi kecepatan sirkulasi (rendah (42,84 m/menit), sedang (67,56 m/menit), dan tinggi (110,0 m/menit). Hasil pencelupan diuji ketuaan warna (K/S), daya serap warna dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan kering dan basah, serta kekuatan tarik. Pada kain poliester, nilai K/S tertinggi didapatkan pada kain dengan gramasi rendah yang dicelup menggunakan zat warna dispersi dengan berat molekul paling kecil, sedangkan pada kain rayon K/S tertinggi diperoleh pada hasil pencelupan dengan kecepatan sirkulasi sedang. Kain poliester maupun rayon hasil pencelupan memiliki nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan kering dan basah yang baik dan tidak mengalami penurunan kekuatan tarik yang signifikan. Mesin jet dyeing tipe soft flow ini lebih sesuai untuk digunakan pada proses pencelupan dengan kecepatan sirkulasi kain tidak lebih dari 110 meter/menit dan lebih disarankan untuk digunakan pada kain-kainringan. Sedangkan untuk kain rayon, proses pencelupan sebaiknya dilakukan pada kecepatan sirkulasi sedang (67,56 m/menit).